Brilio.net - Mitos jadi bagian yang tak terpisahkan dari budaya masyarakat, termasuk soal larangan foto bertiga. Salah satu kepercayaan yang banyak beredar adalah orang yang berada di tengah saat foto bertiga lebih cepat meninggal. Nggak heran kalau mitos semacam ini kerap membuat orang cemas. Pasalnya, khawatir kalau kematian benar-benar mendatanginya dalam waktu dekat.

Bila ditelisik, larangan ini ada di berbagai budaya di belahan dunia. Mitos ini masih dipercaya sebab banyak cerita yang dianggap mendukung kebenaran mitos ini, sehingga menjadi perbincangan yang menarik. Bahkan, ada yang rela menghindari foto bertiga demi menjauhkan diri dari hal-hal buruk yang mungkin terjadi.

Mitos ini juga memiliki berbagai arti yang berbeda, tergantung dari latar belakang budaya yang mempercayainya. Ada yang mengaitkannya dengan spiritualitas, sementara lainnya menganggapnya sebagai takhayul semata. Untuk memahami lebih jauh, kamu perlu melihat berbagai makna yang tersembunyi di balik larangan ini.

Lantas, apa saja arti mitos larangan foto bertiga ini? Yuk, simak ulasan lengkap yang dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (3/12).

1. Orang di tengah dianggap cepat meninggal.

Arti mitos larangan foto bertiga © 2024 freepik.com

foto: freepik.com/prostooleh

Larangan pertama terkait foto bertiga ini tak lepas dari anggapan bahwa orang yang berada di tengah saat foto bertiga bakal cepat meninggal. Kepercayaan ini biasanya muncul karena posisi tengah dianggap sebagai pusat energi yang menarik nasib buruk.

Pasalnya, posisi tengah juga diidentikkan dengan menjadi sasaran roh jahat maupun simbol kematian. Meskipun tidak ada bukti ilmiah yang mendukung hal tersebut, kepercayaan ini sering kali memengaruhi kebiasaan banyak orang ketika berfoto bersama.

2. Melambangkan ketidakseimbangan.

Foto bertiga sering dianggap melambangkan ketidakseimbangan, terutama jika posisi hingga gestur dalam foto tidak serasi. Orang di tengah sering kali terlihat lebih dominan, sehingga dianggap menonjol secara simbolis.

Pada mitos tertentu, ketidakseimbangan ini diartikan sebagai hal yang dapat membawa nasib buruk bagi semua orang dalam foto tersebut. Akibatnya, banyak orang menghindari pose ini untuk menjaga keharmonisan simbolik dalam hubungan mereka.

3. Dipercaya mengundang roh halus.

Arti mitos larangan foto bertiga © 2024 freepik.com

foto: freepik.com/freepik

Sebagian tradisi, foto bertiga dianggap dapat menarik perhatian roh halus. Ada kepercayaan bahwa roh jahat mungkin akan menyisipkan diri di antara mereka yang ada dalam foto, terutama orang yang berada di tengah.

Hal ini sering dikaitkan dengan keyakinan kalau angka ganjil lebih rentan terhadap gangguan dari dunia spiritual. Oleh karena itu, beberapa orang memilih untuk menghindari foto bertiga demi menjaga keselamatannya.

4. Dianggap membawa perpecahan.

Mitos lain mengatakan bahwa foto bertiga dapat menyebabkan perpecahan dalam hubungan. Orang yang berada di tengah sering kali dianggap sebagai penghalang bahkan pemisah antara dua orang lainnya. Kepercayaan ini mengarah pada anggapan kalau hubungan pertemanan, keluarga, bahkan asmara bisa terancam jika sering berfoto dalam formasi ini. Meskipun hanya takhayul, mitos ini cukup memengaruhi persepsi banyak orang tentang interaksi sosial.

5. Posisi tengah dianggap tidak membawa keberuntungan.

Selanjutnya, posisi tengah dalam foto bertiga diartikan sebagai simbol nasib buruk. Orang yang berdiri di tengah sering kali diidentikkan dengan pengorbanan maupun penderitaan. Hal ini muncul dari legenda yang menggambarkan posisi tengah sebagai tempat yang tidak aman. Akibatnya, foto bertiga menjadi sesuatu yang dihindari oleh mereka yang percaya pada mitos ini.

6. Angka ganjil dianggap kurang harmonis.

Arti mitos larangan foto bertiga © 2024 freepik.com

foto: freepik.com/tirachardz

Kepercayaan ini berakar pada keyakinan bahwa angka ganjil kurang membawa harmoni dibandingkan angka genap. Foto bertiga dianggap menciptakan energi yang tidak seimbang yang pada akhirnya membawa pengaruh negatif. Dalam budaya tertentu, angka ganjil juga sering dikaitkan dengan kesendirian maupun ketidakutuhan, sehingga memperkuat mitos ini.

7. Dihubungkan dengan perpisahan.

Ada pula mitos yang menyebutkan foto bertiga bisa menjadi simbol perpisahan. Orang yang berada di tengah dianggap sebagai pemisah antara dua orang lainnya, yang secara simbolis bisa diartikan sebagai tanda hubungan yang akan renggang. Kepercayaan ini sering kali dikaitkan dengan ketakutan akan kehilangan serta perubahan dalam hubungan interpersonal.

8. Dipengaruhi oleh cerita rakyat.

Banyak mitos tentang larangan foto bertiga berakar dari cerita rakyat lokal. Misalnya, beberapa cerita tentang roh jahat yang mengambil nyawa orang di tengah dalam foto. Narasi ini sering kali diwariskan secara lisan lalu dipercaya sebagai peringatan untuk menjaga kehati-hatian dalam berfoto. Meskipun tampak irasional, kepercayaan ini tetap bertahan dalam budaya modern sebagai bagian dari tradisi yang kaya akan makna simbolis.