Brilio.net - Banyak orang Indonesia masih memegang teguh mitos yang diwariskan dari generasi ke generasi. Salah satu mitos yang sering didengar ialah larangan makan sambil tiduran. Cerita ini biasanya disampaikan para orang tua untuk menakut-nakuti anak agar tidak malas saat makan.
Konon katanya, kebiasaan makan sambil tiduran bisa membuat seseorang berubah menjadi ular. Mitos ini begitu populer di berbagai daerah di Indonesia dengan versi cerita yang beragam. Bila ditelisik, kemungkinan mitos ini digunakan sebagai cara orang tua zaman dulu mendidik anak-anaknya.
Tujuannya ialah mengajarkan tata krama maupun sopan santun saat makan. Makan sambil tiduran dapat mengganggu pencernaan dan meningkatkan risiko tersedak, sehingga sebaiknya dihindari. Dengan memahami alasan medisnya, bisa melihat bahwa nasihat ini bukan sekadar cerita menyeramkan belaka.
Yuk simak 8 arti mitos makan sambil tiduran, dipercaya bisa jadi ular, brilio.net lansir dari berbagai sumber, Rabu (13/11).
Arti mitos makan sambil tiduran.
foto: freepik.com/artursafronovvvv
1. Berubah menjadi ular.
Mitos ini paling sering terdengar di telinga masyarakat Indonesia. Konon, orang yang suka makan sambil tiduran akan berubah wujud menjadi ular. Transformasi ini dipercaya terjadi secara perlahan, dimulai dari nafsu makan yang terus meningkat hingga kebiasaan menelan makanan secara utuh. Cerita ini sebenarnya memiliki makna tersirat untuk mengajarkan etika makan yang baik, karena posisi tiduran saat makan mirip dengan cara ular yang memakan mangsanya.
2. Rezeki akan menjauh.
Kepercayaan ini berasal dari filosofi bahwa makan sambil tiduran menunjukkan sikap malas dan tidak menghargai makanan. Masyarakat tradisional percaya bahwa makanan ialah berkah dari Tuhan yang harus dihormati dengan cara memakannya dalam posisi duduk yang baik. Sikap tidak menghargai makanan dianggap bisa membuat rezeki seseorang berkurang atau menjauh, karena rezeki datang kepada orang-orang yang menghargai pemberian Tuhan.
foto: freepik.com/kroshka__nastya
3. Masuk angin dan perut kembung.
Dari sisi kesehatan, makan sambil tiduran memang berisiko menyebabkan masuk angin. Posisi berbaring saat makan membuat proses menelan makanan menjadi lebih sulit lalu udara lebih mudah tertelan bersama makanan. Kondisi ini bisa menyebabkan perut kembung, sendawa berlebihan, hingga ketidaknyamanan pada sistem pencernaan yang akhirnya bisa berkembang menjadi masuk angin.
4. Makanan tersangkut di tenggorokan.
Makan dalam posisi berbaring meningkatkan risiko tersedak karena makanan harus melawan gravitasi untuk sampai ke lambung. Posisi ini membuat otot-otot tenggorokan bekerja lebih keras dalam mendorong makanan. Bahaya tersedak menjadi lebih tinggi terutama pada anak-anak dan lansia yang sistem penelanannya tidak sekuat orang dewasa normal.
5. Asam lambung naik.
Ketika seseorang makan sambil tiduran, asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan karena posisi tubuh yang horizontal. Kondisi ini bisa memicu gejala GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) seperti rasa terbakar di dada, mual, dan ketidaknyamanan pada perut. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini bisa menyebabkan peradangan pada dinding kerongkongan.
foto: freepik.com/kroshka__nastya
6. Mengalami mimpi buruk.
Mitos ini berkembang karena orang yang tidur setelah makan dalam posisi berbaring sering mengalami mimpi tidak menyenangkan. Hal ini sebenarnya terjadi karena sistem pencernaan bekerja lebih keras saat tidur, yang bisa mempengaruhi kualitas tidur maupun mimpi seseorang. Tekanan pada organ pencernaan juga bisa membuat tidur menjadi tidak nyenyak dan memicu mimpi buruk.
7. Makanan tidak tercerna dengan baik.
Dalam posisi berbaring, sistem pencernaan tidak bekerja secara optimal karena melawan gravitasi. Makanan membutuhkan waktu lebih lama untuk sampai ke lambung dan usus, yang bisa menyebabkan proses pencernaan menjadi tidak efisien. Akibatnya, nutrisi dari makanan tidak terserap dengan maksimal sekaligus bisa menyebabkan berbagai masalah pencernaan.
8. Mendatangkan penyakit.
Kebiasaan makan sambil tiduran dalam jangka panjang dipercaya bisa mengundang berbagai penyakit. Selain masalah pencernaan, posisi ini juga bisa menyebabkan obesitas karena orang cenderung makan lebih banyak saat berbaring. Risiko tersedak yang tinggi juga bisa menyebabkan infeksi paru-paru jika makanan atau cairan masuk ke saluran pernapasan.
Recommended By Editor
- Wanita ini cetak rekor dunia makan nasi sebutir demi sebutir dengan sumpit, kecepatannya bikin kagum
- [KUIS] Cermati gaya makanmu, pemakan lambat atau cepat? Ini artinya untuk kenali sisi lain dirimu
- Tradisi kuno menyehatkan yang nyaris terlupakan, simak 9 manfaat makan langsung dengan tangan
- [KUIS] Gaya makan di restoran ungkap seberapa hebat kamu dalam bersosialisasi
- Konsumsi mi instan pakai nasi justru lebih sehat dibanding dimakan begitu saja, ini fakta ilmiahnya
- Cara nyeleneh cewek makan pizza ini disebut brutal tapi sepertinya menarik dicoba, ada-ada aja idenya