Brilio.net - Sejak 2020, perbincangan, sosialisasi, dan penerapan Kurikulum Merdeka serta Merdeka Belajar telah menyentuh berbagai tingkat pendidikan, mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi. Diskusi mengenai kurikulum ini memunculkan berbagai pendapat, sehingga mencerminkan dinamika yang terjadi dalam dunia pendidikan.

Seiring waktu, penerapan Kurikulum Merdeka terus berlanjut setelah peluncurannya oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada 2022. Kurikulum ini mengusung prinsip merdeka belajar, yang memberi siswa kebebasan untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka.

Pada dasarnya Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan pada siswa untuk memilih mata pelajaran sesuai dengan minat dan bakatnya. Hal ini bertujuan meningkatkan motivasi belajar siswa sebab dinilai siswa lebih bersemangat menggali ilmu pengetahuan yang disukainya.

Fleksibilitas ini memungkinkan siswa untuk belajar dengan cara yang sesuai dengan gaya belajar mereka, sehingga meningkatkan keterlibatan dan motivasi. Meski begitu, perubahan ini memberikan dampak besar bagi siswa dari segala aspek.

Apa lagi adanya metode Pembelajaran Berbasis Proyek yang tidak hanya mengembangkan keterampilan praktis tetapi juga mendorong kreativitas maupun kemampuan pemecahan masalah. Walau demikian, proyek-proyek ini perlu adaptasi yang cukup besar dari para siswa sehingga butuh kerja ekstra dari berbagai pihak mulai dari guru, siswa, hingga orang tua.

Hal ini memungkinkan siswa untuk terlibat dalam pengalaman belajar yang lebih personal dan lebih mendalam, serta memfasilitasi pencapaian tujuan pendidikan yang lebih sesuai dengan karakteristik individu. Supaya lebih memahami lebih memahaminya, yuk simak ulasan lengkap dampak positif Kurikulum Merdeka terhadap proses belajar siswa, brilio.net sadur dari berbagai sumber, Senin (9/9).

Dampak positif Kurikulum Merdeka terhadap proses belajar siswa.

Dampak positif Kurikulum Merdeka terhadap proses belajar siswa © 2024 freepik.com

Dampak positif Kurikulum Merdeka terhadap proses belajar siswa
freepik.com

1. Peningkatan keterlibatan siswa

Kurikulum Merdeka memungkinkan siswa untuk memilih lalu mendalami topik yang sesuai dengan minat dan bakat mereka. Dengan memberikan kebebasan ini, siswa menjadi lebih termotivasi serta bersemangat dalam belajar karena mereka merasa lebih terhubung dengan materi yang mereka pelajari.

Keterlibatan yang lebih tinggi ini berpotensi meningkatkan hasil belajar maupun pencapaian akademik siswa, karena mereka belajar dengan cara yang lebih menyenangkan dan relevan.

2. Pengembangan keterampilan pemikiran kritis dan kreatif

Proses pembelajaran berbasis proyek dalam Kurikulum Merdeka mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif. Dalam proyek tersebut, siswa dihadapkan pada tantangan yang memerlukan pemecahan masalah, penelitian, hingga inovasi.

Keterampilan-keterampilan ini tidak hanya bermanfaat untuk pencapaian akademik tetapi juga penting untuk kesiapan siswa menghadapi tantangan di dunia kerja dan kehidupan sehari-hari.

3. Melatih kemandirian siswa

Tak jarang pula, kurikulum Merdeka memberikan otonomi kepada siswa dalam proses belajar mereka, yang berkontribusi pada peningkatan kemandirian. Dengan mengelola proyek maupun membuat keputusan terkait mata pelajaran yang dipilih sendiri, siswa belajar untuk bertanggung jawab atas proses maupun hasil belajar. Hal ini membantu mengembangkan keterampilan manajerial serta tanggung jawab pribadi yang penting dalam kehidupan hingga karier mereka di masa depan.

4. Melibatkan kemampuan kolaborasi

Sebagian besar proyek dalam Kurikulum Merdeka memerlukan kerja sama tim. Melalui kerja sama ini, siswa belajar untuk berkomunikasi secara efektif, berbagi ide, dan bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Kemampuan kolaborasi ini sangat penting, baik dalam konteks akademik maupun dalam lingkungan profesional di masa depan.

5. Keseimbangan antara kompetensi akademik dan karakter

Kurikulum Merdeka tidak hanya fokus pada pencapaian akademik, tetapi juga pada pengembangan karakter siswa. Dengan proyek-proyek yang mencakup berbagai aspek kehidupan, siswa dapat mengembangkan kompetensi sosial, emosional, dan moral. Pendekatan ini membantu siswa menjadi individu yang lebih utuh serta siap menghadapi tantangan di luar lingkungan sekolah.

6. Fleksibilitas dalam pembelajaran

Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas dalam cara maupun waktu pembelajaran, sehingga memungkinkan siswa untuk belajar dengan kecepatan mereka sendiri yang sesuai dengan gaya belajar masing-masing.

Fleksibilitas ini membantu siswa yang mungkin memerlukan waktu tambahan untuk memahami konsep-konsep tertentu, serta memungkinkan penyesuaian yang lebih baik terhadap kebutuhan individu maupun dinamika kelas.

7. Peningkatan relevansi pendidikan

Dengan mengaitkan pembelajaran dengan proyek-proyek yang relevan dan kontekstual, Kurikulum Merdeka membuat pendidikan lebih relevan bagi siswa. Proyek-proyek ini sering kali berhubungan langsung dengan situasi nyata atau masalah yang dihadapi masyarakat, sehingga siswa dapat melihat aplikasi praktis dari pengetahuan yang mereka pelajari sekaligus memahami bagaimana kontribusi mereka dapat memberikan dampak.

8. Dukungan terhadap pengembangan bakat

Kurikulum Merdeka memberi ruang bagi siswa untuk mengeksplorasi sekaligus mengembangkan bakat mereka. Dengan memberikan kebebasan dalam memilih topik dan proyek, siswa dapat fokus pada area di mana mereka memiliki minat maupun kemampuan khusus. Hal ini mendukung pengembangan bakat individu maupun membantu siswa mencapai potensi diri dalam bidang yang dipilih.

Peran orang tua dalam mendukung proses pembelajaran siswa.

Dampak positif Kurikulum Merdeka terhadap proses belajar siswa © 2024 freepik.com

Dampak positif Kurikulum Merdeka terhadap proses belajar siswa
freepik.com

1. Menciptakan lingkungan belajar yang mendukung

Orang tua dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif di rumah dengan menyediakan ruang yang tenang serta bebas dari gangguan untuk belajar.

Menyediakan peralatan yang diperlukan, seperti buku, alat tulis, hingga akses ke teknologi, juga sangat penting. Lingkungan yang mendukung membantu siswa fokus dan termotivasi dalam belajar.

2. Terlibat dalam kegiatan sekolah

Keterlibatan aktif orang tua dalam kegiatan sekolah, seperti menghadiri rapat orang tua-guru, acara sekolah, hingga kegiatan ekstrakurikuler, menunjukkan dukungan terhadap pendidikan anak mereka. Dengan terlibat, orang tua dapat memperoleh informasi tentang perkembangan akademik anak maupun berkolaborasi dengan guru untuk memastikan kebutuhan pendidikan anak terpenuhi.

3. Mendukung dan memotivasi

Memberikan dorongan dan motivasi kepada anak sangat penting bagi orang tua untuk membangun rasa percaya diri serta semangat belajar. Orang tua dapat memotivasi anak dengan memberikan pujian atas usahanya, mengakui pencapaian, lalu menawarkan dukungan saat mereka menghadapi kesulitan. Motivasi positif membantu siswa tetap berfokus pada tujuan serta mengatasi tantangan yang mungkin dihadapi.

4. Memantau kemajuan akademik

Orang tua perlu memantau kemajuan akademik anak dengan rutin memeriksa tugas sekolah, nilai, dan umpan balik dari guru. Meski begitu, tidak boleh memaksakan segala sesuatu pada anak. Dengan cara ini, orang tua dapat mengidentifikasi bagian mana yang mungkin sang anak memerlukan bantuan. Pemantauan yang konsisten membantu menjaga anak tetap pada jalur serta memastikan mereka tidak tertinggal dalam pembelajaran.

5. Menjalin komunikasi terbuka

Menjalin komunikasi terbuka dengan anak tentang pengalaman belajar anak, tantangan, dan minat dapat membantu orang tua memahami kebutuhan maupun perasaan anak. Diskusi rutin tentang apa yang dipelajari di sekolah lalu bagaimana mereka merasa tentang pelajaran yang dihadapi. Komunikasi yang terbuka juga membantu membangun hubungan yang kuat antara orang tua dan anak.

6. Mendorong kebiasaan belajar yang sehat

Orang tua dapat membantu anak mengembangkan kebiasaan belajar yang sehat dengan menetapkan rutinitas belajar yang konsisten, mengatur waktu istirahat yang cukup, hingga memastikan anak tidur yang cukup. Kebiasaan belajar yang sehat mendukung konsentrasi, energi, dan kesehatan, yang penting untuk keberhasilan akademik serta kesejahteraan siswa secara keseluruhan.