Brilio.net - Pernahkah nggak sih ketika demam kamu langsung menyelimuti diri dengan selimut tebal? Yup, metode ini sering kali dipakai masyarakat untuk menurunkan demam. Bagaimana tidak, banyak yang percaya bahwa membungkus tubuh dengan selimut bisa membantu menurunkan suhu tubuh. Padahal, metode ini tidak selalu efektif bahkan bisa memperburuk kondisi.

Demam sebenarnya jadi respons tubuh untuk melawan infeksi, bukan sesuatu yang harus langsung dihilangkan. Tubuh yang terlalu panas karena tertutup selimut tebal bisa mempersulit proses pemulihan. Cara penanganan yang tepat sangat penting untuk memastikan demam tidak berlanjut menjadi masalah serius.

Lantas apa saja mitos berselimut tebal bisa turunkan demam yang beredar di masyarakat ini? Yuk, simak ulasan lengkap di bawah ini yang dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (28/11)

1. Mengeluarkan keringat dipercaya menurunkan suhu tubuh.

Arti mitos berselimut tebal bisa turunkan demam © 2024 freepik.com

foto: freepik.com/stockking

Banyak yang mengira bahwa berselimut tebal saat demam bisa mempercepat keluarnya keringat sehingga suhu tubuh turun. Keringat memang salah satu cara tubuh mendinginkan diri, tetapi ini tidak berlaku untuk demam. Saat demam, suhu tubuh sudah meningkat karena proses melawan infeksi, sehingga memaksa tubuh berkeringat dengan menutupinya malah bisa membuat panas terperangkap. Hal ini justru berisiko menyebabkan tubuh makin tidak nyaman dan dehidrasi.

2. Membantu tubuh menghangat saat menggigil.

Demam sering disertai dengan menggigil, yang membuat banyak orang merasa perlu berselimut tebal untuk menghangatkan tubuh. Kenyataannya, menggigil jadi tanda bahwa tubuh sedang menyesuaikan suhu internal, bukan berarti tubuh benar-benar kedinginan. Berselimut terlalu tebal saat menggigil malah bisa meningkatkan suhu tubuh lebih tinggi yang membuat demam sulit reda.

3. Mitos turun-temurun tanpa dasar ilmiah.

Arti mitos berselimut tebal bisa turunkan demam © 2024 freepik.com

foto: freepik.com/bearfotos

Berselimut tebal untuk menurunkan demam adalah kebiasaan yang diwariskan dari generasi ke generasi, terutama di banyak keluarga. Kebiasaan ini lebih berdasarkan pengalaman maupun asumsi daripada bukti medis. Menurunkan demam sebaiknya dilakukan dengan cara yang mendukung tubuh, seperti kompres hangat atau minum cairan yang cukup, bukan dengan menghangatkan tubuh menggunakan berselimut tebal.

4. Dianggap mempercepat penyembuhan infeksi.

Sebagian orang percaya bahwa dengan berselimut tebal, tubuh bisa lebih cepat melawan infeksi. Sebenarnya, infeksi dilawan oleh sistem imun, bukan suhu tubuh yang dipaksa lebih tinggi. Jika suhu tubuh terlalu panas karena terperangkap dalam selimut, ini bisa membuat tubuh kehilangan banyak cairan, yang justru melemahkan kemampuan imun dalam melawan infeksi.

5. Cara mudah membuat tubuh berkeringat.

Arti mitos berselimut tebal bisa turunkan demam © 2024 freepik.com

foto: freepik.com/freepik

Banyak orang menganggap keringat sebagai tanda bahwa demam sedang turun, sehingga berselimut tebal dipilih untuk mempercepat proses ini. Faktanya, keringat saat demam tidak selalu berarti suhu tubuh turun. Suhu tubuh yang terlalu tinggi malah berisiko menyebabkan kondisi seperti hipertermia, yang jauh lebih berbahaya.

6. Selimut tebal dianggap pengganti kompres hangat.

Beberapa orang percaya bahwa berselimut tebal memberikan efek yang sama seperti menggunakan kompres hangat. Padahal, fungsi kompres hangat adalah untuk membantu tubuh melepaskan panas secara perlahan, bukan memerangkapnya. Selimut tebal justru bekerja sebaliknya, yaitu mencegah panas keluar yang berpotensi memperburuk demam.

7. Meningkatkan kenyamanan saat sakit.

Arti mitos berselimut tebal bisa turunkan demam © 2024 freepik.com

foto: freepik.com/freepik

Banyak yang merasa lebih nyaman dengan berselimut saat demam karena tubuh terasa dingin. Namun, rasa nyaman ini tidak berarti membantu menurunkan suhu tubuh. Cara yang lebih efektif ialah memastikan tubuh tetap dalam suhu ruangan yang sejuk dan menggunakan selimut tipis jika diperlukan, agar panas tubuh dapat keluar dengan lebih baik.

8. Kurangnya pemahaman tentang cara menurunkan demam yang benar.

Mitos ini sering terjadi karena kurangnya edukasi tentang cara menangani demam. Banyak yang tidak memahami bahwa demam sebagai mekanisme alami tubuh untuk melawan infeksi, sehingga banyak langsung berusaha "menghilangkannya" dengan cara yang salah. Padahal cara menangani demam yang benar yaitu dengan hidrasi yang cukup, istirahat, hingga pengobatan jika diperlukan, bukan dengan memanaskan tubuh berlebihan.