Brilio.net - Saat sedang buru-buru atau dikejar waktu, makan sambil berdiri mungkin jadi pilihan praktis. Tanpa harus duduk, kamu bisa langsung menghabiskan makanan dan melanjutkan aktivitas. Tapi, banyak juga yang percaya kalau makan sambil berdiri bisa membawa sial atau bahkan bikin rezeki hilang. Mitos-mitosini tersebar luas, terutama di kalangan orang tua yang sering memberi nasihat agar kamu selalu makan sambil duduk.

Kepercayaan ini ternyata lebih dari sekadar adab makan yang baik. Banyak orang percaya kalau makan sambil berdiri bisa membawa dampak negatif, baik untuk kesehatan maupun keberuntungan. Beberapa mitos bahkan menyebutkan bahwa makanan yang disantap sambil berdiri tidak akan membawa kebaikan, atau energi positifnya hilang begitu saja. Meski terdengar agak mistis, banyak orang masih memegang teguh kepercayaan ini dan menyarankan orang lain agar menjauhi kebiasaan tersebut.

Tapi, benarkah makan sambil berdiri itu seburuk yang dikatakan? Yuk, simak ulasan mitos makan sambil berdiri, brilio.net himpun dari berbagai sumber, Kamis (14/11).

1. Rezeki akan jatuh dan hilang.

8 Mitos makan sambil berdiri  2024 brilio.net

foto: freepik.com/azerbaijan_stockers

Mitos pertama yang sering terdengar adalah makan sambil berdiri bisa membuat rezeki jatuh dan hilang. Kepercayaan ini mungkin terdengar aneh, tapi bagi sebagian orang, hal ini diyakini dapat mengundang energi negatif yang membuat rezeki sulit datang.

Mitos ini berasal dari anggapan bahwa makan dengan cara kurang sopan, seperti berdiri, akan membuat keberuntungan menjauh. Bagi yang percaya, duduk saat makan menjadi simbol menerima rezeki dengan baik dan penuh rasa syukur.

2. Makanan tidak akan tercerna dengan baik.

Mitos lain yang berkembang adalah bahwa makan sambil berdiri dapat mengganggu pencernaan. Beberapa orang percaya bahwa posisi berdiri membuat makanan turun terlalu cepat ke lambung, sehingga nutrisi tidak dapat diserap maksimal oleh tubuh.

Memang, saat kamu berdiri, gravitasi bisa mempercepat proses turunnya makanan. Namun, secara ilmiah, hal ini sebenarnya tidak memiliki dampak serius terhadap proses pencernaan, karena tubuh tetap mampu mencerna makanan meski kamu berdiri.

3. Meningkatkan risiko asam lambung.

8 Mitos makan sambil berdiri  2024 brilio.net

foto: freepik.com

Banyak orang juga percaya bahwa makan sambil berdiri bisa memicu asam lambung. Katanya, posisi berdiri akan membuat makanan menekan lambung lebih kuat sehingga meningkatkan produksi asam. Hal ini dikhawatirkan dapat menimbulkan sensasi terbakar atau sakit maag.

Walaupun ini bisa terjadi pada orang yang sudah memiliki riwayat asam lambung, tidak semua orang akan mengalami hal yang sama hanya karena makan sambil berdiri. Posisi makan yang benar memang bisa membantu mengurangi risiko asam lambung, tetapi tidak sepenuhnya terkait dengan berdiri atau duduk.

4. Menimbulkan rasa cemas dan gelisah.

Mitos selanjutnya adalah makan sambil berdiri dapat menyebabkan rasa cemas dan gelisah. Katanya, makan dalam posisi berdiri membuat tubuh kurang rileks dan tidak fokus pada makanan. Efek ini dipercaya membuat pikiran terasa tegang dan tidak tenang.

Di budaya tertentu, makan dengan tenang dianggap sebagai cara menghargai makanan dan menghormati diri sendiri. Tapi, untuk kondisi sehari-hari, rasa cemas lebih cenderung berasal dari faktor psikologis daripada posisi makan itu sendiri.

5. Membawa sial dan nasib buruk.

Ada pula mitos yang mengatakan bahwa makan sambil berdiri bisa membawa kesialan. Anggapan ini berawal dari pandangan bahwa makan dengan cara terburu-buru, apalagi berdiri, melambangkan ketidaksabaran. Beberapa budaya menganggap ketidaksabaran ini sebagai tanda ketidakberuntungan.

Meski terdengar mengada-ada, sebagian orang masih percaya bahwa hal sederhana seperti posisi makan bisa memengaruhi nasib. Dalam praktiknya, ini lebih tentang adab atau etika daripada benar-benar berdampak pada keberuntungan.

6. Energi positif dari makanan akan hilang.

8 Mitos makan sambil berdiri  2024 brilio.net

foto: freepik.com

Mitos lainnya yang berhubungan dengan makan sambil berdiri adalah hilangnya energi positif dari makanan. Katanya, saat kamu makan dengan santai sambil duduk, tubuh lebih mudah menyerap energi baik dari makanan. Sebaliknya, posisi berdiri dianggap sebagai bentuk kurang hormat pada makanan, sehingga energi positif yang ada akan terbuang sia-sia.

Kepercayaan ini banyak dianut di beberapa kebudayaan yang mengajarkan pentingnya menjaga adab makan. Namun, secara medis, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa posisi makan memengaruhi energi makanan.

7. Menimbulkan kebiasaan buruk dan kurang sopan.

Di beberapa tempat, makan sambil berdiri dianggap kurang sopan dan bisa menimbulkan kebiasaan buruk. Terutama di acara formal atau di lingkungan keluarga, makan sambil duduk menjadi norma yang harus diikuti.

Orang yang sering makan sambil berdiri mungkin dipandang sebagai orang yang tidak menghargai suasana atau orang-orang di sekitarnya. Meski lebih terkait dengan tata krama, mitos ini masih dipegang teguh, terutama oleh generasi tua yang ingin menjaga tradisi makan dengan baik.

8. Mempercepat datangnya rasa lapar.

Mitos terakhir adalah makan sambil berdiri bisa membuat kamu cepat lapar lagi. Katanya, posisi berdiri membuat tubuh tidak sepenuhnya fokus pada makanan, sehingga rasa kenyang tidak tercapai dengan maksimal. Saat duduk, tubuh cenderung lebih rileks, dan proses makan berlangsung lebih lambat, memungkinkan rasa kenyang terasa lebih lama. Namun, ini lebih terkait dengan pola makan cepat daripada posisi tubuh, karena makan dengan perlahan bisa membantu tubuh mengenali sinyal kenyang lebih baik.

Apa kata medis tentang makan sambil berdiri?

Dari segi medis, makan sambil berdiri sebenarnya tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan selama dilakukan dengan benar. Beberapa penelitian memang menunjukkan bahwa makan terlalu cepat dapat memengaruhi pencernaan dan rasa kenyang, tetapi tidak sepenuhnya terkait dengan posisi berdiri atau duduk. Jadi, jika kamu terburu-buru atau sedang tidak ada tempat duduk, makan sambil berdiri tidak akan secara ajaib mengundang nasib buruk atau membuat rezeki hilang.