Brilio.net - Indonesia punya beragam kearifan lokal, mulai dari prasasti hingga mitos-mitos yang berkembang hingga saat ini. Salah satunya mitos menyerut pensil seukuran kelingking. Mitos ini kerap dipercaya anak-anak sehingga ketika menggunakan pensil pasti sampai ukuran kecil barulah diganti yang baru.

Bagaimana tidak, mitos menyerut pensil seukuran kelingking dianggap memperpanjang usia orang tua. Walau terkesan nggak masuk akal, namun banyak yang menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bila menilik lebih dalam, sebenarnya mitos ini mengajarkan tentang tanggung jawab anak dalam menjaga barang miliknya.

Meski terkesan sepele namun berdampak baik pada kehidupan masa depan. Pasalnya, ketika barang kecil saja dijaga maka kemungkinan besar di masa depan ia mampu mengemban tanggung jawab yang lebih besar. Selain dipercaya memperpanjang usia orang tua, ada beragam mitos lainnya perihal menyerut pensil seukuran kelingking.

Brilio.net melansir dari berbagai sumber, yuk simak ulasan lengkap delapan mitos menyerut pensil seukuran kelingking, Kamis (14/11).

1. Menjaga hubungan harmonis dengan orang tua.

Mitos menyerut pensil seukuran kelingking © 2024 freepik.com

foto: freepik.com/rawpixel.com

Menurut mitos, menyerut pensil hingga seukuran kelingking dipercaya bisa menjaga keharmonisan hubungan antara anak maupun orang tua. Tindakan ini dianggap sebagai wujud perhatian pada hal-hal kecil, yang secara simbolis mencerminkan sikap peduli anak terhadap orang tua. Meski tampak sederhana, mitos ini mengingatkan kamu untuk tidak melupakan pentingnya hubungan keluarga dan bagaimana perhatian kecil dapat mempererat ikatan tersebut.

2. Menghindari kesialan dalam keluarga.

Beberapa orang meyakini bahwa menyerut pensil dengan ukuran tertentu dapat mencegah kesialan atau hal-hal buruk yang bisa menimpa keluarga. Pensil yang diserut dengan ukuran kelingking ini dianggap sebagai cara untuk “menolak bala” ataupun mengusir energi negatif. Bagi mereka yang mempercayainya, tradisi ini dilakukan sebagai upaya menjaga keselamatan orang-orang tercinta dalam keluarga.

3. Mengajarkan anak agar selalu waspada.

Mitos ini juga memiliki makna agar anak selalu berhati-hati dalam setiap tindakan, termasuk dalam hal-hal kecil. Menyerut pensil hingga seukuran kelingking bisa dianggap sebagai pengingat agar anak selalu memikirkan konsekuensi dari setiap perbuatannya. Dengan begitu, mitos ini secara tidak langsung mendidik anak untuk menjadi lebih berhati-hati dalam mengambil langkah dalam hidupnya.

4. Meningkatkan rasa tanggung jawab.

Mitos menyerut pensil seukuran kelingking © 2024 freepik.com

foto: freepik.com/freepik

Tindakan sederhana menyerut pensil ini dipercaya bisa mengajarkan anak untuk lebih bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari. Pensil yang diserut hingga pendek mengajarkan bahwa sesuatu yang tampak kecil sekalipun bisa memberikan pengaruh besar. Mitos ini secara simbolis ingin menanamkan rasa tanggung jawab agar anak tidak meremehkan hal-hal kecil dalam hidup.

5. Menjaga kesehatan orang tua.

Menyerut pensil seukuran kelingking juga dipercaya dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan orang tua. Mitos ini berangkat dari keyakinan bahwa tindakan simbolis ini bisa membawa keberkahan serta kesehatan bagi orang tua. Bagi sebagian orang, menjalankan mitos ini diharapkan bisa membantu menjaga kesehatan orang tua dengan cara yang sederhana namun penuh makna.

6. Mencegah konflik dalam keluarga.

Mitos ini juga dipercaya dapat mencegah terjadinya konflik atau perselisihan dalam keluarga. Menyerut pensil hingga pendek dianggap sebagai bentuk simbolik agar anggota keluarga saling memahami serta tidak mudah terlibat pertengkaran. Dengan mempraktikkan tradisi ini, diharapkan keluarga bisa lebih rukun dan saling mendukung satu sama lain.

7. Mengingatkan pentingnya keikhlasan.

Mitos menyerut pensil seukuran kelingking © 2024 freepik.com

foto: freepik.com/freepik

Menyerut pensil seukuran kelingking juga sering diartikan sebagai simbol keikhlasan. Mitos ini mengajarkan anak untuk memberikan yang terbaik dari dirinya, bahkan dalam hal kecil seperti mempersiapkan alat tulis yang rapi. Dengan cara ini, diharapkan anak bisa mengembangkan sikap ikhlas dan tulus dalam melakukan segala sesuatu demi kebaikan orang tua serta keluarga.

8. Menjaga keberkahan dalam rumah.

Mitos ini juga erat kaitannya dengan kepercayaan untuk menjaga keberkahan di dalam rumah. Menyerut pensil hingga pendek dianggap sebagai cara untuk menghormati tradisi leluhur sekaligus menjaga nilai-nilai kebaikan dalam keluarga. Bagi sebagian orang, menjalankan mitos ini adalah upaya menjaga keberkahan di rumah, sehingga kehidupan keluarga tetap harmonis dan terjaga dari hal-hal buruk.