Brilio.net - Tangan berkeringat kerap kali membuat orang was-was dan langsung memikirkan hal terburuk tentang kesehatan. Mitos yang beredar di masyarakat menghubungkan kondisi ini langsung dengan gangguan jantung membuat banyak orang merasa cemas. Padahal, tidak semua keluarnya keringat dari tangan selalu berkaitan dengan permasalahan organ vital tersebut.

Faktanya, kondisi tangan berkeringat bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari aktivitas fisik, suhu tubuh, hingga kondisi kesehatan tertentu seperti hiperhidrosis. Tidak semua kasus tangan berkeringat berhubungan langsung dengan masalah jantung. Oleh karena itu penting untuk mengetahui penyebab pastinya agar tidak salah mengambil kesimpulan.

Mitos seputar tangan berkeringat perlu diluruskan agar masyarakat tidak salah paham. Pemahaman yang keliru bisa menyebabkan ketakutan berlebihan bahkan mengabaikan tanda-tanda kesehatan yang lebih serius. Nah, artikel ini akan mengulas seputar tangan berkeringat yang dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (28/11)

Mitos seputar tangan berkeringat

Mitos seputar tangan berkeringat  2024 freepik.com

foto: freepik.com/tirachardz

1. Tangan berkeringat selalu tanda gugup

Salah satu mitos yang paling umum ialah anggapan bahwa tangan berkeringat hanya terjadi ketika seseorang merasa gugup. Faktanya, meskipun rasa gugup bisa memicu keringat berlebih pada telapak tangan, ini bukan satu-satunya penyebab.

Kondisi medis seperti hiperhidrosis primer, yang disebabkan oleh overaktivitas kelenjar keringat, juga dapat menjadi faktor utama. Penelitian dalam Journal of the American Academy of Dermatology menyebutkan bahwa hiperhidrosis memengaruhi sekitar 2-3% populasi dunia, dan kebanyakan kasus tidak berkaitan dengan emosi.

2. Tangan berkeringat jadi gejala penyakit jantung

Mitos ini sering membuat orang panik tanpa dasar yang kuat. Memang, serangan jantung bisa disertai dengan gejala seperti keringat dingin, tetapi keringat pada tangan saja bukan indikasi langsung.

Sebuah studi dari American Heart Association menyebutkan bahwa gejala utama serangan jantung meliputi nyeri dada, sesak napas, hingga kelelahan ekstrem, sementara keringat berlebih pada tangan jarang menjadi tanda utama. Penting untuk memeriksa faktor lain sebelum menghubungkannya dengan penyakit jantung.

Mitos seputar tangan berkeringat  2024 freepik.com

foto: freepik.com/freepik

3. Mengonsumsi makanan pedas menyebabkan tangan berkeringat

Meskipun makanan pedas dapat merangsang kelenjar keringat, efek ini umumnya terjadi pada area wajah atau tubuh lainnya, bukan hanya tangan. Hiperhidrosis primer, yang sering menyebabkan tangan berkeringat, tidak dipengaruhi oleh makanan tertentu. Sebuah laporan dalam Current Dermatology Reports menjelaskan bahwa hiperhidrosis lebih berkaitan dengan faktor genetik ataupun neurologis daripada pola makan.

4. Keringat pada tangan menandakan tubuh tidak sehat

Banyak yang percaya bahwa tangan berkeringat jadi tanda tubuh tidak sehat secara keseluruhan. Padahal, hiperhidrosis primer terjadi pada individu yang sehat dan tidak selalu menunjukkan masalah medis serius. Dalam sebuah artikel oleh Dermatologic Clinics, disebutkan bahwa kebanyakan kasus keringat berlebih tidak memiliki penyebab yang mendasari dan tidak memengaruhi kesehatan secara umum.

Mitos seputar tangan berkeringat  2024 freepik.com

foto: freepik.com/master1305

5. Tangan berkeringat dapat diatasi dengan banyak minum air putih

Anggapan bahwa minum banyak air putih dapat menghentikan keringat berlebih juga tidak sepenuhnya benar. Meski dehidrasi dapat memengaruhi suhu tubuh sekaligus produksi keringat, hiperhidrosis primer tidak dipengaruhi oleh asupan cairan. Sebuah studi dalam Annals of Medicine menunjukkan bahwa pengobatan untuk tangan berkeringat biasanya melibatkan antiperspirant kuat, terapi iontoforesis, atau bahkan operasi pada kasus berat.

6. Olahraga berlebihan menjadi penyebab utama tangan berkeringat

Mitos ini sering muncul karena hubungan antara aktivitas fisik dan produksi keringat. Namun, keringat pada tangan akibat olahraga biasanya bersifat sementara lalu berhenti setelah tubuh kembali ke suhu normal.

Pada kasus hiperhidrosis primer, keringat berlebih dapat terjadi bahkan saat tubuh sedang tidak aktif. Penelitian dalam International Hyperhidrosis Society menjelaskan bahwa olahraga bukanlah penyebab utama keringat tangan yang kronis.

Mitos seputar tangan berkeringat  2024 freepik.com

foto: freepik.com/stockking

7. Keringat tangan bisa hilang dengan menggunakan bedak bayi

Banyak yang percaya bahwa bedak bayi dapat menjadi solusi instan untuk mengatasi tangan berkeringat. Meski bedak dapat menyerap kelembapan sementara, penggunaannya tidak mengatasi penyebab utama keringat berlebih. Sebuah artikel dari Clinical Dermatology menyebutkan bahwa solusi jangka panjang untuk hiperhidrosis melibatkan perawatan medis, seperti injeksi botulinum toxin atau obat oral.

8. Tangan berkeringat hal yang tidak bisa diobati

Mitos ini sering membuat orang menyerah pada kondisinya. Faktanya, ada banyak metode pengobatan efektif yang tersedia saat ini, mulai dari antiperspirant hingga prosedur medis seperti simpatektomi.

Studi dari Journal of Cosmetic Dermatology menunjukkan tingkat keberhasilan tinggi dalam mengurangi gejala hiperhidrosis dengan perawatan ini. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter kulit untuk menentukan pilihan terbaik.