Brilio.net - Kalimat majemuk bertingkat adalah salah satu jenis kalimat yang sering ditemui dalam percakapan sehari-hari. Kalimat ini terbentuk dari dua klausa atau lebih yang saling berkaitan, di mana salah satu klausa bersifat utama, sedangkan klausa lainnya berfungsi sebagai penjelas atau pelengkap. Penggunaan kalimat majemuk bertingkat membantu memperjelas maksud dan memberikan detail lebih dalam sebuah pernyataan.

Penggunaan kalimat majemuk bertingkat umumnya cukup sederhana dan mudah diterapkan. Meski begitu, masih banyak orang yang mungkin merasa kesulitan dalam membedakan kalimat majemuk bertingkat berdasarkan jenisnya. Melalui penjelasan yang singkat dan jelas, kamu akan lebih mudah mengenali jenis-jenis kalimat majemuk bertingkat.

Dengan memahami contoh-contohnya, diharapkan kamu bisa lebih percaya diri dalam menggunakan kalimat majemuk bertingkat dalam percakapan maupun tulisan. Yuk, langsung saja simak ulasan brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (24/9), 80 contoh kalimat majemuk bertingkat bedasarkan jenisnya yang mudah dipahami.

1. Kalimat majemuk bertingkat keterangan waktu

80 Contoh kalimat majemuk bertingkat © 2024 brilio.net

foto: freepik.com/mego-studio

Kalimat majemuk bertingkat ini memberikan informasi tambahan mengenai waktu kejadian dari kalimat utama.

1. Saya akan pergi ke pasar setelah selesai sarapan.
2. Ibu sudah berangkat ketika matahari belum terbit.
3. Ayah membaca koran sebelum pergi bekerja.
4. Mereka mulai belajar ketika bel berbunyi.
5. Kita akan makan malam setelah ayah pulang.
6. Kakak sudah tidur sebelum saya tiba di rumah.
7. Mereka merayakan ulang tahun setelah mendapatkan gaji pertama.
8. Siswa-siswa mulai bermain ketika jam istirahat tiba.
9. Kami pulang ke rumah setelah pertandingan selesai.
10. Saya menonton televisi saat hujan turun.

2. Kalimat majemuk bertingkat keterangan sebab

Kalimat jenis ini menjelaskan alasan atau penyebab dari peristiwa yang terjadi di kalimat utama.

1. Rina tidak masuk sekolah karena sedang sakit.
2. Mereka terlambat datang karena hujan deras.
3. Kami tidak berangkat ke pantai karena ombak sedang tinggi.
4. Dia mendapatkan nilai jelek karena tidak belajar.
5. Motor itu mogok karena kehabisan bensin.
6. Saya gagal ujian karena tidak mempersiapkan diri dengan baik.
7. Mereka tidak jadi berangkat karena jalanan macet.
8. Acara itu ditunda karena hujan turun dengan deras.
9. Lampu padam karena terjadi korsleting listrik.
10. Ayah tidak bisa pulang karena pekerjaannya belum selesai.

3. Kalimat majemuk bertingkat keterangan akibat

80 Contoh kalimat majemuk bertingkat © 2024 brilio.net

foto: freepik.com/jcomp

Kalimat majemuk bertingkat ini menjelaskan akibat yang timbul dari kalimat utama.

1. Jalanan licin sehingga banyak kendaraan tergelincir.
2. Dia bekerja keras sehingga bisa membeli rumah.
3. Aku terlambat bangun sehingga tidak bisa mengikuti ujian.
4. Mobil itu ngebut sehingga menabrak pohon.
5. Mereka bermain hujan-hujanan sehingga jatuh sakit.
6. Kakak mengabaikan peringatan sehingga tertipu.
7. Dia lupa mengunci pintu sehingga barang-barangnya dicuri.
8. Tim kita bermain dengan buruk sehingga kalah dalam pertandingan.
9. Dia tidak belajar sehingga nilai ujiannya rendah.
10. Cuaca sangat panas sehingga kami memutuskan untuk tidak keluar rumah.

4. Kalimat majemuk bertingkat keterangan tujuan

Kalimat majemuk bertingkat keterangan tujuan menjelaskan maksud atau tujuan dari suatu tindakan pada kalimat utama.

1. Dia belajar setiap malam agar lulus ujian.
2. Kami menabung supaya bisa pergi liburan.
3. Mereka berlatih keras agar memenangkan lomba.
4. Saya mengikuti kursus bahasa Inggris supaya bisa bekerja di luar negeri.
5. Kami membuat rencana agar acara berjalan lancar.
6. Rina belajar giat agar mendapatkan beasiswa.
7. Kami membeli bahan makanan supaya tidak kehabisan saat libur panjang.
8. Mereka menyimpan uang agar bisa membeli rumah baru.
9. Saya bekerja lembur supaya bisa membayar utang.
10. Kami mendukungnya agar dia percaya diri.

5. Kalimat majemuk bertingkat keterangan syarat

80 Contoh kalimat majemuk bertingkat © 2024 brilio.net

foto: freepik.com

Kalimat majemuk bertingkat keterangan syarat memberikan kondisi tertentu yang harus dipenuhi untuk peristiwa dalam kalimat utama terjadi.

1. Kamu bisa ikut liburan jika pekerjaanmu selesai.
2. Saya akan datang ke pesta asalkan kamu mengundang.
3. Kita bisa berangkat jika cuaca cerah.
4. Mereka akan membantu asalkan kamu meminta dengan sopan.
5. Kamu bisa berhasil jika berusaha dengan sungguh-sungguh.
6. Kami akan pergi jika kendaraan sudah siap.
7. Dia akan lulus asalkan belajar dengan rajin.
8. Kamu bisa mendapatkan beasiswa jika nilai rapormu bagus.
9. Saya akan meminjamkan uang asalkan kamu mengembalikannya tepat waktu.
10. Kita bisa bekerja sama jika tujuan kita sama.

6. Kalimat majemuk bertingkat keterangan perbandingan

Kalimat majemuk bertingkat ini digunakan untuk membandingkan dua hal dalam kalimat.

1. Dia lebih rajin belajar daripada adiknya.
2. Buku ini lebih tebal daripada buku yang lain.
3. Motor itu lebih cepat daripada mobilnya.
4. Harga mobil baru jauh lebih mahal daripada mobil bekas.
5. Saya lebih suka teh daripada kopi.
6. Rina lebih pandai memasak daripada saya.
7. Mereka lebih disiplin daripada siswa di sekolah lain.
8. Hasil kerja tim kita lebih baik daripada tahun lalu.
9. Rumah ini lebih besar daripada rumah lama kita.
10. Dia lebih sabar daripada kakaknya.

7. Kalimat majemuk bertingkat keterangan cara

80 Contoh kalimat majemuk bertingkat © 2024 brilio.net

foto: freepik.com/tirachardz

Kalimat ini menjelaskan bagaimana suatu tindakan dilakukan atau bagaimana suatu peristiwa terjadi.

1. Ayah memperbaiki mobil dengan teliti.
2. Kami belajar dengan serius.
3. Kakak memasak dengan sangat hati-hati.
4. Tim itu bermain dengan penuh semangat.
5. Dia menjelaskan pelajaran dengan jelas.
6. Saya menulis surat dengan menggunakan pena.
7. Mereka mendekorasi ruangan dengan kreatif.
8. Kami menyelesaikan tugas dengan cepat.
9. Mereka menari dengan indah.
10. Anak-anak berlari dengan riang gembira.

8. Kalimat majemuk bertingkat keterangan tempat

Kalimat ini memberikan informasi tambahan mengenai tempat di mana kejadian dalam kalimat utama berlangsung.

1. Kami akan bertemu di kafe dekat rumah.
2. Dia menyimpan buku di rak paling atas.
3. Kami berkumpul di halaman sekolah.
4. Kucing itu tidur di bawah meja.
5. Mereka bermain di taman.
6. Pertemuan diadakan di gedung pertemuan kota.
7. Kami bekerja di kantor pusat.
8. Anak-anak belajar di perpustakaan.
9. Paman memancing di danau dekat rumah.
10. Mereka beristirahat di hotel setelah perjalanan panjang.