Brilio.net - Indonesia dikenal sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. Tak hanya melahirkan banyak ulama besar di tanah air, beberapa kiai Nusantara juga telah diakui hingga ke Timur Tengah. Ilmu mereka yang mendalam, keteladanan dalam kehidupan sehari-hari, dan dedikasi mereka pada agama telah membuat nama mereka harum hingga ke tanah suci. Bahkan, ada beberapa di antara mereka yang diberi kepercayaan untuk menjadi guru besar di Masjidil Haram, sebuah prestasi yang sangat luar biasa.
Tak bisa dipungkiri, hubungan antara Nusantara dan Timur Tengah dalam hal keagamaan telah terjalin sejak lama. Ulama dari Indonesia tidak hanya belajar di Timur Tengah, tetapi juga diakui sebagai tokoh penting yang menyebarkan pemahaman Islam. Beberapa dari mereka bahkan diminta untuk mengajar dan memberikan ceramah di negara-negara Timur Tengah, termasuk di pusat-pusat pendidikan Islam terkemuka seperti Mekkah dan Madinah.
Dirangkum brilio.net, Rabu (16/10), kamu akan diajak mengenal sembilan kiai asal Indonesia yang namanya tersohor hingga ke Timur Tengah. Mereka bukan hanya ulama lokal, melainkan figur yang diakui di dunia Islam internasional. Mari simak siapa saja mereka dan bagaimana perjalanan hidup serta kontribusi mereka bagi dunia Islam.
Kiai asal Indonesia yang namanya tersohor hingga ke Timur Tengah.
foto: X/@pojokNU
1. Syekh Nawawi Al-Bantani.
Syekh Nawawi Al-Bantani adalah salah satu ulama Nusantara yang sangat dihormati di Timur Tengah. Lahir di Serang, Banten pada 1813, Syekh Nawawi merupakan tokoh yang menguasai banyak cabang ilmu agama. Beliau menulis lebih dari 100 kitab, di antaranya Tafsir Munir yang menjadi rujukan utama dalam dunia tafsir. Syekh Nawawi mengajar di Masjidil Haram dan menjadi guru dari banyak ulama besar lainnya, termasuk di antaranya Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama. Sumber menyebutkan bahwa kariernya yang gemilang di Mekkah menjadikannya salah satu kiai paling berpengaruh di masanya.
2. Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi.
Syekh Ahmad Khatib lahir di Koto Gadang, Sumatera Barat pada 1860 dan kemudian menjadi salah satu ulama besar di Mekkah. Ia dikenal sebagai ahli fikih mazhab Syafi'i dan mengajar di Masjidil Haram. Yang menarik, Syekh Ahmad Khatib juga menjadi guru dari banyak tokoh besar Indonesia, seperti Soekarno dan Mohammad Hatta. Selain itu, ia dikenal karena usahanya dalam memajukan pemikiran Islam di kalangan masyarakat Minangkabau, serta menentang ajaran tarekat yang dianggap menyimpang.
3. Syekh Yasin Al-Fadani.
Syekh Yasin al-Fadani lahir di Mekkah pada 1916 dari keluarga keturunan Minangkabau. Ia dikenal sebagai seorang ahli sanad (ilmu periwayatan hadits) yang sangat dihormati di dunia Islam. Syekh Yasin juga mengajar di Masjidil Haram dan memiliki banyak murid dari berbagai penjuru dunia, termasuk dari Indonesia. Nama beliau begitu besar hingga dikenal sebagai Musnid ad-Dunya, atau orang dengan sanad hadits terbanyak di dunia.
4. Syekh Mahfudz At-Tarmasi.
Syekh Mahfudz At-Tarmasi lahir di Tremas, Jawa Tengah pada 1868. Beliau terkenal sebagai seorang ahli hadis dan fikih yang mengajar di Masjidil Haram. Karyanya yang paling monumental adalah Syarh Al-Hikam, sebuah kitab yang mengulas hikmah-hikmah dari berbagai hadits. Syekh Mahfudz merupakan guru dari banyak ulama Nusantara lainnya, termasuk K H Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama.
foto: X/@pojokNU
5. Kiai Haji Ahmad Dahlan.
Kiai Haji Ahmad Dahlan adalah pendiri Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Beliau dikenal karena pemikirannya yang progresif dan usahanya dalam memodernisasi pendidikan Islam. Ahmad Dahlan juga memiliki hubungan yang kuat dengan ulama-ulama di Timur Tengah, yang membantunya dalam memperkenalkan ide-ide pembaruan Islam di Indonesia.
6. Kiai Haji Hasyim Asy'ari.
Pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Kiai Haji Hasyim Asy'ari, adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Islam di Indonesia. Beliau belajar di Mekkah dan memiliki hubungan erat dengan ulama-ulama di sana. Kiai Hasyim dikenal karena perannya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan kontribusinya dalam pendidikan Islam tradisional.
7. Kiai Haji Abdul Karim Amrullah.
Kiai Haji Abdul Karim Amrullah atau Buya Hamka adalah seorang ulama dan reformis Islam dari Sumatera Barat. Beliau belajar di Mekkah dan memiliki hubungan yang kuat dengan ulama-ulama di sana. Buya Hamka dikenal karena usahanya dalam memodernisasi pendidikan Islam di Indonesia.
8. Kiai Haji Ali Mustafa Yaqub.
Kiai Haji Ali Mustafa Yaqub adalah mantan Imam Besar Masjid Istiqlal dan dikenal sebagai ahli hadis. Beliau belajar di Universitas Islam Madinah dan memiliki hubungan yang kuat dengan ulama-ulama di Timur Tengah. Ali Mustafa Yaqub dikenal karena kontribusinya dalam studi hadis dan perannya dalam memperkuat hubungan antara Indonesia dan dunia Islam.
foto: X/@sejarahulama
9. Kiai Haji Maimun Zubair.
Kiai Haji Maimun Zubair, atau yang akrab disapa Mbah Moen, adalah seorang ulama kharismatik dari Rembang, Jawa Tengah. Beliau dikenal karena kebijaksanaannya dan perannya dalam pendidikan Islam tradisional. Mbah Moen juga memiliki hubungan erat dengan ulama-ulama di Timur Tengah, yang membantunya dalam memperkuat jaringan pesantren di Indonesia.