Brilio.net - Saat bayi sudah menginjak usia 6 bulan, orangtua dianjurkan untuk memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) untuk bayi. Meski sudah diperbolehkan untuk makan, bukan berarti orangtua asal memberikan makanan apa saja untuk si bayi. Makanan yang diberikan sebaiknya terdiri dari karbohidrat, protein nabati, protein hewani, serat berupa sayuran dan sedikit lemak tambahan. Salah satu sayur yang baik dikonsumsi oleh bayi yakni brokoli.
Brokoli adalah jenis sayuran hijau yang sangat bergizi dan sangat baik untuk dikonsumsi oleh bayi. Brokoli mengandung banyak nutrisi penting seperti vitamin C, serat, kalsium, dan vitamin K yang sangat bermanfaat untuk kesehatan dan pertumbuhan bayi.
Menurut data United State Department of Agricultural / USDA brokoli mengandung protein, karbohidrat, serat, kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, kalium, natrium, mangan, vitamin A, vitamin B, vitamin C, dan vitamin K.
Brokoli merupakan makanan rendah kalori, tanpa kolesterol. Brokoli mengandung sulforaphane yang bersifat antioksidan sebagai penangkal radikal bebas. Brokoli mengandung karotenoid (lutein dan zeaxanthin) bermanfaat untuk kesehatan anak.
Selain itu, brokoli juga mengandung senyawa-senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan, seperti sulforaphane, yang dapat membantu melindungi tubuh dari berbagai macam penyakit. Konsumsi brokoli juga dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan, termasuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menjaga kesehatan jantung, mencegah kanker dan lain sebagainya.
Berikut 9 manfaat brokoli untuk bayi, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Sabtu (25/2).
Manfaat brokoli untuk bayi.
foto: pixabay.com
1. Sumber vitamin C.
Brokoli kaya akan vitamin C yang membantu menjaga kesehatan tubuh bayi, mengurangi risiko infeksi, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Vitamin C juga membantu penyerapan zat besi dari makanan, yang sangat penting untuk kesehatan bayi.
2. Sumber serat.
Serat pada brokoli membantu meningkatkan pencernaan bayi dan memperbaiki kesehatan usus. Serat juga membantu mempertahankan keseimbangan bakteri baik dalam sistem pencernaan bayi, yang membantu menjaga sistem kekebalan tubuh bayi tetap sehat.
3. Sumber kalsium.
Brokoli mengandung kalsium yang penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi bayi. Kalsium juga penting untuk membantu mengatur detak jantung dan fungsi saraf bayi.
4. Sumber vitamin K.
Brokoli adalah sumber vitamin K yang baik untuk kesehatan tulang bayi. Vitamin K membantu mempertahankan kepadatan tulang dan mencegah kerapuhan tulang pada bayi.
5. Membantu mengatur kadar gula darah.
Brokoli mengandung senyawa sulforaphane yang dapat membantu mengatur kadar gula darah pada bayi. Sulforaphane juga memiliki efek anti-inflamasi dan membantu mengurangi risiko terkena penyakit kronis seperti diabetes.
foto: pixabay.com
6. Menjaga kesehatan mata.
Brokoli mengandung lutein dan zeaxanthin yang baik untuk kesehatan mata bayi. Kedua senyawa ini membantu melindungi mata dari kerusakan radikal bebas dan membantu menjaga kesehatan mata bayi.
7. Membantu melawan radikal bebas.
Brokoli mengandung senyawa antioksidan yang dapat membantu melawan radikal bebas dan mencegah kerusakan sel. Senyawa sulforaphane pada brokoli juga memiliki efek anti-kanker dan membantu mencegah terjadinya kanker pada bayi.
8. Menjaga kesehatan jantung.
Brokoli mengandung senyawa yang dapat membantu menjaga kesehatan jantung bayi. Senyawa ini membantu menjaga keseimbangan kolesterol dalam tubuh dan mengurangi risiko terkena penyakit jantung pada bayi.
9. Sumber asam folat.
Brokoli mengandung asam folat yang penting untuk kesehatan bayi dan perkembangan sel-sel darah merah. Asam folat juga membantu mencegah kelainan pada janin saat masa kehamilan.
Cara memilih dan menyajikan brokoli untuk bayi.
foto: pixabay.com
Memilih dan menyajikan brokoli untuk bayi harus dilakukan dengan hati-hati dan benar agar tidak menimbulkan masalah kesehatan. Berikut adalah beberapa cara aman memilih dan menyajikan brokoli untuk bayi:
1. Pilih brokoli segar dan organik.
Pilih brokoli yang segar dan organik, karena tidak mengandung bahan kimia berbahaya seperti pestisida dan herbisida yang dapat membahayakan kesehatan bayi.
2. Cuci brokoli sebelum digunakan.
Sebelum digunakan, cuci brokoli dengan air bersih untuk menghilangkan kotoran dan bakteri yang mungkin terdapat pada permukaannya.
3. Potong brokoli menjadi ukuran kecil.
Potong brokoli menjadi ukuran kecil agar mudah dikonsumsi oleh bayi dan tidak menyebabkan tersedak.
4. Masak brokoli hingga lunak.
Masak brokoli hingga lunak sebelum diberikan pada bayi. Hal ini dapat membantu memudahkan pencernaan dan mengurangi risiko tersedak.
5. Tidak menggunakan garam dan bumbu tambahan.
Hindari menggunakan garam dan bumbu tambahan saat memasak brokoli untuk bayi, karena bayi belum dapat memproses garam dan bumbu tambahan dengan baik dan dapat memicu reaksi alergi.
6. Mulai dengan jumlah kecil.
Mulailah memberikan brokoli pada bayi dengan jumlah kecil terlebih dahulu, dan perhatikan reaksi bayi terhadap makanan tersebut. Jika bayi tidak menunjukkan tanda-tanda alergi atau masalah pencernaan, maka jumlah dapat ditingkatkan secara bertahap.
7. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi
Sebelum memberikan brokoli pada bayi, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi terlebih dahulu untuk mengetahui apakah bayi sudah siap untuk mengonsumsi brokoli dan dosis yang tepat.
Jangan lupa, selalu awasi bayi selama mengonsumsi brokoli. Jika bayi menunjukkan tanda-tanda alergi seperti ruam atau sesak napas, segera hubungi dokter.
Recommended By Editor
- 9 Resep nasi tim untuk balita, praktis dan sehat
- 10 Khasiat ikan teri, si kecil kaya manfaat yang jarang diketahui
- 10 Resep kreasi menu MPASI anak, lezat dari berbagai bahan
- 7 Menu MPASI ala Shandy Aulia, nutrisinya beragam biar anak sehat
- Bantu lancarkan pencernaan, 11 buah ini baik dikonsumsi untuk MPASI