Brilio.net - Tanggal tua sering kali jadi momok bagi banyak orang, terutama milenial kantoran yang baru memulai karier. Gaji yang sudah diterima di awal bulan seolah menguap begitu cepat, menyisakan dompet kosong sebelum akhir bulan tiba. Namun, dengan pengelolaan keuangan yang tepat, tanggal tua sebenarnya bisa tetap aman dan tenang.

Kebiasaan mengatur keuangan sejak awal bulan sangat penting untuk menjaga kestabilan finansial. Milenial kantoran sering kali terjebak dalam gaya hidup konsumtif yang akhirnya membuat gaji tak tersisa. Mengatur gaji dengan bijak bukan hanya soal hemat, tapi juga merencanakan masa depan yang lebih baik.

Jika kamu merasa gaji sering habis sebelum waktunya, mungkin saatnya mencoba beberapa cara cerdas dalam mengelola keuangan. Berikut brilio.net himpun dari berbagai sumber pada Selasa (22/10), enam tips atur gaji ala milenial kantoran yang bisa membuat kamu aman meski tanggal tua.

1. Buat anggaran bulanan yang realistis.

6 cara cerdas atur gaji ala milenial © 2024 brilio.net

foto: freepik.com

Langkah pertama dalam mengatur gaji adalah membuat anggaran yang realistis. Jangan hanya mencatat pengeluaran, tapi perkirakan juga apa saja yang akan kamu butuhkan sepanjang bulan. Mulai dari kebutuhan pokok seperti makan, transportasi, hingga pengeluaran hiburan seperti nongkrong atau nonton film.

Buat daftar yang rinci dan prioritaskan kebutuhan yang memang wajib dipenuhi. Hal ini akan membantu kamu mengetahui berapa banyak uang yang harus disisihkan untuk setiap pos pengeluaran. Jika sudah ada anggaran, lebih mudah mengontrol diri agar tidak menghabiskan uang untuk hal-hal yang tidak perlu.

Anggaran bulanan juga akan membantu kamu mengenali pola pengeluaran, sehingga kamu bisa mengurangi kebiasaan boros yang tidak disadari. Cobalah untuk selalu mematuhi anggaran yang sudah dibuat, meskipun godaan untuk belanja sering datang.

2. Sisihkan tabungan di awal, bukan sisa gaji.

Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan adalah menabung dari sisa gaji di akhir bulan. Sayangnya, sisa gaji sering kali sedikit atau bahkan tidak ada. Oleh karena itu, lebih baik langsung menyisihkan tabungan di awal saat gaji baru masuk.

Pilih persentase tertentu dari gaji, misalnya 10-20 persen, untuk langsung masuk ke rekening tabungan atau investasi. Dengan cara ini, kamu tidak akan merasa terlalu terbebani, karena uang tersebut sudah dipisahkan sejak awal. Selain itu, menabung di awal juga membuat kamu terbiasa hidup dengan sisa gaji yang ada.

Kebiasaan menabung di awal akan membantu kamu membangun dana darurat yang bisa digunakan kapan saja. Dana darurat ini sangat penting, terutama ketika ada pengeluaran mendadak yang tidak terduga. Dengan memiliki simpanan, kamu bisa lebih tenang menghadapi tanggal tua.

3. Kurangi pengeluaran gaya hidup.

6 cara cerdas atur gaji ala milenial © 2024 brilio.net

foto: freepik.com

Gaya hidup adalah salah satu faktor terbesar yang mempengaruhi keuangan milenial. Nongkrong di kafe setiap akhir pekan, langganan streaming, hingga belanja online bisa membuat gaji cepat habis. Mulailah bijak dalam memilih mana yang memang penting dan mana yang bisa dikurangi.

Kamu tidak perlu langsung berhenti menikmati hidup, tapi cobalah mengurangi frekuensinya. Misalnya, batasi nongkrong di luar hanya sekali seminggu atau kurangi belanja online dengan membuat daftar kebutuhan yang benar-benar diperlukan. Dengan cara ini, kamu tetap bisa menikmati hidup tanpa harus mengorbankan kondisi keuangan.

Pengeluaran gaya hidup yang terlalu tinggi sering kali menjadi alasan kenapa banyak orang kehabisan uang sebelum akhir bulan. Padahal, dengan sedikit pengendalian diri, kamu masih bisa bersenang-senang tanpa mengganggu keuanganmu.

4. Manfaatkan promo dan diskon.

Saat ini banyak sekali promo dan diskon yang bisa dimanfaatkan untuk menghemat pengeluaran. Mulai dari promo makanan, transportasi online, hingga belanja bulanan di e-commerce. Milenial kantoran sering kali terbantu dengan adanya program-program seperti ini, asalkan digunakan dengan bijak.

Pastikan kamu memanfaatkan promo atau diskon yang memang benar-benar relevan dengan kebutuhan. Jangan sampai tergiur promo hanya karena diskon besar, tapi akhirnya membeli barang yang sebenarnya tidak diperlukan. Ingat, tujuan utama menggunakan promo adalah untuk menghemat, bukan untuk belanja lebih banyak.

Mencari informasi tentang promo juga tidak sulit, banyak aplikasi yang menawarkan diskon sesuai kebutuhanmu. Kamu bisa mengecek promo di platform belanja, aplikasi transportasi online, atau bahkan aplikasi pengelola keuangan.

5. Gunakan metode pembayaran yang tepat.

6 cara cerdas atur gaji ala milenial © 2024 brilio.net

foto: freepik.com

Cara kamu membayar suatu barang atau layanan juga bisa berpengaruh pada pengelolaan keuangan. Beberapa metode pembayaran, seperti kartu kredit, memang menawarkan banyak keuntungan, tapi juga bisa menjadi jebakan jika tidak dikelola dengan baik. Selalu prioritaskan menggunakan uang tunai atau debit untuk pembayaran sehari-hari.

Menggunakan kartu kredit boleh saja, asal kamu disiplin dalam melunasi tagihan setiap bulan. Jika tidak, bunga kartu kredit bisa membengkak dan justru membuat pengeluaranmu semakin besar. Sebaiknya gunakan kartu kredit hanya untuk keperluan darurat atau pengeluaran yang benar-benar penting.

Banyak milenial yang terjebak dalam utang kartu kredit karena tidak bijak dalam menggunakannya. Untuk menghindari hal ini, pastikan kamu selalu mencatat setiap penggunaan kartu kredit dan membayar tagihan tepat waktu.

6. Investasikan sebagian gaji.

Investasi adalah cara cerdas untuk membuat uangmu berkembang seiring waktu. Selain menabung, sisihkan sebagian gaji untuk diinvestasikan, baik itu di reksa dana, saham, atau properti. Dengan berinvestasi, kamu bisa mengamankan masa depan keuanganmu sekaligus melawan inflasi.

Kamu tidak perlu memulai dengan jumlah yang besar. Banyak platform investasi yang memungkinkan milenial untuk mulai berinvestasi dengan modal kecil. Penting untuk melakukan riset terlebih dahulu agar kamu bisa memilih jenis investasi yang sesuai dengan profil risikomu.

Investasi bukan hanya soal mengejar keuntungan, tapi juga mempersiapkan diri menghadapi berbagai kemungkinan di masa depan. Dengan disiplin berinvestasi, kamu bisa mencapai kebebasan finansial lebih cepat.