Brilio.net - Planet bumi merupakan rumah bagi umat manusia. Tak ada planet lain di alam semesta ini yang bisa ditinggali kecuali Bumi. Namun dibanding daratannya, planet ini justru lebih diisi oleh perairan yang lebih dominan.

Lautan adalah hamparan air asin yang memisahkan berbagai daratan di Bumi. Lautan ini terdiri berbagai jenis, dari selat sampai samudera, masing-masing punya level kedalamannya masing-masing. 

Nah, salah satu lautan yang paling dalam dipegang rekornya oleh Palung Mariana. Palung Mariana adalah palung samudera terdalam di bumi dan rumah bagi dua titik terendah di planet ini. 

Saking dalamnya, panjangnya sampai dasar bahkan sampai mengalahkan ukuran puncak tertinggi di dunia yakni Gunung Everest. Eh, ini beneran? Ya, betul! Untuk tahu lebih banyak, kamu bisa menyimak ulasan brilio.net pada Jumat (27/1) berikut ini.

Kenapa bisa dalam sekali lautnya?

Palung Mariana terletak di dasar laut sebelah timur kepulauan Mariana, barat Samudra Pasifik dekat dengan Jepang dan pulau Guam, dan lokasi terdalamnya berada di kerak bumi. Palung ini terletak di dasar barat laut Samudra Pasifik, sebelah timur Kepulauan Mariana di 11° 21' Lintang Utara dan 142° 12' Bujur Timur.

Apakah ada kehidupan di Palung Mariana? Berbagai sumber

foto: Google Earth

Nah, Palung Mariana adalah sebuah parit raksasa yang berbentuk cekungan ke bawah. Dilansir dari livescience.com, kedalaman cekungan itu diperkirakan sedalam 10.927 - 11.035 meter di bawah permukaan laut.

Tidak ada yang benar-benar mampu menemukan ukuran pasti dari dalamnya palung ini. Hal itu dikarenakan belum pernah ada peneliti atau ilmuwan yang mampu menjelajahinya sampai dasar palung ini.

Tekanan dalam air yang membahayakan, serta sinar matahari yang tak bisa menembus setelah kedalaman 1.000 meter, membuat para ilmuwan kesulitan mengukur palung ini.

Apakah ada kehidupan di Palung Mariana? Berbagai sumber

foto: livescience.com

Namun, pada tahun 2010, National Oceanic and Atmospheric Administration menggunakan sensor suara yang dikirim melalui lautan dan menetapkan Challenger Deep pada 36.070 kaki atau 10.994 meter.

Jika dibandingkan dengan ukuran Monumen Nasional yang hanya setinggi 137 meter, maka dalamnya Palung Mariana adalah 80 kali tinggi bangunan terkenal di Jakarta ini.

Selain itu, jika dibandingkan dengan puncak tertinggi Everest di Nepal yang tingginya 8.848 meter, Palung Mariana masih menang.

Asal-usul terbentuknya Palung Mariana

Menukil dari livescience.com, Palung Mariana tercipta dari proses yang terjadi di zona subduksi bumi, di mana dua lempeng besar kerak samudra, yang dikenal sebagai lempeng tektonik, bertabrakan. Di zona subduksi, satu kerak samudera didorong dan ditarik di bawah kerak lainnya, tenggelam ke dalam mantel bumi, lapisan di bawah kerak.

Apakah ada kehidupan di Palung Mariana? Berbagai sumber

foto: livescience.com

Ketika dua lempeng kerak tersebut bertabrakan, parit yang dalam terbentuk di atas tikungan dan kerak yang tenggelam. Dalam hal ini, kerak Samudera Pasifik membengkok di bawah kerak yang membentuk daratan Filipina yang berbentuk kepulauan.

Diketahui, kerak Pasifik sudah berusia sekitar 180 juta tahun yang terendam di bawah air dan kemudian menyembul lagi menjadi Lempeng Filipina lebih muda yang ukurannya lebih kecil dari lempeng Pasifik.

Namun, faktanya meski sangat dalam, dasar Palung Mariana ini bukanlah tempat yang paling dekat dengan inti bumi. Karena bentuk planet bumi yang menonjol di ekuator, jari-jari di kutub palent ini yang panjangnya sekitar 16 mil (25 km) lebih kecil dari jari-jari di ekuator. Jadi, bagian dasar laut di Samudra Arktik yang justru lebih dekat ke pusat bumi daripada Challenger Deep di Palung Mariana.

Apakah ada kehidupan di Palung Mariana? Berbagai sumber

foto: livescience.com

Meski begitu, tekanan air di dalam palung ini sangatlah mengerikan. Tekanannya mampu menghancurkan benda apapun yang masuk ke dalamnya, bahkan yang berukuran 8 ton sekalipun. Berat tekanannya bahkan 1.000 kali tekanan yang dirasakan di permukaan laut, atau setara dengan 50 jet jumbo yang ditumpuk di atas seseorang.

Adakah kehidupan di dalam Palung Mariana?

Apakah ada kehidupan di Palung Mariana? Berbagai sumber

foto: livescience.com

Meski terdengar seperti daerah yang tidak layak huni karena tekanan airnya. Nyatanya tetap ada kehidupan di dasar lautan tersebut. Menurut situs a-z-animals.com, ada beberapa jenis makhluk hidup yang tinggal menghuni Palung Mariana. 

Beberapa hewan yang hidup di dalam Palung Mariana terdiri dari xenophyophores, amphipoda, dan teripang kecil (holothurians). Semuanya tinggal di lubuk paling dasar terdalam lautan ini. 

Apakah ada kehidupan di Palung Mariana? Berbagai sumber

foto: livescience.com

Xenophyophores adalah semacam amoeba laut yang bentuknya raksasa. Kamu pernah melihat bentuk kuman dengan alat mikroskop? Nah, kita bentuk xenophyophores adalah seperti kuman, tapi bentuknya raksasa. Bayangkan jika hewan itu muncul di permukaan. Seram, bukan?

Ada pula Amphipoda atau Hirondellea Gigas yang merupakan makhluk mirip udang. Panjangnya sekitar dua inci, makanannya adalah kayu yang jatuh di dasar laut.

Makhluk-makhluk ini bisa hidup tanpa makanan untuk waktu yang lama. Jika sudah sangat lapar, udah dasar laut ini akan melahap apapun yang ada di depannya seperti batu, atau badannya sendiri.

Apakah ada kehidupan di Palung Mariana? Berbagai sumber

foto: a-z-animals.com

Amphipoda pernah diteliti oleh ilmuwan dan hewan ini mampu menghasilkan enzim pemakan kayu di ususnya yang diyakini dapat digunakan untuk membuat etanol. Etanol sendiri adalah bahan untuk pembuatan obat-obatan, plastik, dan kosmetik.

Apakah ada kehidupan di Palung Mariana? Berbagai sumber

foto: a-z-animals.com

Makhluk hidup lainnya di dasar lautan terdalam adalah teripang kecil. Teripang ini terkenal dijuluki "monster ayam tanpa kepala". Terdengar menakutkan? Tetapi memang seperti itulah bentuknya.

Terakhir ada Snailfish Mariana. Ikan yang permukaan kulitnya lebih mirip kulit siput ini tinggal di kedalaman 8369 meter di bawah permukaan laut.

Apakah ada kehidupan di Palung Mariana? Berbagai sumber

foto: a-z-animals.com

Spesies ikan siput ini beradaptasi untuk hidup dalam tekanan ekstrim dan kegelapan total. Kulitnya transparan, tidak memiliki penglihatan, dan merupakan salah satu predator teratas di Palung Mariana.