Brilio.net - Luka robek biasanya diakibatkan karena terjatuh atau terkena benda tajam. Luka yang terbut dapat merusak lapisan pelindung tubuh. Hal ini memungkinkan bakteri dan kuman masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi. Infeksi pada luka robek dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama jika bakteri mencapai jaringan dalam atau aliran darah.
Salah satu faktor risiko utama infeksi pada luka robek adalah kurangnya perawatan yang tepat. Ketika luka tidak dibersihkan secara menyeluruh atau tidak ditutup dengan benar, bakteri dapat berkembang biak dengan cepat. Penggunaan peralatan yang tidak steril juga dapat meningkatkan risiko infeksi.
Salah satu kondisi terburuk yang dapat terjadi adalah infeksi luka. Jika bakteri masuk ke dalam luka dan berkembang biak, akan menyebabkan infeksi lokal yang parah. Parahnya, dapat menyebar ke jaringan sekitarnya. Infeksi yang tidak diobati dengan benar dapat menyebabkan pembengkakan, nyeri yang hebat, bahkan kerusakan jaringan yang luas.
Selain itu, salah penanganan luka robek juga dapat meningkatkan risiko terjadinya keloid. Keloid adalah pertumbuhan jaringan parut yang berlebihan di area luka. Jika luka tidak ditutup dan dijaga kebersihannya, kemungkinan terbentuknya keloid menjadi lebih tinggi. Keloid bisa menjadi permanen dan menyebabkan gangguan kosmetik atau bahkan ketidaknyamanan fisik jika terletak di area yang sensitif atau sering digunakan.
Pada kasus yang sangat jarang terjadi, luka robek yang tidak tertangani dengan baik dapat mengakibatkan infeksi darah atau yang dikenal sebagai sepsis. Sepsis adalah kondisi yang mengancam jiwa di mana tubuh bereaksi terlalu berlebihan terhadap infeksi, mengakibatkan peradangan di seluruh tubuh. Sepsis dapat menyebabkan kerusakan organ, kegagalan organ, bahkan kematian jika tidak segera diobati.
Pencegahan infeksi pada luka robek sangat penting untuk memastikan pemulihan yang cepat dan tanpa komplikasi. Dengan perawatan yang tepat, risiko infeksi dapat diminimalkan, memungkinkan tubuh untuk menyembuhkan luka dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk selalu memberikan perawatan yang tepat dan cermat pada luka robek agar tidak terjadi komplikasi yang serius.
Berikut cara pertolongan pertama untuk luka robek agar kamu tidak salah penanganan yang telah dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (21/5).
Cara pertolongan pertama atasi luka robek
1. Jangan gunakan alkohol
foto: pixabay.com
Larangan memberi luka robek dengan alkohol berasal dari sifat iritant dan berpotensi sebabkan keracunan alkohol pada luka terbuka. Alkohol dapat mengiritasi kulit yang terluka dan jaringan di sekitarnya, memperlambat proses penyembuhan, dan bahkan menyebabkan rasa sakit yang lebih parah.
Selain itu, alkohol juga memiliki sifat pengering yang dapat menghilangkan kelembapan dari luka, yang dapat mengganggu proses penyembuhan alami tubuh. Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan bahan yang lebih lembut dan sesuai seperti air bersih atau larutan antiseptik khusus yang direkomendasikan oleh tenaga medis untuk membersihkan luka robek.
Penggunaan alkohol pada luka robek juga berisiko meracuni tubuh, terutama jika alkohol tersebut diserap melalui luka. Hal ini dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya, terutama pada anak-anak atau orang dengan berat badan rendah. Untuk itu, sangat penting untuk menghindari penggunaan alkohol pada luka robek dan memilih bahan pembersih yang lebih aman dan sesuai untuk mengurangi risiko infeksi dan mempercepat proses penyembuhan luka.
2. Sterilkan tangan sebelum menyentuh
foto: pixabay.com
Luka robek membuat zat asing mudah masuk ke dalam tubuh. Sentuhan tangan yang ditempeli banyak zat tak diketahui memunculkan potensi infeksi. Hindari sentuhan sekecil apapun saat terjadi kecelakaan hingga sebabkan luka robek. Membersihkan tangan dengan baik membuatmu lebih aman.
Hal pertama yang bisa kamu lakukan adalah membasuh tangan dengan air bersih dan sabun selama minimal 20 detik, pastikan membersihkan seluruh permukaan tangan termasuk sela-sela jari. Bilas tangan dengan air bersih dan keringkan dengan handuk bersih atau tisu. Selanjutnya, gunakan hand sanitizer yang mengandung minimal 60% alkohol, oleskan ke seluruh permukaan tangan dan gosok hingga kering.
Pastikan untuk tidak menyentuh apapun sebelum menyentuh luka robek agar sterilisasi efektif. Dengan langkah-langkah ini, kamu dapat mengurangi risiko infeksi pada luka robek dan membantu proses penyembuhan yang lebih cepat.
3. Bersihkan luka robek
foto: pixabay.com
Membersihkan luka robek wajib dilakukan walaupun tak jarang banyak yang anggap ngeri. Perlu diketahui bahwa semakin menunda untuk membersihkan luka akan membuat luka semakin terasa sakit. Kamu perlu memberanikan untuk segera membersihkan ketika mengetahui adanya luka robek. Beberapa hal berikut bisa diperhatikan agar caramu membersihkan tidak menyebabkan hal lebih fatal.
- Persiapan alat: Siapkan alat yang diperlukan, seperti sarung tangan medis, cairan pembersih antiseptik (misalnya, chlorhexidine atau povidone-iodine), larutan saline atau air bersih hangat, dan kasa steril.
- Bersihkan luka: Basahi kasa steril dengan larutan antiseptik atau saline, lalu bersihkan luka dengan lembut. Hindari menggunakan alkohol atau hidrogen peroksida langsung ke dalam luka karena dapat merusak jaringan.
- Sterilkan dari benda asing: Jika terdapat kotoran atau benda asing di luka, gunakan pinset steril untuk mengangkatnya. Hindari menggunakan jari karena dapat meningkatkan risiko infeksi.
4. Hentikan perdarahan
foto: pixabay.com
Menghentikan perdarahan pada luka robek tidak dapat dilakukan sembarangan agar lebih efektif. Langkah-langkah berikut dapat kamu lakukan untuk menghentikan perdarahan:
- Tekan luka: Tempatkan selembar kain bersih atau kasa steril langsung di atas luka robek dan tekan dengan kuat selama beberapa menit. Tekanan ini membantu pembuluh darah kecil yang robek untuk menutup dan menghentikan perdarahan.
- Angkat bagian yang terluka: Jika memungkinkan, angkat bagian tubuh yang terluka di atas tingkat jantung. Hal ini membantu mengurangi tekanan darah pada luka dan membantu menghentikan perdarahan.
- Gunakan pembalut tekan pada luka: Setelah perdarahan mulai berhenti, balut luka dengan kasa steril atau pembalut tekan. Pastikan untuk tidak terlalu mengencang sehingga tidak mengganggu aliran darah ke bagian yang terluka.
5. Dapatkan pertolongan medis
foto: pixabay.com
Cedera yang menyebabkan luka robek bisa sangat variatif. Ketika hanya berupa sayatan kecil, pertolongan pertama sederhana sudah membuatmu aman. Kondisi luka robek yang dalam, luas, atau terletak di area yang sensitif seperti wajah, mata, atau area genital perlu segera diperiksa oleh dokter untuk menghindari komplikasi serius.
Selain itu, luka robek yang disebabkan oleh benda tajam, gigitan hewan, atau luka terbuka yang terkontaminasi dengan kotoran atau bahan kimia juga harus segera ditangani oleh profesional kesehatan untuk mencegah infeksi dan memastikan penyembuhan yang optimal.
Mencoba semaksimal mungkin untuk memberi pertolongan pertama memang harus dilakukan. Namun jika perdarahan tidak berhenti setelah beberapa menit atau luka yang nampak bertambah parah, segera cari bantuan medis. Dokter dapat memberikan penanganan lebih lanjut untuk menghentikan perdarahan dan merawat luka secara tepat.
Magang: Robiul Adil Robani
Recommended By Editor
- 7 Cara mencegah munculnya bekas luka di kulit, gunakan petroleum jelly
- Ulkus dekubitus adalah luka pada kulit, kenali gejala dan penyebabnya
- Begini penampakan kaki bengkak Syahrini usai perban dibuka
- 10 Manfaat ikan gabus untuk kesehatan, percepat penyembuhan luka
- Asyik beri makan ikan di kolam, anak ini digigit makhluk mengerikan
- Kesemprot parfum ruangan, wajah wanita ini rusak dalam waktu 10 menit
- 10 Tato keren ini sulap bekas luka jadi indah