Brilio.net - Sejak Oktober 2024, pemerintah Indonesia meluncurkan kebijakan baru untuk mengatur penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi seperti solar dan pertalite. Kebijakan ini mewajibkan masyarakat membuat akun MyPertamina untuk mendapatkan QR Code guna membeli BBM subsidi. Langkah ini diambil untuk memastikan penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran sesuai dengan Perpres No. 191 Tahun 2014, yang mengatur tentang penyediaan dan pendistribusian BBM subsidi.
Penting untuk diingat, meski QR Code menjadi alat utama untuk membeli BBM subsidi, bukan berarti barcode tersebut bisa sembarangan ditempel di kaca mobil. Penempelan sembarangan bisa menyebabkan penyalahgunaan, yang justru merugikan pengguna. Pemerintah melalui Surat Keputusan BPH Migas No. 04/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2020 telah menekankan pengendalian penyaluran BBM dengan sistem teknologi informasi yang aman dan terkontrol, agar penyaluran tepat sasaran dan tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Bagaimana tidak, apabila ditempel ke kaca mobil dikhawatirkan ada yang memotret barcode tersebut lalu menggunakan untuk membeli pertalite atapun solar subsidi. Alhasil, kuota pembelian kamu untuk BBM subsidi jadi berkurang. Sedangkan kuota pertalite maupun solar subsidi yang menggunakan barcode kamu malah tetap utuh. Kalau pun ingin dicetak, sebaiknya QR Code tersebut disimpan di tempat yang aman seperti dompet.
Selain itu, risiko penyalahgunaan data pribadi juga berimbas apabila barcode kamu disalahgunakan oleh pihak yang tak bertanggung jawab. Oleh karena itu, perlu berhati-hati. Untuk memastikan keamanan QR Code MyPertamina kamu aman, ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan. Apa saja? Yuk, simak ulasan lengkapnya, dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Rabu (11/12).
1. Jangan tempelkan barcode di kaca mobil.
foto: mypertamina.id
Salah satu cara termudah untuk menjaga keamanan barcode MyPertamina, yakni dengan tidak menempelkannya di kaca mobil atau tempat lain yang mudah terlihat. Jika barcode mudah dijangkau dan dilihat oleh orang lain, ada potensi orang yang tidak bertanggung jawab untuk menyalahgunakannya. Sebaiknya, simpan barcode hanya di aplikasi maupun tempat yang aman dan pribadi.
2. Periksa keamanan aplikasi MyPertamina.
Pastikan aplikasi MyPertamina yang kamu gunakan versi terbaru yang diunduh dari sumber yang resmi, seperti Google Play Store maupun Apple App Store. Hindari mengunduh aplikasi dari sumber yang tidak terpercaya, karena aplikasi palsu dapat mencuri data pribadi kamu, termasuk barcode untuk pembelian BBM subsidi.
3. Gunakan password yang kuat untuk akun MyPertamina.
Keamanan akun MyPertamina kamu sangat bergantung pada password yang digunakan. Pastikan untuk membuat password yang kuat, unik, dan sulit ditebak. Jangan gunakan kombinasi yang mudah seperti tanggal lahir maupun nama, karena informasi tersebut bisa dengan mudah ditebak oleh orang lain. Kombinasi huruf, angka, hingga simbol agar lebih sulit dibobol.
4. Aktifkan verifikasi dua langkah.
foto: freepik.com/rawpixel.com
Banyak aplikasi yang kini menawarkan fitur verifikasi dua langkah untuk meningkatkan keamanan. Begitu juga dengan MyPertamina. Dengan mengaktifkan fitur ini, kamu akan diminta untuk memverifikasi identitas menggunakan metode lain, seperti kode yang dikirimkan ke ponsel atau email. Ini membantu melindungi akun kamu jika passwordmu terancam bocor.
5. Jaga kerahasiaan barcode.
Jangan biarkan barcode yang ada di aplikasi MyPertamina terlihat oleh orang lain, apalagi pada saat kamu sedang mengisi bahan bakar. Selalu periksa apakah ada orang yang tidak dikenal di sekitar kamu yang bisa melihat barcode tersebut. Jika kamu tidak membutuhkannya, pastikan barcode tidak dipajang di tempat yang mudah dijangkau.
6. Cek transaksi secara berkala.
foto: freepik.com/ASphotofamily
Pastikan untuk selalu memeriksa riwayat transaksi yang dilakukan melalui aplikasi MyPertamina. Jika ada transaksi yang tidak kamu lakukan, segera laporkan kepada pihak Pertamina ataupun instansi yang berwenang. Memeriksa transaksi secara berkala akan memudahkan kamu dalam mendeteksi jika terjadi penyalahgunaan barcode/informasi akun kamu.
7. Jangan berikan barcode ke orang lain.
Hindari memberikan barcode kepada orang lain, baik itu keluarga, teman, maupun orang yang tidak kamu kenal. Meskipun terlihat sepele, memberikan barcode kepada orang lain membuka peluang penyalahgunaan, baik sengaja maupun tidak sengaja. Gunakan barcode hanya untuk dirimu sendiri lalu pastikan bahwa kamu yang melakukan transaksi tersebut.
Recommended By Editor
- Harga minyak naik tajam akibat gejolak Suriah, ini dampak geopolitik terhadap harga minyak dunia
- Pengguna BBM subsidi bakal diperketat, ini kriteria yang berhak
- Presiden Prabowo sinyalir bakal ubah skema subsidi BBM ke bantuan BLT, begini penjelasannya
- PPN 12% hanya berlaku untuk barang mewah, ini daftar yang berpotensi kena pajak
- Fedi Nuril pertanyakan anggaran makan bergizi Rp10 ribu, ahli gizi ini berikan penjelasan
- Prabowo dan Gibran bagikan hasil kerja yang telah dicapai dalam 1 bulan kepimpinan, ini 5 capaiannya