Brilio.net - Kebiasaan menggunduli bayi yang baru lahir menjadi topik perdebatan yang menarik di kalangan orang tua. Mitos tumbuhnya rambut bayi sering kali menjadi pembicaraan hangat dalam berbagai forum diskusi parenting. Kepercayaan akan hubungan antara gunduli rambut bayi agar rambutnya tumbuh lebih lebat telah mengakar di kalangan masyarakat.
Faktanya, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung bahwa menggunduli rambut bayi akan membuat rambut tumbuh lebih tebal. Pasalnya faktor genetik jauh lebih berpengaruh terhadap pertumbuhan rambut seorang anak. Selain itu, setiap anak memiliki pola pertumbuhan rambut yang unik dan berbeda-beda.
Oleh sebab itu, sebelum menggunduli rambut bayi baru lahir sebaiknya pahami dulu makna mitos dibalik anggapan ini. Lantas apa saja? Yuk simak penjelasan lengkapnya yang dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (3/12).
1. Rambut bayi akan tumbuh lebih lebat setelah digunduli.
foto: freepik.com/KamranAydinov
Salah satu mitos yang paling sering dipercaya ialah mencukur rambut bayi hingga gundul dapat membuat rambutnya tumbuh lebih lebat. Anggapan ini muncul karena setelah rambut dicukur, rambut baru yang tumbuh terlihat lebih rapi dan sehat.
Namun, secara medis, ketebalan maupun kesehatan rambut bayi ditentukan oleh faktor genetik hingga kondisi kulit kepala, bukan dari proses mencukur. Mencukur rambut hanya berfungsi membersihkan rambut bawaan lahir yang mungkin tipis atau tidak merata.
2. Menghilangkan rambut bawaan yang dianggap kotor.
Banyak orang tua percaya bahwa rambut bawaan yang dimiliki bayi sejak lahir harus dihilangkan karena dianggap tidak bersih. Tradisi ini berakar pada anggapan bahwa rambut tersebut terbentuk selama bayi berada dalam rahim. Padahal, rambut bawaan tersebut tidak berbahaya ataupun kotor. Justru, rambut ini membantu melindungi kulit kepala bayi yang masih sensitif.
3. Sebagai simbol penyucian diri bayi.
foto: freepik.com/jcomp
Selain itu, adapula yang percaya mencukur rambut bayi baru lahir sering dianggap sebagai bagian dari ritual penyucian. Tradisi ini melambangkan awal yang baru bahkan membersihkan bayi dari segala hal buruk yang mungkin dibawa sejak lahir. Meski maknanya lebih ke spiritual, kegiatan ini dilakukan lebih sebagai penghormatan terhadap adat dan budaya setempat.
4. Membantu menghindari masalah kulit kepala.
Beberapa orang percaya bahwa mencukur rambut bayi bisa mencegah masalah kulit kepala, seperti kerak hingga ruam. Nyatanya, kesehatan kulit kepala bayi lebih dipengaruhi oleh perawatan harian, seperti membersihkan dengan lembut lalu menggunakan produk yang sesuai. Mencukur rambut bayi sebenarnya tidak berpengaruh signifikan pada kesehatan kulit kepala, tetapi dapat dilakukan jika rambut bawaan memang sulit dirawat.
5. Bentuk penghormatan terhadap tradisi keluarga.
Bagi sebagian keluarga, mencukur rambut bayi jadi bagian dari tradisi yang tidak bisa dilewatkan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai leluhur. Meski alasan ilmiah di balik tradisi ini tidak ada, banyak orang tua tetap melakukannya untuk menjaga keharmonisan keluarga sekaligus budaya yang dianut.
6. Membantu mengenali bentuk kepala bayi.
foto: freepik.com/jcomp
Ada yang beranggapan bahwa mencukur rambut bayi membantu orang tua mengetahui bentuk kepala bayi dengan lebih jelas. Hal ini berguna untuk memantau apakah bentuk kepala bayi normal atau tidak. Meski begitu, pemeriksaan bentuk kepala sebenarnya bisa dilakukan tanpa perlu mencukur rambut. Pendapat ini lebih cenderung menjadi alasan praktis daripada keharusan medis.
7. Sebagai bagian dari doa baik.
Terakhirnya ada yang percaya mencukur rambut bayi sering disertai dengan doa. Prosesi ini dianggap membawa keberuntungan sekaligus kehidupan yang lebih baik bagi si kecil. Meski alasan ini lebih bersifat spiritual, banyak orang tua tetap melakukannya sebagai bentuk kasih sayang dan keinginan agar anak mereka tumbuh dengan baik.
Tradisi mencukur rambut bayi memang sarat makna, baik secara budaya maupun emosional. Namun, penting bagi orang tua untuk memahami bahwa tindakan ini lebih bersifat simbolis serta tidak memiliki dampak langsung pada kesehatan maupun pertumbuhan rambut bayi.
Recommended By Editor
- 7 Arti mitos anak kecil tertawa dalam tidur yang populer di masyarakat
- 8 Arti mitos pohon beringin yang beredar di masyarakat, tempat bernaung bagi yang kesulitan
- "Happiness Journey to be #GenHappineZ" persembahan kolaborasi Sasa dan Naturally Speaking by Erha
- Sering dianggap jadi pertanda kebaikan, ini 7 makna mitos burung masuk rumah
- Viral bayi dirias full makeup untuk pemotretan, dokter ungkap bahaya iritasi dan risiko saluran napas
- Nggak cuma meningkatkan risiko bayi lahir BB rendah, ini 8 bahaya PCOS dan obesitas saat hamil
- Bolehkah menyusui saat ibu terkena Tuberkulosis? Ini 6 fakta yang perlu diketahui