Brilio.net - Jangka sorong merupakan alat ukur yang penting dalam berbagai bidang teknik dan industri. Dengan kemampuannya untuk mengukur dimensi benda dengan presisi tinggi, jangka sorong memudahkan pekerjaan yang memerlukan akurasi. Namun, untuk mendapatkan hasil yang tepat, penting memahami cara menghitung jangka sorong dengan benar.
Proses pengukuran menggunakan jangka sorong melibatkan dua skala utama: skala utama dan skala nonius. Membaca kedua skala ini dengan tepat memastikan bahwa hasil pengukuran akurat.
Meskipun tampak sederhana, cara menggunakan jangka sorong bisa jadi membingungkan jika tidak memahami prinsip dasar dan teknik pengukurannya. Maka dari itu, brilio.net akan membahas secara detail cara menghitung jangka sorong dengan contoh yang mudah dipahami, seperti dihimpun dari berbagai sumber, Rabu (11/9).
Pengertian jangka sorong.
foto: pixabay.com/atevepb
Jangka sorong juga dikenal sebagai caliper adalah alat ukur yang terdiri dari dua rahang yang dapat digeser dan sebuah skala yang terletak pada bagian alat tersebut. Alat ini umumnya digunakan untuk mengukur dimensi suatu objek dengan presisi tinggi, seperti panjang, lebar, dan diameter. Jangka sorong biasanya memiliki dua skala: skala utama dan skala vernier, yang memungkinkan pengukuran lebih akurat.
Bagian-bagian jangka sorong.
1. Rahang Utama (Fixed Jaw): Rahang yang tidak bergerak dan biasanya berada pada bagian bawah jangka sorong.
2. Rahang Geser (Sliding Jaw): Rahang yang bisa digeser untuk mengukur dimensi objek.
3. Skala Utama (Main Scale): Skala yang terletak di sisi jangka sorong yang menunjukkan satuan pengukuran utama.
4. Skala Vernier (Vernier Scale): Skala tambahan yang berada di rahang geser untuk meningkatkan ketelitian pengukuran.
Cara menghitung dengan jangka sorong.
foto: freepik.com
Mengukur dengan jangka sorong melibatkan pembacaan skala utama dan skala vernier secara bersamaan. Berikut adalah langkah-langkah cara menghitung menggunakan jangka sorong:
1. Persiapan alat.
Pastikan jangka sorong dalam keadaan bersih dan bebas dari kotoran. Untuk memulai pengukuran, pastikan rahang dalam keadaan tertutup sempurna dan periksa apakah skala vernier sejajar dengan skala utama.
2. Pengukuran.
1. Pengukuran diameter luar.
- Tempatkan objek di antara rahang utama dan rahang geser.
- Geser rahang geser hingga rapat dengan objek, pastikan tidak ada celah.
- Bacalah nilai pada skala utama yang terletak di depan titik nol skala vernier. Ini adalah nilai utama pengukuran.
- Kemudian, bacalah skala vernier pada titik di mana garis skala vernier sejajar dengan garis pada skala utama. Ini memberikan nilai tambahan (fraksi) dari pengukuran.
Contoh pengukuran diameter luar:
- Skala utama menunjukkan 10 mm.
- Skala vernier menunjukkan 0,5 mm.
- Diameter total = 10 mm + 0,5 mm = 10,5 mm.
2. Pengukuran diameter dalam.
- Gunakan rahang dalam jangka sorong untuk mengukur diameter dalam suatu tabung atau lubang.
- Tempatkan rahang dalam di dalam objek dan sesuaikan hingga rapat.
- Bacalah nilai pada skala utama dan skala vernier seperti langkah sebelumnya.
Contoh pengukuran diameter dalam:
- Skala utama menunjukkan 20 mm.
- Skala vernier menunjukkan 0,2 mm.
- Diameter dalam = 20 mm + 0,2 mm = 20,2 mm.
3. Pengukuran kedalaman.
- Gunakan batang kedalaman yang terdapat pada jangka sorong untuk mengukur kedalaman lubang atau rongga.
- Tempatkan batang kedalaman di dalam lubang hingga menyentuh dasar.
- Bacalah nilai pada skala utama dan skala vernier.
Contoh pengukuran kedalaman:
- Skala utama menunjukkan 15 mm.
- Skala vernier menunjukkan 0,8 mm.
- Kedalaman = 15 mm + 0,8 mm = 15,8 mm.
Tips untuk pengukuran yang akurat.
foto: freepik.com/macrovector
1. Periksa kalibrasi.
Selalu pastikan jangka sorong dalam kondisi kalibrasi yang benar sebelum digunakan. Kalibrasi dapat dilakukan dengan mengatur rahang hingga nol pada skala utama dan vernier.
2. Hindari tekanan berlebih.
Jangan menekan jangka sorong terlalu keras saat mengukur, karena ini dapat menyebabkan pembacaan yang tidak akurat.
3. Gunakan penerangan yang baik.
Pembacaan skala vernier memerlukan penerangan yang cukup agar garis-garis skala terlihat jelas.
4. Baca dengan teliti.
Pastikan untuk membaca skala dengan tepat dan jangan ragu untuk memeriksa kembali jika hasil pengukuran dirasa tidak konsisten.
Contoh perhitungan dengan jangka sorong.
Berikut contoh perhitungan secara keseluruhan:
Contoh kasus: mengukur diameter sebuah silinder.
1. Tempatkan silinder di antara rahang utama dan rahang geser.
2. Geser rahang geser hingga rapat dengan permukaan silinder.
3. Bacalah nilai pada skala utama dan skala vernier.
- Skala utama menunjukkan 25 mm.
- Skala vernier menunjukkan 0,6 mm.
- Diameter silinder = 25 mm + 0,6 mm = 25,6 mm.
Contoh kasus: mengukur kedalaman lubang.
1. Tempatkan batang kedalaman di dalam lubang hingga menyentuh dasar.
2. Bacalah nilai pada skala utama dan skala vernier.
- Skala utama menunjukkan 40 mm.
- Skala vernier menunjukkan 0,3 mm.
- Kedalaman lubang = 40 mm + 0,3 mm = 40,3 mm.
Recommended By Editor
- 40 Contoh soal kecepatan dan waktu beserta kunci jawabannya
- Macam-macam gaya: Dari dorongan hingga tarikan dalam kehidupan sehari-hari
- 11 Contoh soal energi potensial kelas 10, pahami pengertian dan jenisnya
- 50 Contoh kalimat menyublim beserta definisinya
- Perbedaan yang mendasar antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal, beserta pengertiannya