Brilio.net - Mata adalah salah satu pancaindra yang paling penting bagi kehidupan sehari-hari. Sayangnya, banyak orang yang baru menyadari pentingnya menjaga kesehatan mata ketika sudah mengalami masalah penglihatan di usia dewasa. Hal ini sebenarnya bisa dicegah dengan merawat mata anak sejak dini.

Perkembangan mata anak masih sangat rentan, sehingga penting bagi orang tua untuk memberikan perhatian ekstra. Melakukan perawatan mata pada anak-anak tidak hanya membantu menghindari masalah kesehatan mata di kemudian hari, tapi juga bisa meningkatkan kualitas hidup mereka saat ini. Kabar baiknya, ada banyak cara sederhana yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mata anak sejak dini.

Kebiasaan-kebiasaan kecil yang diajarkan kepada anak sejak dini dapat membentuk pola hidup sehat yang akan berdampak jangka panjang. Dengan memberikan perawatan yang tepat, mata anak bisa terhindar dari gangguan penglihatan.

Berikut ini tujuh cara sederhana yang bisa kamu lakukan untuk merawat mata anak sejak dini dan mencegah masalah penglihatan saat dewasa, seperti dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Minggu (27/10).

1. Batasi waktu layar.

Cegah masalah penglihatan saat dewasa  2024 brilio.net

foto: freepik.com

Terlalu banyak menatap layar gadget seperti ponsel, tablet, atau komputer dapat memicu masalah penglihatan. Penelitian dari American Academy of Ophthalmology (AAO) menyebutkan bahwa waktu layar yang berlebihan pada anak-anak bisa menyebabkan Computer Vision Syndrome atau sindrom kelelahan mata. Gejalanya meliputi mata lelah, kering, dan bahkan pandangan kabur.

Batasi waktu layar anak dengan aturan yang jelas. Anak-anak di bawah usia 5 tahun disarankan untuk tidak menggunakan gadget lebih dari satu jam sehari. Berikan jeda setiap 20 menit dengan mengalihkan perhatian mereka ke aktivitas fisik atau bermain di luar ruangan.

2. Pastikan anak mendapatkan cukup cahaya alami.

Bermain di luar ruangan tidak hanya bermanfaat untuk fisik, tapi juga penting untuk kesehatan mata. Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh The Journal of American Medical Association (JAMA) menunjukkan bahwa paparan sinar matahari alami dapat mengurangi risiko miopia atau rabun jauh pada anak-anak. Penelitian ini juga menyarankan bahwa setidaknya dua jam bermain di luar setiap hari bisa membantu memperlambat perkembangan miopia.

Paparan sinar matahari yang cukup juga membantu tubuh memproduksi vitamin D yang bermanfaat untuk kesehatan secara keseluruhan. Dorong anak untuk lebih banyak bermain di luar rumah, tetapi pastikan mereka menggunakan pelindung mata seperti kacamata hitam jika diperlukan.

3. Perhatikan posisi membaca dan menulis.

Cegah masalah penglihatan saat dewasa  2024 brilio.net

foto: freepik.com/jcomp

Posisi yang buruk saat membaca atau menulis dapat mempengaruhi kesehatan mata anak. Biasakan anak untuk menjaga jarak pandang yang tepat saat melakukan aktivitas seperti membaca atau menulis. Jarak ideal antara mata dan buku adalah sekitar 30-40 cm. Menghindari posisi terlalu dekat dapat mengurangi risiko kelelahan mata dan miopia.

Ajarkan anak untuk duduk dengan posisi tegak dan tidak membaca sambil tiduran. Selain itu, pastikan ruangan memiliki pencahayaan yang baik agar mata anak tidak bekerja terlalu keras saat membaca atau menulis.

4. Ajarkan kebiasaan tidak mengucek mata.

Anak-anak sering kali mengucek mata saat merasa gatal atau lelah. Kebiasaan ini dapat menyebabkan iritasi, terutama jika tangan mereka tidak bersih. Mengucek mata juga bisa memperburuk masalah seperti konjungtivitis atau mata merah yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus.

Ajarkan anak untuk menghindari kebiasaan mengucek mata. Jika mata terasa gatal, beri mereka tisu atau lap bersih untuk menyeka secara lembut. Selain itu, ajarkan kebiasaan mencuci tangan secara rutin untuk menghindari kotoran dan bakteri masuk ke mata.

5. Rutin periksa kesehatan mata.

Cegah masalah penglihatan saat dewasa  2024 brilio.net

foto: freepik.com

Pemeriksaan mata secara rutin sangat penting untuk memastikan mata anak dalam kondisi sehat. The American Optometric Association (AOA) merekomendasikan agar anak-anak menjalani pemeriksaan mata pertama mereka saat usia 6 bulan, diikuti dengan pemeriksaan ulang saat usia 3 tahun, dan kemudian secara berkala sebelum memasuki sekolah dasar. Deteksi dini terhadap masalah penglihatan seperti miopia, hiperopia, atau astigmatisme dapat mencegah masalah yang lebih serius di kemudian hari.

Selain itu, pemeriksaan rutin juga membantu mengidentifikasi gangguan penglihatan yang mungkin tidak disadari oleh anak atau orang tua. Jangan menunggu sampai anak mengeluh kesulitan melihat, segera jadwalkan pemeriksaan jika ada tanda-tanda gangguan penglihatan.

6. Konsumsi makanan bergizi untuk kesehatan mata.

Mata yang sehat juga dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang tepat. Beberapa makanan yang kaya akan vitamin A, C, E, serta asam lemak omega-3 sangat baik untuk kesehatan mata.

Penelitian dari Harvard Medical School menunjukkan bahwa nutrisi seperti lutein dan zeaxanthin, yang terdapat dalam sayuran hijau seperti bayam dan kale, dapat membantu melindungi mata dari kerusakan akibat sinar UV dan mencegah degenerasi makula.

Berikan anak makanan yang mengandung banyak sayuran berwarna-warni, buah-buahan, ikan, dan kacang-kacangan. Membiasakan anak untuk makan makanan bergizi sejak dini akan membantu menjaga kesehatan mata mereka hingga dewasa.

7. Pastikan anak mengistirahatkan mata secara teratur.

Mata anak juga membutuhkan istirahat setelah digunakan untuk berfokus pada satu hal dalam waktu lama. Prinsip 20-20-20 dapat diterapkan, di mana setiap 20 menit anak harus melihat sesuatu yang berjarak 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik. Cara ini membantu mengurangi kelelahan mata, terutama saat anak sedang belajar atau menatap layar dalam jangka waktu lama.

Istirahatkan mata secara teratur juga penting ketika anak sedang membaca buku atau bermain gadget. Ajarkan mereka untuk berhenti sejenak, melihat jauh, dan mengistirahatkan mata sebelum melanjutkan aktivitasnya.