Brilio.net - Sudah bukan rahasia umum lagi, bullying merupakan tindakan yang tidak terpuji. Perilaku bullying memberikan dampak buruk bagi individu dan masyarakat. Perilaku ini selalu merugikan siapapun tidak hanya bagi korban tetapi juga pelaku.

Bullying atau intimidasi, merupakan perilaku yang merugikan dan tidak pantas yang dilakukan seseorang terhadap orang lain dalam lingkungan masyarakat. Perilaku bullying ini patut kamu dihindari dan berupaya mencegah terjadinya tindakan bullying, baik sebagai pelaku maupun korban. Tujuannya agar terciptanya lingkungan yang aman dan harmonis.

Berikut contoh bullying di lingkungan masyarakat yang patut dihindari beserta penjelasannya, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Rabu (21/6).

 

 

Dampak bullying dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh perilaku bullying di lingkungan masyarakat © 2023 brilio.net

foto: pexels.com

1. Bullying dapat memberikan dampak psikologis.

Korban bullying sering mengalami gangguan kesehatan mental, seperti stres, kecemasan, depresi, dan rendahnya harga diri. Korban mungkin mengalami trauma yang berkepanjangan dan mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial. Efek psikologis ini dapat berdampak jangka panjang dan mempengaruhi kualitas hidup seseorang.

2. Gangguan emosional.

Bullying dapat menyebabkan gangguan emosional yang serius, termasuk rasa takut, marah, dan putus asa. Korban bullying mungkin mengalami perubahan suasana hati yang drastis, kesulitan dalam mengendalikan emosi, dan mengalami isolasi sosial.

3. Penurunan kinerja akademik

Tindakan bullying kerap terjadi dimana saja, termasuk di sekolah. Bullying di sekolah dapat menyebabkan dampak yang tidak sedikit. Korban bullying sering mengalami kesulitan konsentrasi dan fokus dalam belajar. Hal ini memungkinkan si korban merasa takut atau cemas saat berada di lingkungan sekolah, yang dapat menyebabkan penurunan kinerja akademik dan prestasi yang buruk.

4. Masalah kesehatan fisik.

Tak jarang ketika terjadi bullying dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik korban. Dalam hal ini, bullying kerap melibatkan kekerasan fisik sehingga sangat berdampak pada kesehatan fisik bahkan ada yang menyebabkan kematian. Korban mungkin mengalami sakit kepala, gangguan tidur, gangguan makan, dan penurunan sistem kekebalan tubuh akibat stres yang berkepanjangan.

5. Perilaku antisosial.

Ketika sering di bully, korban mengalami penurunan rasa kepercayaan diri dan tidak berani berbaur dalam lingkungan sosial. Hal ini berarti korban bullying juga dapat mengalami perubahan perilaku yang merugikan. Dimana korban mungkin menjadi lebih agresif, memperlihatkan sikap permusuhan, atau bahkan menjadi pelaku bullying jika ia menginternalisasi pengalaman traumatis yang pernah dialaminya.

Penting untuk mengatasi bullying dan menciptakan lingkungan yang aman, ramah, dan menghormati di masyarakat. Hal ini memerlukan peran aktif dari individu, keluarga, sekolah, tempat kerja, dan seluruh komunitas untuk mencegah dan menangani tindakan bullying dengan serius.

Contoh bullying di lingkungan masyarakat yang patut dihindari.

Contoh perilaku bullying di lingkungan masyarakat © 2023 brilio.net

foto: pexels.com

1. Ucapan yang kerap kasar dan tidak menghargai orang lain (pelecehan verbal).

Kata-kata memiliki kekuatan tersendiri bagi psikis seseorang. Ketika sering menerima kata-kata negatif dapat berakibat pada afirmasi positif dalam diri. Menggunakan kata-kata yang menghina, melecehkan, atau merendahkan orang lain. Contohnya, menghina penampilan fisik seseorang, meremehkan kecerdasannya, atau menyebut dengan julukan yang merendahkan merupakan salah satu perilaku bullying yang patut dihindari.

2. Bertindak kasar pada orang lain.

Kekerasan fisik untuk menyakiti atau mengancam orang lain menjadi tindakan yang harus dihindari. Kekerasan juga memicu pertikaian dan merusak hubungan kamu dengan orang lain. Oleh karena itu, bertindak kasar dan tidak menghargai orang lain secara terus menerus merupakan perilaku bullying yang perlu dihindari. Contohnya, memukul, menendang, mendorong, atau merusak barang milik orang lain dengan sengaja.

3. Pelecehan sosial.

Perilaku mengucilkan orang lain memang terkesan sepele. Namun jika kamu melakukan secara terus-menerus pada orang lain dapat berdampak pada kondisi mental korbanmu. Mengecualikan atau mengisolasi seseorang dari kelompok sosial atau kegiatan merupakan tindakan bullying sebab tindakan ini tidak menghormati keberadaan seseorang dalam lingkunganmu. Contohnya, menjauhi seseorang, menolak mengundangnya ke acara atau pertemuan, atau menyebarkan gosip dan rumor yang merusak karakternya di lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, tindakan ini patut kamu hindari.

4. Pelecehan cyber.

Seiring perkembangan teknologi, tindakan bullying tidak hanya terjadi secara langsung tetapi kerap terjadi di dunia maya. Melakukan tindakan bullying melalui media sosial atau platform digital seperti mengirim pesan atau komentar yang menghina, memposting foto atau video yang memalukan, atau menyebarluaskan informasi pribadi secara tidak sah merupakan salah satu tindakan bullying yang perlu kamu hindari.

5. Pelecehan rasial atau berdasarkan latar belakang budaya.

Menghina, merendahkan, atau diskriminatif terhadap seseorang berdasarkan ras, etnisitas, agama, atau latar belakang budaya mereka. Contohnya, menggunakan kata-kata rasis atau stereotip yang merendahkan. Perilaku rasial cenderung merugikan orang lain padahal dalam masyarakat berbudaya kita kerap selalu memiliki perbedaan yang penting untuk dihargai satu sama lain sebagaimana dalam nilai-nilai Pancasila.