Brilio.net - Pernahkah kamu diminta membuat sebuah cerpen? Cerpen adalah singkatan dari cerita pendek yang merujuk pada sebuah bentuk narasi fiksi pendek dan lengkap dalam hal plot, karakter, dan tema. Cerpen biasanya mencakup satu konflik atau peristiwa yang terjadi dalam rentang waktu yang singkat, sering kali hanya dalam beberapa halaman atau beberapa ribu kata. Cerpen sering kali berfokus pada pengembangan karakter utama, perubahan atau konfrontasi yang mereka alami, dan akhir cerita yang memberikan pemahaman atau kesimpulan.
Dalam membuat cerpen, kamu tak perlu memiliki bakat terlebih dahulu, setiap orang bisa membuat cerpen yang baik dan menarik bagi setiap pembaca. Agar cerpen yang kamu buat menarik, terdapat beberapa unsur penting dalam cerpen yang wajib diketahui. Unsur-unsur ini terdiri dari pengenalan, konflik, plot, alur, tema, dan akhir cerita. Nah, berikut contoh cerpen tentang perpisahan sekolah, dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Senin (26/6).
Unsur yang penting dalam cerpen.
foto: pexels.com
1. Pengenalan.
Bagian awal cerita di mana pembaca diperkenalkan pada latar belakang, pengaturan, dan karakter utama cerita.
2. Konflik.
Titik fokus cerita di mana konflik utama atau permasalahan muncul. Konflik ini bisa berupa konflik internal di dalam diri karakter atau konflik eksternal dengan karakter lain atau situasi.
3. Plot.
Alur cerita yang menggambarkan perkembangan konflik dan bagaimana karakter utama berurusan dengannya. Plot ini bisa melibatkan pertentangan, tantangan, atau klimaks yang menegangkan.
4. Pengembangan karakter.
Proses saat karakter utama dan karakter pendukung diperkenalkan dan dikembangkan. Ini melibatkan penggambaran kepribadian, hubungan antar karakter, serta perubahan yang dialami karakter dalam cerita.
5. Pengaturan.
Deskripsi tempat, waktu, dan suasana di mana cerita berlangsung. Pengaturan menciptakan latar belakang yang memengaruhi dan mendukung peristiwa dan karakter dalam cerita.
6. Tema.
Pesan atau makna yang ingin disampaikan oleh penulis melalui cerita. Tema cerpen bisa berkaitan dengan kehidupan, nilai-nilai, perubahan, atau pengalaman manusia yang universal.
7. Akhir cerita.
Puncak cerita saat konflik mencapai titik klimaksnya dan diikuti dengan resolusi atau penyelesaian. Akhir cerita bisa memberikan pemahaman baru, pelajaran, atau kesan mendalam pada pembaca.
Cerpen memiliki keunggulan dalam kejelasan dan kepadatan cerita, serta kemampuannya untuk menyampaikan pesan atau emosi dengan cepat. Bentuk ini memungkinkan penulis untuk mengeksplorasi ide-ide, karakter, dan konflik dengan singkat dan kuat. Selain itu, cerpen juga memberikan kesempatan bagi pembaca untuk menikmati cerita secara singkat tanpa harus berinvestasi dalam waktu yang lama.
Ciri-ciri cerpen.
foto: pexels.com
1. Panjang yang pendek.
Cerpen umumnya memiliki panjang yang relatif singkat dibandingkan dengan bentuk narasi fiksi lainnya seperti novel. Cerpen seringkali hanya terdiri dari beberapa halaman atau beberapa ribu kata, sehingga dapat dibaca dalam waktu yang relatif singkat.
2. Fokus pada satu peristiwa atau konflik.
Cerpen cenderung berfokus pada satu peristiwa atau konflik utama. Dalam batasan yang terbatas ini, cerpen berusaha untuk menyampaikan cerita yang lengkap dengan memusatkan perhatian pada satu inti cerita.
3. Karakter yang terbatas.
Karena panjang cerpen yang pendek, jumlah karakter yang muncul dalam cerpen juga cenderung terbatas. Biasanya, cerpen hanya memiliki beberapa karakter utama dan karakter pendukung yang penting untuk membantu mengembangkan cerita.
4. Pengembangan karakter yang terbatas.
Dalam cerpen, pengembangan karakter sering kali lebih terbatas dibandingkan dengan novel. Karakter-karakter dalam cerpen sering kali diperkenalkan melalui tindakan, dialog, atau pikirannya secara singkat. Penulis berusaha untuk memberikan gambaran yang cukup tentang karakter agar pembaca dapat memahami motivasi dan emosinya.
5. Plot yang sederhana.
Cerpen biasanya memiliki plot yang sederhana dan langsung ke intinya. Karena keterbatasan panjang cerita, penulis harus memperhatikan fokus cerita dan memilih konflik yang dapat diatasi atau diselesaikan dalam waktu singkat.
6. Deskripsi yang padat.
Dalam cerpen, deskripsi sering kali singkat dan padat. Penulis berusaha untuk menyampaikan gambaran tentang pengaturan, suasana, atau penampilan karakter dengan kalimat yang efektif dan deskriptif.
7. Puncak dan resolusi.
Cerpen biasanya memiliki puncak cerita yang menegangkan ketika konflik mencapai titik tertinggi dan diikuti dengan resolusi atau penyelesaian. Puncak cerita ini memberikan momen penting dalam perkembangan plot dan sering kali memunculkan perubahan atau pemahaman baru bagi karakter atau pembaca.
8. Pesan atau tema yang kuat.
Cerpen seringkali mengandung pesan atau tema yang kuat. Meskipun cerpen memiliki panjang yang pendek, penulis berusaha untuk menyampaikan pemikiran atau emosi yang dalam melalui cerita tersebut. Tema-tema seperti cinta, kehilangan, pertumbuhan, atau penghargaan hidup dapat menjadi fokus cerpen.
Ciri-ciri ini dapat bervariasi tergantung pada penulis dan gaya penulisannya. Namun secara umum, cerpen menekankan kepadatan cerita dan kemampuan untuk menyampaikan pesan atau emosi dengan efektif dalam waktu yang singkat.
Contoh cerpen.
foto: pexels.co
Judul: Selamat Tinggal, Sekolahku
Suasana pagi itu begitu khas di sekolah. Siswa-siswa berjalan dengan riang, tertawa, dan berbagi cerita. Namun, di antara keceriaan itu, terdapat kelompok siswa kelas terakhir yang merasa campur aduk. Hari itu adalah hari perpisahan mereka, hari terakhir mereka bersama sebagai siswa sekolah.
Di tengah keramaian, ada seorang siswa bernama Dani yang duduk sendiri di bangku taman sekolah. Ia mengenakan seragam sekolahnya yang telah ia kenakan selama empat tahun terakhir. Hatinya penuh dengan kenangan manis dan sedih. Dia melihat ke sekeliling, mengenang momen-momen indah yang telah mereka lewati bersama.
Kemudian, teman-teman sekelas Dani, yaitu Maya, Rama, dan Dina, datang menghampiri. Mereka duduk bersama, mengobrol tentang masa-masa mereka di sekolah, tentang guru-guru yang mereka sukai, dan tantangan yang mereka hadapi bersama. Mereka berbagi tawa dan air mata, karena menyadari bahwa hari ini adalah momen yang tak terlupakan.
Saat bel masuk berbunyi, mereka berlima menuju kelas mereka untuk menghadiri upacara perpisahan. Di kelas, guru mereka, Pak Budi, memberikan kata sambutan yang penuh haru. Ia berbicara tentang pencapaian mereka, kebersamaan yang mereka miliki, dan potensi yang mereka bawa dalam menjalani kehidupan di masa depan. Mata Dani berkaca-kaca saat mendengar kata-kata bijak dari guru mereka.
Setelah upacara selesai, mereka berkumpul di taman sekolah. Mereka saling berpelukan, mengucapkan selamat tinggal, dan berjanji untuk tetap menjaga hubungan persahabatan mereka. Ada banyak foto yang diambil untuk mengabadikan momen ini, dan mereka berjanji untuk bertemu di masa depan.
Beberapa tahun kemudian, setelah mereka menjalani perjalanan hidup masing-masing, mereka kembali bersatu. Dani, Maya, Rama, dan Dina bertemu di sebuah kafe dan mengenang masa-masa mereka di sekolah. Mereka tersenyum, mengingat kenangan lama dan merasa bersyukur telah menjalani perjalanan ini bersama-sama.
Cerita tentang perpisahan sekolah ini mengajarkan kita tentang pentingnya menghargai setiap momen yang kita miliki bersama teman-teman di sekolah. Meski perpisahan itu terasa menyedihkan, namun itu juga adalah awal dari perjalanan baru yang menarik. Mereka meninggalkan jejak di hati satu sama lain dan membawa persahabatan yang akan selalu melekat dalam hidup mereka.
Recommended By Editor
- Contoh kesan dan pesan untuk sekolah, lengkap dengan penjelasannya
- Contoh teks eksplanasi sosial di sekolah, lengkap dengan pengertian dan cirinya
- Contoh naskah drama perpisahan sekolah, lengkap dengan penjelasannya
- 11 Contoh perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya mengakui kesalahan
- Contoh teks observasi tentang sekolah, lengkap dengan pengertian, ciri, dan fungsinya