Proses problem solving di sekolah.

Contoh kasus problem solving di sekolah © 2023 brilio.net

foto: pexels.com 

1. Identifikasi Masalah.

Siswa diajarkan untuk mengenali masalah atau tantangan yang perlu dipecahkan. Ini melibatkan pemahaman yang jelas tentang situasi yang dihadapi dan mengidentifikasi akar permasalahan.

2. Pemahaman Masalah.

Siswa diberi kesempatan untuk memahami masalah dengan lebih mendalam. Kamu mungkin harus mengumpulkan informasi dan fakta terkait, menganalisis aspek-aspek yang terlibat, dan mendefinisikan tujuan yang ingin dicapai.

3. Pengembangan Strategi.

Siswa diminta untuk mengembangkan strategi atau rencana tindakan yang akan kamu lakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Ini melibatkan pemikiran kritis, kreativitas, dan penilaian terhadap berbagai pilihan yang tersedia.

4. Implementasi Strategi.

Siswa mengimplementasikan strategi yang kamu pilih dengan melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai solusi. Ini mungkin melibatkan berbagai kegiatan seperti melakukan eksperimen, mengumpulkan data, atau menerapkan langkah-langkah terencana.

5. Evaluasi dan Refleksi.

Setelah solusi diimplementasikan, siswa diminta untuk mengevaluasi keefektifan solusi. Siswa melihat apakah solusi tersebut berhasil memecahkan masalah dengan baik, apakah ada aspek yang dapat ditingkatkan, dan apa yang bisa dipelajari dari proses tersebut. Refleksi ini membantu siswa untuk menjadi pemecah masalah yang lebih baik di masa depan.

Penerapan problem solving di sekolah memiliki beberapa manfaat. Ini membantu siswa mengembangkan pemikiran kritis, kreativitas, dan kemampuan analitis. Kamu juga belajar untuk bekerja dalam tim, mengelola waktu dengan baik, dan memecahkan masalah kompleks secara sistematis. Kemampuan ini sangat berharga dalam kehidupan sehari-hari, dalam konteks akademik, dan juga dalam karir di masa depan.