Apa itu kata konjungsi.
foto: freepik.com
Kata konjungsi adalah kata yang digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih satuan bahasa yang sederajat, seperti kata, frasa, klausa, kalimat, atau paragraf. Kata konjungsi berfungsi untuk menunjukkan hubungan logis, temporal, kausal, atau kondisional antara satuan bahasa yang dihubungkan. Kata konjungsi juga dapat mempengaruhi makna dan struktur kalimat. Contoh kata konjungsi dalam bahasa Indonesia adalah dan, atau, tetapi, jika, karena, sehingga, dan lain-lain.
Selain pengertian, konjungsi juga memiliki beberapa jenis. Jenis-jenis konjungsi adalah variasi dari kata penghubung yang digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih satuan bahasa yang sederajat, seperti kata, frasa, klausa, kalimat, atau paragraf.
Jenis-jenis konjungsi dapat dibedakan berdasarkan beberapa kriteria, seperti posisi, fungsi, atau makna. Berikut adalah beberapa jenis-jenis konjungsi yang umum digunakan dalam bahasa Indonesia:
1. Konjungsi koordinatif
Konjungsi yang menghubungkan dua atau lebih satuan bahasa yang setara atau sejajar, seperti dua kata, dua frasa, dua klausa, atau dua kalimat. Contoh konjungsi koordinatif adalah dan, atau, tetapi, serta, melainkan, padahal, sedangkan, dan lain-lain.
Contoh kalimat:
- Dia suka makan dan minum. (menghubungkan dua kata)
- Saya pergi ke pasar atau ke toko. (menghubungkan dua frasa)
- Dia belajar keras tetapi tidak lulus. (menghubungkan dua klausa)
- Dia pandai bermain gitar sedangkan adiknya pandai bermain piano. (menghubungkan dua kalimat)
2. Konjungsi korelatif
Konjungsi yang terdiri dari dua bagian yang dipisahkan oleh salah satu satuan bahasa yang dihubungkan. Konjungsi korelatif biasanya menghubungkan dua satuan bahasa yang memiliki sintaksis yang sama. Contoh konjungsi korelatif adalah baik…maupun…, tidak hanya…tetapi juga…, bukan hanya…melainkan juga…, demikian…sehingga…, dan lain-lain. Contoh kalimat:
- Baik dia maupun kamu harus mengikuti tes. (menghubungkan dua kata)
- Dia tidak hanya pandai tetapi juga rajin. (menghubungkan dua frasa)
- Bukan hanya dia yang salah melainkan juga kamu. (menghubungkan dua klausa)
- Demikian kerasnya hujan sehingga banjir melanda kota. (menghubungkan dua kalimat)
3. Konjungsi subordinatif
Sementara konjungsi subordinatif merupakan konjungsi yang menghubungkan dua atau lebih satuan bahasa yang tidak setara atau tidak sejajar, yaitu satu satuan bahasa yang berfungsi sebagai klausa utama dan satuan bahasa lain yang berfungsi sebagai klausa anak.
Konjungsi subordinatif biasanya menunjukkan hubungan logis, temporal, kausal, atau kondisional antara klausa utama dan klausa anak. Contoh konjungsi subordinatif adalah jika, karena, agar, supaya, meskipun, walaupun, sebelum, sesudah, dan lain-lain. Contoh kalimat:
- Jika kamu mau, saya akan membantumu. (menghubungkan klausa utama dan klausa anak yang menunjukkan hubungan kondisional)
- Dia tidak datang karena sakit. (menghubungkan klausa utama dan klausa anak yang menunjukkan hubungan kausal)
- Dia belajar keras agar lulus ujian. (menghubungkan klausa utama dan klausa anak yang menunjukkan hubungan tujuan)
- Meskipun hujan, dia tetap berangkat. (menghubungkan klausa utama dan klausa anak yang menunjukkan hubungan konsesif)
4. Konjungsi antarkalimat
Pada konjungsi antarkalimat ini merupakan konjungsi yang menghubungkan dua atau lebih kalimat yang membentuk sebuah paragraf. Konjungsi antarkalimat biasanya terletak di awal kalimat dan menunjukkan hubungan antara kalimat yang satu dengan kalimat lainnya.
Contoh konjungsi antarkalimat adalah selain itu, oleh karena itu, dengan demikian, akibatnya, dan lain-lain. Contoh kalimat:
- Dia tidak suka makan sayur. Selain itu, dia juga tidak suka makan buah. (menghubungkan dua kalimat yang menunjukkan hubungan penambahan)
- Dia terlambat bangun. Oleh karena itu, dia terlambat ke sekolah. (menghubungkan dua kalimat yang menunjukkan hubungan sebab-akibat)
- Dia sudah belajar sepanjang malam. Dengan demikian, dia merasa percaya diri menghadapi ujian. (menghubungkan dua kalimat yang menunjukkan hubungan kesimpulan)
- Dia lupa mematikan kompor. Akibatnya, rumahnya terbakar. (menghubungkan dua kalimat yang menunjukkan hubungan akibat)
Apa itu konjungsi kronologis?
foto: freepik.com
Kata konjungsi kronologis adalah kata yang digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih kejadian atau peristiwa yang terjadi secara berurutan dalam waktu. Kata konjungsi kronologis berfungsi untuk menunjukkan hubungan temporal, yaitu hubungan yang berkaitan dengan waktu, antara satuan bahasa yang dihubungkan. Kata konjungsi kronologis juga dapat mempengaruhi makna dan struktur kalimat.
Beberapa contoh kata konjungsi kronologis dalam bahasa Indonesia adalah sebelum, sesudah, setelah, kemudian, lalu, mula-mula, sementara itu, dan lain-lain. Berikut adalah beberapa contoh kalimat yang menggunakan kata konjungsi kronologis:
- Sebelum kamu pergi, tolong matikan lampu. (menghubungkan dua klausa yang menunjukkan hubungan waktu yang berbeda)
- Dia belajar setelah makan malam. (menghubungkan dua klausa yang menunjukkan hubungan waktu yang berurutan)
- Kemudian, dia mengambil tasnya dan berlari ke halte. (menghubungkan dua kalimat yang menunjukkan hubungan waktu yang berurutan)
- Mula-mula, dia mencuci piring. Lalu, dia menyapu lantai. (menghubungkan dua kalimat yang menunjukkan urutan kegiatan)
- Sementara itu, di kota lain, terjadi banjir besar. (menghubungkan dua kalimat yang menunjukkan hubungan waktu yang bersamaan)
Contoh kata konjungsi kronologis dalam kalimat.
foto: freepik.com
1. Pertama-tama, kita akan membahas rencana proyek ini.
2. Kemudian, langkah selanjutnya adalah menyusun tim kerja.
3. Setelah itu, kita akan mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan.
4. Selanjutnya, kita akan memetakan jadwal kerja.
5. Terakhir, proyek ini akan masuk tahap implementasi.
6. Awalnya, mereka ragu untuk bergabung, tapi akhirnya setuju.
7. Sementara itu, tim pengembangan sedang menyiapkan prototipe.
8. Sebelum memulai presentasi, mari kita tinjau kembali data penting.
9. Sesudah itu, mari kita diskusikan hasil dari pertemuan sebelumnya.
10. Di tengah-tengah proyek, mereka menemui beberapa kendala.
11. Ketika kami tiba di lokasi, acara sudah dimulai.
12. Setelah beberapa saat, cuaca memburuk.
13. Sesaat setelah itu, pesawat mendarat, penumpang diminta untuk mengikuti prosedur keluar.
14. Selama pertemuan, ide-ide baru diajukan.
15. Seketika setelah itu, perubahan signifikan terjadi.
16. Pada akhirnya, mereka mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.
17. Seiring waktu, teknologi semakin berkembang.
18. Pada saat yang sama, dua proyek besar sedang berlangsung.
19. Kemudian, pada tahun berikutnya, mereka meluncurkan produk baru.
20. Sejak saat itu, kinerja perusahaan terus meningkat.
21. Sejauh ini, rencana pemasaran telah berjalan dengan baik.
22. Bulan depan, kami akan meluncurkan kampanye promosi baru.
23. Sebelumnya, mereka telah mencoba strategi serupa.
24. Setelah minggu pertama, respons pelanggan sangat positif.
25. Seiring berjalannya waktu, kita akan melihat dampak nyata dari keputusan ini.
Recommended By Editor
- Contoh kata ajakan dalam teks persuasif, pahami konsep, ciri, dan strukturnya
- 20 Contoh kata quantifier, pahami pengertian, jenis, dan penggunaannya dalam kalimat
- 20 Contoh kata-kata open donasi, ajak masyarakat sekitar membantu sesama
- Contoh kata preposisi, pahami konsep dasar, fungsi, dan kaidahnya
- 45 Contoh larangan dalam bahasa Inggris, lengkap dengan arti dan penjelasannya
- Contoh teks eksposisi bahasa Inggris, pahami pengertian dan trik mudah menulis