Brilio.net - Sejak duduk di bangku sekolah kamu pasti nggak asing lagi dengan naskah drama. Pasalnya naskah drama salah satu sub materi bahasa Indonesia yang kerap sekali muncul dalam ujian sekolah. Tak jarang pula kamu diminta mengerjakan naskah drama tersebut baik untuk kebutuhan tugas sekolah atau bahkan dipentaskan dalam acara sekolah.
Pada prinsipnya mempelajari cara membuat naskah drama dapat memperdalam pemahaman kamu tentang pementasan maupun dunia penulisan yang dinamis. Selain itu, ketika menulis naskah drama tentang sekolah membuat kamu lebih peka terhadap isu yang ada di sekitar sekolah sehingga melatih pola pikir kritis maupun meningkatkan kreativitas yang wajib ada di kehidupan sehari-hari.
Nggak cuma itu, melalui naskah drama, siswa dapat memainkan karakter dan berinteraksi dengan teman sekelas secara aktif sehingga dapat membantu meningkatkan potensi diri, improvisasi, komunikasi, serta kerjasama antar siswa. Contoh naskah drama tentang sekolah ini bertujuan memberikan pemahaman yang mendalam tentang sebuah naskah drama.
Tidak hanya memaparkan sebuah contoh saja tetapi jauh lebih mendalam, yakni memaparkan tentang pengertian, dasar-dasar, unsur, hingga langkah-langkah membuat naskah drama tentang sekolah yang baik dan benar.
Tanpa menunggu lama lagi, yuk simak penjelasan lengkap contoh naskah drama tentang sekolah, pahami cara mudah membuatnya dilansir brilio.net dari berbagai sumber pada Sabtu (2/3).
Pengertian naskah drama
Naskah drama adalah sebuah teks yang berisikan dialog dengan gambaran karakter-karakter tokoh di dalamnya. Naskah drama berfungsi sebagai naskah sastra (untuk dibaca) atau naskah untuk dipentaskan. Di mana kata “drama” sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti tindakan. Artinya sebuah naskah drama menjadi acuan bagi para aktor dalam pementasan di atas panggung.
Tak jauh berbeda dari itu, naskah drama tentang sekolah merupakan naskah yang mengangkat cerita atau situasi yang terjadi di lingkungan sekolah. Biasanya, cerita dalam naskah drama ini menyoroti kehidupan sehari-hari para pelajar, interaksi antar siswa dan guru, serta berbagai permasalahan yang mungkin terjadi di sekolah.
Oleh karena itu, sebuah naskah drama tentang sekolah dapat menggambarkan berbagai aspek kehidupan di dalam maupun di luar kelas. Misalnya, naskah drama dapat mengangkat tentang persahabatan dan konflik antar siswa, persaingan dalam bidang akademik atau olahraga, kegiatan ekstrakurikuler, bahkan isu-isu sosial yang sering kali menjadi bagian dari kehidupan di sekolah.
Melalui drama, cerita dalam naskah bisa dikemas dengan berbagai jenis adegan antara siswa, guru, serta tokoh-tokoh lain dalam lingkungan sekolah. Tujuan dari naskah drama sendiri adalah untuk menyajikan cerita yang menarik dan menghibur bagi penonton, sekaligus menyampaikan pesan moral maupun nilai-nilai positif yang dapat diambil.
Memahami dasar-dasar penulisan naskah drama sekolah
Dari ulasan tersebut, dapat dipahami bahwa naskah drama menjadi sebuah teks tulisan yang digunakan untuk menggambarkan adegan dan dialog di atas panggung. Penulisan naskah drama harus memperhatikan beberapa dasar-dasar agar dapat menghasilkan sebuah karya yang baik. Adapun penjelasan lengkap mengenai dasar-dasar penulisan naskah drama.
1. Karakter dan plot
Dalam naskah drama, seorang penulis naskah harus mengembangkan karakter-karakter yang kuat. Tak hanya itu ada pula konflik menarik yang dapat mempercantik isi sebuah drama.
Di mana setiap karakter harus memiliki motivasi, tujuan, dan kepribadian yang jelas agar penonton dapat mengenal tokoh yang diperankan.
2. Struktur
Naskah drama umumnya terdiri dari tiga bagian utama yaitu pengenalan, pengembangan, dan penyelesaian konflik. Pengenalan menggambarkan latar belakang cerita sehingga dapat memperkenalkan karakter-karakter dalam naskah.
Sementara pengembangan memunculkan konflik yang semakin rumit sehingga membangun ketegangan di antara karakter. Terakhir ada penyelesaian konflik yang menawarkan resolusi terhadap konflik yang ada.
3. Dialog
Dialog harus realistis dan memperkuat karakter-karakter. Penulis perlu memperhatikan cara berbicara dan bahasa yang digunakan oleh masing-masing karakter. Selain itu, dalam dialog juga harus memadukan emosi maupun tindakan karakter, sehingga penonton dapat memahami motivasi serta perasaan setiap karakter.
4. Setting
Penulis harus menciptakan setting yang dapat menggambarkan latar waktu dan tempat cerita dengan jelas. Pemilihan setting yang sesuai akan memperkuat suasana serta menunjang alur cerita.
5. Aksi dan visual
Naskah drama juga harus memperhatikan aksi yang menarik maupun visual yang dapat menghadirkan gambaran yang jelas di mata penonton. Di mana gerakan maupun respon karakter terhadap situasi harus ditulis dengan jelas agar dapat dipahami oleh para aktor dan para penonton.
Dengan memahami dasar-dasar penulisan naskah drama, penulis dapat menciptakan karya yang menarik serta mampu menggugah emosi penonton.
Unsur-unsur naskah drama
1. Tema
Tema merupakan pokok bahasan yang ingin disampaikan melalui naskah drama. Tema dapat berkisar dari cinta, konflik sosial, hingga perjuangan hidup.
2. Plot (Alur)
Plot adalah rangkaian peristiwa yang membentuk cerita. Alur drama mencakup:
- Pengenalan (Prolog): Bagian awal yang memperkenalkan latar belakang dan tokoh-tokoh.
- Konflik: Konflik antara tokoh-tokoh yang menjadi inti cerita. Konflik ini dapat berupa konflik internal (dalam diri tokoh) atau eksternal (dengan tokoh lain maupun situasi).
- Klimaks: Puncak ketegangan dalam cerita, dimana konflik mencapai titik tertinggi.
- Penyelesaian (Epilog): Bagian akhir yang mengungkapkan bagaimana konflik diselesaikan dan nasib tokoh-tokohnya.
3. Tokoh (Karakter)
Tokoh-tokoh dalam drama memiliki peran penting. Setiap tokoh memiliki karakteristik, tujuan, dan konflik masing-masing.
4. Dialog
Dialog antar tokoh merupakan elemen utama dalam drama. Dialog mengungkapkan perasaan, konflik, dan hubungan antar tokoh.
5. Setting (Latar)
Latar tempat dan waktu di mana cerita berlangsung. Setting menciptakan suasana serta memengaruhi emosi penonton.
6. Monolog
Bagian di mana satu tokoh berbicara sendiri, mengungkapkan pikiran atau perasaannya.
7. Simbolisme
Penggunaan simbol atau metafora untuk menyampaikan pesan yang lebih dalam.
Langkah-langkah untuk membuat naskah drama sekolah dengan mudah
1. Pemilihan tema
Pilih tema yang menarik dan relevan dengan kisah yang ingin disampaikan dalam naskah drama sekolah. Tentukan apakah drama akan berfokus pada komedi, tragedi, atau cerita kehidupan sehari-hari.
2. Membuat sinopsis
Buat sinopsis singkat yang menggambarkan alur cerita, latar belakang karakter, dan konflik di dalam drama. Sinopsis ini akan menjadi panduan dasar untuk menulis naskah.
3. Rancang karakter
Tentukan karakter-karakter utama dan penokohan yang dibutuhkan dalam naskah drama. Gambarkan kepribadian, sifat, maupun tujuan setiap karakter agar menjadi lebih nyata serta dapat memancarkan emosi yang tepat.
4. Membuat outline
Buatlah outline atau garis besar cerita untuk menentukan bagaimana alur cerita akan berkembang dari awal hingga akhir. Tentukan kronologi dan titik puncak konflik dalam drama.
5. Tulis dialog
Mulailah menulis dialog untuk setiap adegan. Pastikan dialog tersebut mencerminkan kepribadian masing-masing karakter dan mendukung alur cerita serta tujuan drama tersebut.
6. Membuat petunjuk panggung
Tuliskan petunjuk panggung untuk setiap adegan, misalnya pencahayaan, musik, dan latar belakang. Hal ini akan membantu para aktor dalam mempersiapkan pertunjukan secara visual.
7. Revisi dan penyesuaian
Setelah menulis draft pertama, lakukan revisi dan penyesuaian yang diperlukan. Perbaiki dialog yang kurang efektif, tambahkan adegan yang dibutuhkan, atau perbaiki alur cerita yang kurang jelas.
Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, kamu dapat membuat naskah drama sekolah dengan mudah dan menghadirkan cerita yang menarik, menghibur, serta menginspirasi para penonton.
Contoh naskah drama tentang sekolah
Contoh naskah drama tentang sekolah
Judul:
Mencari Harapan
Tokoh:
Rini: Siswi SMP kelas 8 yang rajin dan berprestasi.
Dimas: Siswi SMP kelas 8 yang nakal dan sering bolos.
Bu Tuti: Guru BK SMP
Setting:
Ruang BK di SMP
Prolog:
Bel pulang sekolah berbunyi. Rini, siswi berprestasi, berjalan menuju ruang BK. Di sana, dia bertemu dengan Dimas, siswi nakal yang sering bolos.
Dialog:
Rini: (tersenyum) "Hai, Dimas. Ada apa kamu di sini?"
Dimas: (menunduk) "Bu Tuti menyuruhku ke sini."
Rini: "Oh, ya? Ada apa ya?"
Dimas: (menghela nafas) "Aku tidak tahu. Mungkin karena aku sering bolos."
Rini: (tersenyum) "Jangan khawatir, Dimas. Bu Tuti pasti ingin membantumu."
Dimas: (terdiam)
Bu Tuti: (masuk ke ruangan) "Rini, Dimas, silakan duduk."
Rini dan Dimas: (duduk)
Bu Tuti: (tersenyum) "Rini, terima kasih sudah mau datang. Bu Tuti ingin kamu membantu Dimas untuk belajar."
Rini: (terkejut) "Membantu Dimas belajar? Tapi Bu, saya..."
Bu Tuti: (menepuk pundak Rini) "Bu Tuti percaya kamu bisa membantu Dimas. Kamu siswi yang rajin dan berprestasi. Bu Tuti yakin kamu bisa membimbing Dimas untuk menjadi lebih baik."
Rini: (tersenyum) "Baiklah, Bu. Saya akan berusaha membantu Dimas."
Dimas: (tersenyum) "Terima kasih, Rini."
Rini: (tersenyum) "Sama-sama, Dimas."
Epilog:
Rini dan Dimas mulai belajar bersama. Rini membantu Dimas memahami pelajaran yang tertinggal. Dimas pun mulai menunjukkan semangat belajarnya. Perlahan, nilai Dimas mulai membaik. Bu Tuti, Rini, dan Dimas pun merasa senang dengan kemajuan ini.
Pesan moral:
Setiap orang memiliki potensi untuk menjadi lebih baik. Kita harus saling membantu dan mendukung untuk mencapai kesuksesan.
Contoh naskah drama tentang sekolah
foto: freepik.com
Judul:
Persahabatan Sejati
Tokoh:
Ana: Siswi SMA yang ceria dan populer.
Bella: Siswi SMA yang pendiam dan kutu buku.
Rian: Siswi SMA yang baru pindah sekolah.
Setting:
Kantin sekolah SMA
Dialog:
Ana: (duduk di kantin) "Hai, Bella! Sendirian aja?"
Bella: (mengangguk) "Iya, Ana. Aku lebih suka membaca daripada bergaul."
Ana: (tersenyum) "Oh, begitu. Tapi, kamu tidak merasa kesepian?"
Bella: (terdiam) "Kadang-kadang sih."
Ana: (menepuk pundak Bella) "Kalo begitu, kamu mau berteman denganku?"
Bella: (terkejut) "Denganmu? Tapi, aku kan pendiam dan kutu buku."
Ana: (tertawa) "Itu tidak masalah. Aku suka berteman dengan orang yang berbeda-beda. Lagipula, kamu terlihat seperti orang yang baik."
Bella: (tersenyum) "Terima kasih, Ana. Aku senang kamu mau berteman denganku."
Rian: (masuk ke kantin) "Hai, Ana! Bolehkah aku duduk di sini?"
Ana: (tersenyum) "Tentu saja, Rian. Silahkan duduk."
Rian: (duduk) "Aku Rian, siswi baru di sini. Senang bertemu dengan kalian."
Ana: (tersenyum) "Aku Ana, dan ini Bella. Senang bertemu denganmu juga, Rian."
Bella: (tersenyum) "Iya, senang bertemu denganmu."
Ana: (berbicara kepada Bella dan Rian) "Kalian berdua boleh lho berteman denganku. Aku suka berteman dengan orang yang baru."
Bella dan Rian: (tersenyum) "Baiklah, Ana."
Epilog:
Ana, Bella, dan Rian menjadi sahabat karib. Mereka selalu saling membantu dan mendukung satu sama lain. Persahabatan mereka menunjukkan bahwa perbedaan bukanlah halangan untuk menjalin persahabatan yang sejati.
Pesan moral:
Persahabatan sejati tidak memandang perbedaan. Kita harus saling menghargai dan menghormati satu sama lain.
Recommended By Editor
- Contoh majas alegori dalam puisi, lengkap dengan pengertian dan cirinya
- Contoh pembukaan pidato di sekolah, lengkap dengan tips dan trik menulis serta menyampaikannya
- Contoh teks deskripsi tentang alam, lengkap dengan pengertian dan strukturnya
- 7 Contoh cerita bahasa Inggris tentang pengalaman, cocok jadi bahan latih kemampuan reading text
- 150 Contoh kosakata bahasa Indonesia, lengkap dengan pengertian dan pembahasannya
- 30 Contoh teks deskripsi berbagai tema, singkat dan mudah dipahami