Brilio.net - Pancasila merupakan nilai penting yang wajib diketahui seluruh masyarakat Indonesia. Sejak kecil kamu telah diajarkan tentang nilai-nilai Pancasila yang telah melekat dalam kehidupan berbangsa dan berbudaya masyarakat.

Agar nilai Pancasila ini tetap hidup dalam masyarakat, maka perlu untuk diajarkan kepada setiap generasi. Selain di sekolah, nilai Pancasila juga perlu diajarkan di rumah. Pasalnya, keluarga merupakan ranah pendidikan pertama seorang anak. Oleh karena itu, orang tua wajib mengenalkan kepada anak tentang nilai-nilai Pancasila yang hidup dalam masyarakat.

Salah satu sila yang penting dikenal kenal orang tua kepada anak adalah sila ke-3 Pancasila. Sebab rumah yang menjadi tempat pertama anak belajar sudah semestinya dikenalkan tentang sila ke-3 Pancasila di rumah. Hal ini menjadi upaya untuk menciptakan generasi yang mencintai sesama manusia dan negara.

Lantas seperti apa contoh pengamalan sila ke-3 Pancasila di rumah yang bisa diterapkan orang tua? Berikut Contoh pengamalan sila ke-3 Pancasila di rumah yang dapat diterapkan, lengkap dengan pengertian dan arti pentingnya, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (23/5).

Pengertian sila ke-3 Pancasila

Contoh pengamalan sila ke-3 Pancasila di rumah © 2023 brilio.net

foto: pexels.com

Sila ke-3 dalam Pancasila berbunyi "Persatuan Indonesia". Sila ini memiliki arti bahwa meskipun Indonesia terdiri dari berbagai suku, agama, ras, dan golongan yang berbeda-beda, tetap harus bersatu sebagai satu bangsa.

Sila ini mengajarkan pentingnya membangun persatuan di tengah keberagaman masyarakat Indonesia. Meskipun memiliki perbedaan dalam hal budaya, agama, dan kepercayaan, harus tetap saling menghormati dan menjunjung tinggi persatuan sebagai landasan bangsa.

Prinsip persatuan ini juga mencakup keharmonisan antara negara dan rakyat, serta hubungan yang baik antarwarga negara. Sila ke-3 mengajarkan pentingnya menjaga persaudaraan, toleransi, dan sikap saling menghargai antara sesama warga negara Indonesia.

Dalam konteks kehidupan sehari-hari, sila ke-3 mendorong kamu untuk menghargai perbedaan dan mempromosikan kerukunan antarindividu dan kelompok dalam masyarakat. Hal ini berarti tidak ada diskriminasi berdasarkan suku, agama, ras, atau golongan, dan semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga keutuhan dan persatuan bangsa.

Sila ke-3 juga mencerminkan semangat inklusivitas, bahwa setiap warga negara memiliki hak yang sama dan peran penting dalam pembangunan bangsa. Dalam menghadapi perbedaan pendapat atau konflik, Sila ke-3 mengajarkan pentingnya dialog, musyawarah, dan penyelesaian masalah secara damai sebagai cara untuk mencapai persatuan.