Brilio.net - Surat pengaduan masyarakat menjadi salah satu sarana penting bagi warga untuk menyampaikan keluhan atau permasalahan yang mereka hadapi kepada pihak berwenang. Dalam membuat surat pengaduan masyarakat, banyak orang sering merasa bingung tentang format dan bahasa yang tepat agar keluhan ditanggapi dengan serius.
Nah, dengan memahami contoh surat pengaduan masyarakat yang baik, proses penulisan surat menjadi lebih efisien. Pasalnya menulis surat pengaduan yang efektif membutuhkan pengetahuan mengenai struktur serta unsur-unsur yang harus ada dalam surat tersebut.
Contoh surat pengaduan masyarakat yang lengkap dapat memberikan panduan yang jelas tentang cara menyusun surat yang profesional. Hal ini membantu warga agar pengaduan mereka dapat diproses dengan cepat oleh instansi yang dituju.
Berikut ini contoh surat pengaduan masyarakat, lengkap dengan cara membuatnya, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (20/8).
Cara membuat surat pengaduan masyarakat.
foto: freepik.com
Membuat surat pengaduan masyarakat membutuhkan ketelitian agar masalah yang ingin disampaikan jelas dan dapat dipahami oleh pihak yang dituju. Adapun cara membuat surat pengaduan masyarakat:
1. Gunakan format surat resmi.
- Pastikan surat pengaduan disusun dengan format yang sesuai standar surat resmi.
- Sertakan kop surat jika surat diajukan oleh organisasi atau lembaga.
- Formatkan surat dengan bagian-bagian seperti tanggal, alamat tujuan, salam pembuka, isi surat, salam penutup, dan tanda tangan.
2. Cantumkan alamat pengirim dan penerima.
Tuliskan alamat lengkap pengirim surat, biasanya di bagian kiri atas surat. Sertakan juga alamat lengkap penerima surat, yaitu instansi atau pihak berwenang yang akan menindaklanjuti pengaduan kamu.
3. Tulis subjek yang jelas.
Subjek surat pengaduan harus jelas dan mencerminkan isi keluhan. Contohnya: Pengaduan Mengenai Kebisingan di Lingkungan RT 05 RW 03.
4. Salam pembuka.
Gunakan salam pembuka yang sopan dan formal, seperti "Kepada Yth. Bapak/Ibu Kepala Dinas..." atau "Dengan Hormat,".
5. Deskripsikan masalah dengan jelas.
Pada paragraf pertama, jelaskan identitas kamu dan tujuan dari surat pengaduan. Paragraf kedua berisi uraian mengenai permasalahan yang dihadapi.
Jelaskan dengan detail kejadian yang terjadi, waktu, lokasi, serta dampak yang dialami. Sertakan bukti-bukti pendukung jika ada, seperti foto atau video.
6. Ajukan solusi atau permohonan tindakan.
Setelah menjelaskan masalah, ajukan permohonan atau solusi yang kamu harapkan dari pihak berwenang. Misalnya, "Saya berharap pihak berwenang dapat segera menindaklanjuti permasalahan ini dan memberikan solusi yang tepat."
7. Salam penutup.
Akhiri surat dengan salam penutup yang formal seperti "Atas perhatian dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih."
8. Tanda tangan.
Cantumkan tanda tangan dan nama jelas pengirim di bagian akhir surat. Jika mewakili organisasi, tambahkan jabatan atau posisi kamu dalam organisasi tersebut.
Contoh surat pengaduan masyarakat.
foto: freepik.com
Nama Kota, Tgl Bln Tahun
Nomor : .......................
Lampiran : ....................
Hal : Laporan Dugaan Pelanggaran Kode Etik Dan Pedoman Perilaku Hakim oleh Hakim/Majelis Hakim Dalam Perkara Nomor: ......................
Kepada Yth.
Ketua Komisi Yudisial RI
Di _
Jakarta
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama : …………………………………………
Alamat : …………………………………………
Pekerjaan : …………………………………
No. Telepon : ……………………………
Selanjutnya disebut: -------------------- Pelapor
Dengan ini melaporkan dugaan terjadinya pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim
yang dilakukan (majelis hakim/hakim) pada Pengadilan …………… (yang memeriksa dan
mengadili perkara/ yang mengeluarkan penetapan) dengan Register Perkara Nomor: …………
tanggal (tanggal putusan/penetapan) dengan susunan majelis hakim sebagai berikut:
1. ………………………………… (Hakim Ketua)
2. ………………………………… (Hakim Anggota)
3. ………………………………… (Hakim Anggota)
Selanjutnya disebut: --------------------- Terlapor
Adapun yang menjadi dasar dan pertimbangan laporan dugaan pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim yang dilakukan oleh Terlapor adalah sebagai berikut:
1. Bahwa .................(Pelapor menyampaikan mengenai legal standing Pelapor dalam perkara
yang dilaporkannnya);
2. Bahwa ............................ (Pelapor dapat menjelaskan kasus posisi yang dilaporkan);
3. Bahwa ...................(Pelapor wajib menyebutkan dugaan pelanggaran kode etik hakim);
4. Bahwa...................(Pelapor dapat menjelaskan modus dugaan pelanggaran Kode Etik
Hakim)
5. Bahwa .............. (Pelapor dapat mengkualifikasi dugaan pelanggaran kode etik hakimnya ke dalam 10 (sepuluh) butir Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim);
6. Dst ..................
Demikian laporan pengaduan ini saya buat, selanjutnya saya mohon kepada Komisi Yudisial
Republik Indonesia untuk dapat memeriksa laporan dugaan pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim ini sesuai dengan kewenangan yang dimiliki.
Hormat kami,
Nama Pelapor/kuasa Pelapor
Lampiran:
1. Fotokopi KTP/Tanda Pengenal Pelapor atau kuasanya;
2. Surat Kuasa Khusus Melapor ke Komisi Yudisial (Pelapor menggunakan kuasa);
3. Fotokopi salinan putusan/penetapan (laporan terkait dengan putusan/penetapan);
4. Bukti-bukti pendukung lain terkait laporan(rekaman audio, surat pernyataan,dll).
Recommended By Editor
- 5 Contoh surat keterangan belum menikah untuk berbagai keperluan, pahami fungsi, dan formatnya
- 8 Tujuan utama latihan kebugaran jasmani, kaum mageran wajib tahu
- Apa skincare yang tidak boleh terkena sinar matahari? Simak 7 cara menyimpan produk perawatan wajah
- 60 Gombalan bikin melayang, romantis, lucu, dan ampuh luluhkan hati doi
- Dikenal high end tapi berikan hasil maksimal, 7 rekomendasi SK II Skincare untuk atasi tanda penuaan