Dianggap bawa nasib buruk, ini 7 larangan menunjuk bulan dengan jari telunjuk

Brilio.net - Bulan kerap diasosiasikan dengan keindahan, cahayanya seolah menyisir tiap orang untuk takjub padanya. Tak hanya itu, bulan juga dikaitkan dengan hal-hal mistis. Salah satunya larangan menunjuk bulan dengan jari telunjuk.

Banyak yang meyakini bahwa tindakan tersebut dapat membawa musibah bagi pelakunya. Selain itu, ada berbagai cerita menarik yang melatarbelakangi larangan ini.

Sebagian orang mengaitkannya dengan kepercayaan adat, sementara yang lain menyebutnya sebagai bentuk penghormatan terhadap alam. Terlepas dari asal-usulnya, larangan ini sering menjadi perbincangan unik di kalangan masyarakat.

Lantas apa saja arti larangan menunjuk bulan dengan jari telunjuk? Yuk simak ulasan lengkap yang brilio.net rangkum dari berbagai sumber, Senin (16/12)

Larangan menunjuk bulan dengan jari telunjuk

foto: freepik.com/kjpargeter

1. Dapat menyebabkan luka di bibir atau mulut

Menurut kepercayaan, menunjuk bulan dengan jari telunjuk bisa membuat bibir atau mulut seseorang terluka. Mitos ini sering digunakan sebagai peringatan untuk tidak sembarangan terhadap sesuatu yang dianggap sakral.

Meski tidak ada bukti ilmiah, nasihat ini biasanya diajarkan sejak kecil sebagai bentuk pengingat agar menghormati alam semesta, termasuk bulan yang sering dilihat sebagai simbol keindahan malam.

2. Membawa nasib buruk dalam kehidupan sehari-hari

Larangan menunjuk bulan juga dipercaya bisa membawa nasib buruk. Banyak orang tua zaman dahulu yang melarang anak-anak melakukan hal ini dengan alasan akan mendatangkan kesialan, seperti kehilangan sesuatu yang berharga bahkan mengalami kejadian buruk. Kepercayaan ini lebih sering ditemukan dalam tradisi lisan masyarakat yang menghargai simbol-simbol kosmik.

foto: freepik.com/wirestock

3. Bulan dianggap sebagai lambang kekuatan mistis

Selanjutnya, di beberapa daerah bulan sering dilihat sebagai objek yang memiliki kekuatan mistis. Ketika menunjuknya dengan jari telunjuk dianggap kurang sopan sekaligus menantang kekuatan yang dimiliki bulan. Larangan ini biasanya muncul dalam tradisi yang kental dengan nilai-nilai spiritual serta penghormatan terhadap alam.

4. Mengurangi keberkahan dalam hidup

Ada juga kepercayaan bahwa menunjuk bulan bisa mengurangi keberkahan dalam hidup seseorang. Hal ini sering dikaitkan dengan keyakinan bahwa bulan ialah makhluk langit yang harus dihormati, sehingga sikap kurang sopan dianggap bisa membawa dampak buruk. Nilai ini biasanya dipahami sebagai ajakan untuk menjaga sikap hormat terhadap lingkungan sekitar.

5. Mempermalukan leluhur

Di beberapa daerah, larangan ini dihubungkan dengan nilai-nilai leluhur. Menunjuk bulan dengan jari dianggap bisa mencoreng kehormatan keluarga karena perilaku tersebut dilihat sebagai tindakan yang tidak beretika. Larangan ini sering digunakan sebagai pengingat agar seseorang tidak bertindak sembarangan lalu selalu menjaga kehormatan nama baik keluarga.

foto: freepik.com/kjpargeter

6. Mengganggu harmoni alam semesta

Kepercayaan lain menyebutkan bahwa menunjuk bulan bisa mengganggu harmoni alam semesta. Bulan dianggap memiliki peran penting dalam keseimbangan dunia, seperti mengatur pasang surut air laut hingga memengaruhi pola kehidupan. Dengan menunjuknya, seseorang dianggap melanggar batas antara manusia maupun alam, yang kemudian bisa membawa dampak negatif.

7. Mengundang makhluk halus

Terakhir, menunjuk bulan dianggap bisa mengundang makhluk halus. Bulan sering dikaitkan dengan dunia yang tak terlihat, sehingga perilaku yang dianggap tidak hormat bisa memancing reaksi dari makhluk-makhluk tersebut. Larangan ini biasanya diajarkan untuk mengingatkan agar manusia menjaga perilakunya, terutama saat malam hari ketika bulan bersinar.

Larangan-larangan ini, meski terdengar seperti mitos, sebenarnya menyimpan pesan moral untuk menjaga sikap serta perilaku terhadap alam maupun hal-hal yang dianggap memiliki nilai sakral.