Dilarang makan ketimun, ini 8 arti pantangan saat datang bulan

Brilio.net - Pernah mendengar larangan makan ketimun saat sedang datang bulan? Banyak mitos yang berkembang terkait pantangan makanan selama menstruasi, mulai dari dilarang minum es hingga menghindari makanan tertentu. Meski terdengar aneh, larangan-larangan ini sering kali dipercaya tanpa mencari tahu alasannya.

Sebagian orang meyakini bahwa pantangan ini bisa membantu mengurangi nyeri atau mencegah masalah kesehatan saat menstruasi. Namun, sebagian lainnya menganggap larangan tersebut hanya sekadar mitos tanpa dasar ilmiah.

Supaya lebih memahami berbagai pantangan saat datang bulan, sebaiknya simak ulasan lengkap di bawah ini yang disadur brilio.net dari berbagai sumber, Senin (25/11).

Arti pantangan saat datang bulan.

foto: freepik.com/diana.grytsku

1. Pantang makan ketimun.

Larangan mengonsumsi mentimun saat menstruasi berasal dari kepercayaan bahwa sifat dingin dari sayuran ini dapat memperburuk kram menstruasi. Mentimun mengandung banyak air yang dipercaya bisa membuat darah menstruasi menjadi lebih encer lalu mengakibatkan menstruasi berlangsung lebih lama. Meski begitu, dari segi ilmu gizi modern, mentimun justru kaya akan mineral dan air yang baik untuk mencegah dehidrasi selama menstruasi.

2. Pantang mandi malam.

Masyarakat tradisional melarang wanita yang sedang menstruasi untuk mandi di malam hari karena dianggap dapat mengganggu aliran darah. Suhu dingin di malam hari dipercaya bisa menyebabkan masuk angin lalu memperparah kram menstruasi. Ada juga kepercayaan bahwa mandi malam saat menstruasi dapat mengundang energi negatif karena kondisi tubuh yang sedang sensitif.

3. Pantang minum es.

Minuman dingin atau es dianggap dapat memperburuk nyeri menstruasi lalu membuat darah menstruasi menggumpal. Suhu dingin dipercaya dapat menyebabkan pembuluh darah mengkerut sehingga menghambat kelancaran menstruasi. Kepercayaan ini membuat banyak wanita menghindari minuman dingin selama periode menstruasi mereka. Padahal, tidak demikian apapun yang masuk ke dalam tubuh akan diolah oleh usus sehingga tidak ada hubungannya darah haid yang menggumpal dengan minum air es.

foto: freepik.com/KamranAydinov

4. Pantang memotong rambut.

Larangan memotong rambut saat menstruasi berkaitan dengan kepercayaan bahwa kondisi tubuh sedang tidak stabil secara energi. Memotong rambut dianggap bisa mempengaruhi siklus menstruasi lalu membuat periode menstruasi berikutnya menjadi tidak teratur. Beberapa budaya juga percaya bahwa rambut yang dipotong saat menstruasi akan tumbuh lebih lambat bahkan tidak sehat.

5. Pantang berolahraga berat.

Aktivitas fisik yang terlalu berat selama menstruasi memang sebaiknya dihindari karena dapat memperparah kram dan kelelahan. Olahraga intensitas tinggi bisa meningkatkan produksi prostaglandin yang memicu rasa nyeri. Meski begitu, olahraga ringan seperti jalan kaki maupun peregangan justru bisa membantu mengurangi gejala menstruasi.

6. Pantang mengonsumsi makanan asam.

Makanan dan minuman yang memiliki rasa sangat asam diyakini dapat menimbulkan ketidaknyamanan tambahan selama menstruasi. Asam berlebih dipercaya bisa memperburuk kram perut sekaligus meningkatkan sensitivitas lambung. Beberapa orang percaya bahwa makanan asam juga dapat mempengaruhi pH darah menstruasi yang membuatnya berbau tidak sedap.

foto: freepik.com/DC Studio

7. Pantang begadang.

Kurang tidur saat menstruasi dapat memperburuk gejala seperti kelelahan, mood swing, hingga nyeri. Istirahat yang cukup sangat penting untuk membantu tubuh mengatasi perubahan hormonal selama menstruasi. Tidur yang berkualitas juga membantu mengatur produksi hormon yang berperan dalam siklus menstruasi.

8. Pantang makan pedas berlebihan.

Makanan pedas dalam jumlah berlebihan sebaiknya dihindari selama menstruasi karena dapat memicu peningkatan aliran darah dan inflamasi. Rasa pedas bisa merangsang kontraksi rahim yang memperparah kram menstruasi. Konsumsi makanan pedas berlebihan juga dapat menimbulkan gangguan pencernaan yang membuat ketidaknyamanan selama menstruasi semakin bertambah.