Brilio.net - Gunung Merapi yang letaknya di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta tidak hanya dikenal sebagai gunung berapi paling aktif di Indonesia, tetapi juga dianggap sebagai tempat yang penuh misteri. Kepercayaan masyarakat lokal menganggap Gunung Merapi sebagai hunian roh leluhur yang menjaga keseimbangan alam.

Bagi sebagian orang, gunung ini bahkan dianggap sebagai tempat keramat yang menyimpan banyak mitos dan legenda turun-temurun. Mitos-mitos tentang Gunung Merapi sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sekitar.

Banyak yang percaya bahwa gunung ini memiliki kekuatan spiritual yang mampu memengaruhi kehidupan di sekitarnya. Tradisi maupun ritual pun rutin dilakukan oleh warga sekitar sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur maupun penjaga gaib gunung Merapi.

Sebagai salah satu gunung yang dikelilingi aura mistis, gunung Merapi menarik perhatian para pecinta cerita rakyat hingga wisatawan. Beberapa kisah mengatakan bahwa ada makhluk-makhluk tak kasat mata yang menghuni kawasan gunung ini. Mitos-mitos tersebut hingga kini tetap hidup, menambah keunikan serta daya tarik Gunung Merapi sebagai destinasi wisata yang penuh sejarah maupun kepercayaan budaya.

Berikut ini mitos Gunung Merapi Yogyakarta yang banyak dipercaya masyarakat, brilio.net lansir dari berbagai sumber, Sabtu (9/11).

Mitos Gunung Merapi Yogyakarta

Mitos gunung Merapi Yogyakarta © 2024 brilio.net

foto: freepik.com/wirestock

1. Gunung Merapi sebagai tempat tinggal para leluhur

Masyarakat Jawa, khususnya yang tinggal di sekitar Gunung Merapi percaya bahwa gunung ini menjadi tempat tinggal para leluhur. Tak sedikit yang yakin bahwa roh-roh leluhur yang menghuni Merapi berperan menjaga keseimbangan alam dan melindungi manusia dari berbagai bencana.

Menurut kepercayaan ini, gunung Merapi tidak hanya dihuni oleh roh leluhur, tetapi juga dihuni oleh makhluk-makhluk gaib yang dipercaya sebagai penjaga alam maupun pengatur kehidupan di kawasan sekitar gunung. Oleh karena itu, masyarakat sering melakukan ritual khusus untuk menghormati roh-roh tersebut serta menjaga hubungan baik dengan alam.

2. Kerajaan gaib di puncak Merapi

Banyak orang di Jawa percaya bahwa puncak Gunung Merapi menjadi tempat berdirinya sebuah kerajaan gaib yang dipimpin oleh penguasa yang dikenal sebagai Kyai Sapu Jagad. Kerajaan ini dikatakan berada di dimensi lain yang hanya dapat dilihat oleh orang-orang dengan kemampuan spiritual khusus.

Penguasa kerajaan gaib ini dipercaya memiliki peran dalam menjaga keseimbangan antara dunia manusia dan dunia roh. Untuk menjaga keharmonisan, beberapa masyarakat lokal bahkan mengadakan upacara tradisional untuk menghormati Kyai Sapu Jagad, terutama saat ada tanda-tanda bencana yang berasal dari gunung Merapi.

Mitos gunung Merapi Yogyakarta © 2024 brilio.net

foto: wikipedia

3. Makam keramat di lereng gunung

Di lereng-lereng Gunung Merapi terdapat beberapa makam keramat yang dipercaya sebagai tempat peristirahatan tokoh-tokoh penting atau leluhur yang memiliki keterkaitan khusus dengan gunung tersebut. Makam-makam ini sering dikunjungi oleh masyarakat lokal untuk berziarah lalu memanjatkan doa demi kesejahteraan hidup.

Salah satu makam yang cukup terkenal ialah makam Mbah Maridjan, yang pernah menjadi juru kunci Gunung Merapi. Masyarakat percaya bahwa makam ini memiliki energi spiritual yang kuat dan dapat memberikan perlindungan bagi mereka yang berdoa dengan niat baik.

4. Upacara labuhan sebagai bentuk persembahan

Upacara labuhan merupakan salah satu tradisi yang dilakukan masyarakat untuk memberikan persembahan kepada penguasa Merapi sekaligus leluhur yang diyakini menghuni gunung tersebut. Persembahan ini berupa sesajen seperti bunga, makanan, hingga kain, yang biasanya diletakkan di tempat-tempat tertentu di gunung Merapi.

Masyarakat percaya bahwa ritual ini dapat mencegah terjadinya bencana atau gangguan yang berasal dari aktivitas vulkanik Merapi, sekaligus menjaga hubungan harmonis antara manusia dan alam. Upacara ini menjadi bagian penting dari budaya masyarakat setempat serta tetap dilaksanakan hingga sekarang.

5. Pasar Bubrah, pasar mistis di puncak Merapi

Pasar Bubrah merupakan salah satu lokasi di Gunung Merapi yang memiliki daya tarik mistis. Konon, di tempat ini terdapat pasar gaib yang hanya dapat dilihat oleh orang-orang tertentu pada waktu-waktu tertentu. Pasar Bubrah dipercaya menjadi tempat berkumpulnya makhluk-makhluk gaib yang bertransaksi layaknya pasar pada umumnya.

Bagi mereka yang memiliki "mata batin" atau kepekaan khusus, suara keramaian pasar gaib ini kadang bisa terdengar saat melewati Pasar Bubrah. Tempat ini sering dihindari oleh pendaki yang tidak memiliki tujuan tertentu, karena khawatir akan mengganggu makhluk halus di sana.

Mitos gunung Merapi Yogyakarta © 2024 brilio.net

foto: wikipedia

6. Larangan berkata kasar dan berpikiran buruk

Masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Merapi mempercayai bahwa gunung ini sangat sensitif terhadap perilaku manusia, khususnya perkataan maupun pikiran. Masyarakat meyakini bahwa berkata kasar ataupun berpikiran buruk saat berada di kawasan gunung dapat memicu murka dari penguasa gaib Merapi.

Akibatnya, pengunjung yang tidak menjaga sikapnya bisa mengalami gangguan atau mendapat nasib buruk. Larangan ini membuat pengunjung gunung Merapi berhati-hati dalam bertindak dan berbicara, menjaga kesopanan serta menghormati kawasan tersebut sebagai tempat yang dianggap sakral.

7. Merapi sebagai penanda bencana alam besar

Gunung Merapi dianggap sebagai "penjaga" yang memberikan tanda-tanda sebelum terjadi bencana alam besar, baik di wilayah Yogyakarta maupun di sekitarnya. Beberapa masyarakat percaya bahwa peningkatan aktivitas vulkanik Merapi sering kali diikuti dengan terjadinya bencana di tempat lain.

Misalnya, letusan besar Merapi pada 2010 dianggap sebagai pertanda akan datangnya perubahan besar di Indonesia. Kepercayaan ini membuat masyarakat sekitar selalu waspada serta memperhatikan aktivitas Merapi, karena menganggapnya sebagai "alarm" alam yang memperingatkan untuk siap siaga.

8. Juru kunci sebagai perantara dunia gaib dan manusia

Juru kunci Gunung Merapi, yang saat ini digantikan setelah wafatnya Mbah Maridjan, diyakini memiliki kemampuan khusus untuk berkomunikasi dengan penghuni gaib gunung. Sosok juru kunci dipandang sebagai penjaga tradisi serta penghubung antara dunia manusia dan dunia roh yang menghuni Merapi.

Juru kunci berperan dalam memimpin berbagai upacara adat yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan alam serta mencegah bencana. Kehadirannya menjadi sangat penting bagi masyarakat sekitar, yang percaya bahwa melalui juru kunci, pesan dari alam dapat diterima sekaligus dimaknai dengan baik.