Erina Gudono, istri Kaesang Pangarep, baru-baru ini mengajak publik untuk berpartisipasi dalam aksi sosial yang sangat mulia. Aksi ini berfokus pada penjual es teh bernama Sonhaji yang menjadi sorotan setelah dihina oleh Miftah Maulana saat berdakwah di Magelang, Jawa Tengah. Alih-alih merespons negatif, Erina memilih untuk menggalang donasi untuk membantu Sonhaji membangun rumah.

Melalui Instagram Story-nya pada 4 Desember 2024, Erina membagikan informasi dari akun Instagram Masjid Nurul Ashri Deresan. Dalam unggahannya, ia menulis, "Mau ikut infaq bikinin rumah untuk Bapak Sunhaji bisa ke sini. Terima kasih Masjid Nurul Ashri Sleman." Ini menunjukkan kepeduliannya terhadap nasib Sunhaji yang diketahui tidak memiliki rumah dan tinggal bersama tiga keluarga lainnya di rumah mertua.

Erina Gudono donasi buat penjual es teh  2024 Instagram

foto: Instagram/@erinagudono

Pihak Masjid Nurul Ashri juga mengonfirmasi bahwa mereka telah bertemu dengan Sonhaji dan berencana untuk mengajak teman-teman berdonasi. Mereka mengajak publik untuk ikut berpartisipasi dalam patungan membangun rumah melalui link kitabisa.com/salambantupedagang.

Selain itu, Ustaz Muhammad Fakhrurrazi Anshar dari Makassar juga meminta bantuan warganet untuk menemukan Sonhaji agar bisa diberangkatkan umrah di bulan Ramadan. Dalam video yang diunggahnya, ia menyertakan nomor admin untuk konfirmasi lokasi Sunhaji.

Ustaz Fakhru menekankan pentingnya membantu sesama, terutama bagi mereka yang berjuang mencari nafkah. Ia juga mengungkapkan rasa sedihnya atas kejadian yang mempermalukan Sonhaji dan berharap agar Allah SWT memberikan kekuatan kepada penjual es teh tersebut.

Di sisi lain, Arif Nursalim, seorang penulis dan tokoh sosial, menawarkan beasiswa untuk anak-anak Sunhaji. Ia mengungkapkan niatnya untuk memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anak tersebut, yang saat ini masih duduk di bangku sekolah.

Gelombang aksi sosial ini dipicu oleh video viral yang menunjukkan Miftah Maulana menghina Sunhaji. Banyak warganet mengecam tindakan tersebut, menilai bahwa candaan yang disampaikan tidak pantas, terutama dalam konteks dakwah yang seharusnya membawa pesan positif.

Setelah viral, Miftah Maulana pun meminta maaf secara terbuka atas ucapannya. Ia mengakui bahwa candaan tersebut tidak pantas dan berlebihan, serta berharap masyarakat dapat memaafkannya.