Brilio.net - Meski pendaftaran CPNS 2024 sudah dibuka, beberapa formasi ternyata masih sepi peminat. Instansi pemerintah yang sepi peminat dalam CPNS 2024 di antaranya berupa kementerian, badan, dan sekretariat.

Hal ini tentu menjadi perhatian, terutama karena berbagai formasi yang disediakan pemerintah sebenarnya menawarkan peluang karier yang menarik. Namun, ada sejumlah alasan mengapa para pelamar belum membuat pilihan untuk mengisi formasi-formasi tersebut.

Kurangnya informasi mengenai prospek karier dan manfaat dari setiap formasi menjadi salah satu faktor yang membuat pelamar enggan melamar. Banyak yang mungkin belum sepenuhnya menyadari keuntungan jangka panjang atau kesempatan pengembangan diri yang ditawarkan oleh formasi-formasi tersebut.

Akibatnya, beberapa formasi yang sebenarnya memiliki potensi besar justru luput dari perhatian para calon pelamar. Selain itu, rupanya ada alasan lain mengapa anak muda belum membuat pilihan. Berikut ulasannya seperti dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Rabu (4/9).

 

1. Ketidakpastian mengenai persyaratan dan kualifikasi yang diperlukan.

alasan pelamar belum membuat pilihan © 2024 brilio.net

foto: Dok. KemenPAN-RB

Banyak pelamar merasa belum sepenuhnya memahami detail dari setiap formasi yang tersedia, sehingga mereka ragu untuk mengambil keputusan yang tepat. Ketidakjelasan mengenai kualifikasi, tugas, dan tanggung jawab dalam setiap posisi membuat mereka khawatir akan memilih formasi yang tidak sesuai dengan kemampuan mereka.

Selain itu, kekhawatiran mengenai proses seleksi yang ketat juga menjadi penghalang, terutama bagi mereka yang merasa kurang percaya diri dan takut gagal bersaing dengan kandidat lain yang mungkin lebih siap.

2. Perubahan preferensi kerja.

Anak muda seperti gen Z cenderung mencari pekerjaan yang menawarkan fleksibilitas, kesempatan untuk pengembangan diri, dan lingkungan kerja yang dinamis. Bagi mereka, profesi sebagai PNS, yang dikenal stabil namun sering dianggap monoton dengan struktur yang kaku, mungkin tidak begitu menarik. Mereka lebih tertarik pada karier yang memberi ruang untuk kreativitas dan pertumbuhan pribadi.

3. Nilai dan gaya hidup.

Banyak gen Z menilai bahwa keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan serta pengakuan atas kontribusi individu menjadi nilai penting. Pekerjaan di sektor swasta atau sebagai pekerja independen sering kali dianggap lebih mendukung nilai-nilai ini dibandingkan dengan karier di sektor publik, yang mungkin menuntut jam kerja yang panjang dan birokrasi yang ketat.

4. Pandangan terhadap bekerja di pemerintahan.

alasan pelamar belum membuat pilihan © 2024 brilio.net

foto: Kemenag

Sebagian anak muda mungkin merasa bahwa sektor publik kurang inovatif dan lambat dalam beradaptasi dengan perubahan. Karena itu, mereka lebih tertarik pada sektor lain yang dinilai lebih dinamis dan memberikan kesempatan untuk membuat dampak yang lebih besar. Pilihan ini membuat mereka merasa lebih bersemangat dan termotivasi dalam karier mereka.

5. Lebih memilih menjadi pebisnis.

Mayoritas pemuda Indonesia kini lebih memilih sektor usaha atau bisnis (entrepreneurship) sebagai cara untuk memperoleh penghasilan dan penghidupan. Mereka melihat entrepreneurship sebagai jalan untuk mencapai kemandirian finansial dan mengembangkan kreativitas mereka.

Dengan memanfaatkan peluang di pasar lokal dan global, para pemuda merasa memiliki kendali lebih besar atas masa depan mereka dibandingkan dengan bekerja di bawah naungan perusahaan atau instansi tertentu.

6. Pengaruh teknologi dan globalisasi.

Gen Z tumbuh di era digital di mana teknologi memungkinkan mereka untuk mengakses peluang kerja global. Mereka tidak lagi merasa terbatas pada pekerjaan di lingkungan lokal atau nasional saja. Mereka lebih terbuka terhadap ide bekerja secara remote atau bahkan berkolaborasi dengan tim internasional.