Brilio.net - Di era modern ini, gaya hidup dan kebiasaan sehari-hari generasi muda, khususnya Gen Z berubah drastis dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Kemajuan teknologi, tren sosial media dan gaya hidup kekinian membuat Gen Z dilema. Alhasil kebiasaan-kebiasaan yang tampaknya tidak berbahaya, ternyata tanpa disadari dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan ini terus dilakukan.

Salah satu risiko kesehatan yang mengintai adalah diabetes, penyakit kronis jangka panjang ini sangat memengaruhi kelangsungan kehidupan. Bahkan bila terjadi komplikasi dapat menyebabkan kerusakan organ maupun jaringan tubuh.

Di Indonesia sendiri merupakan negara yang berada di peringkat ke-5 yang memiliki jumlah kasus diabetes terbanyak. Hal ini berdasarkan data dari International Diabetes Federation (IDF) pada 2021, yang menemukan sebanyak 19,5 juta kasus diabetes di Indonesia.

Tidak hanya itu, diprediksi akan terus meningkat pada 2045 mendatang, dengan jumlah kasus sebanyak 28,6 juta kasus. Tentu angka ini menjadi PR besar bagi pemerintah maupun masyarakat agar lebih peduli pada kesehatan.

Salah faktor penyebab adanya penyakit diabetes ini adalah gaya hidup tidak sehat seperti kerap konsumsi makanan manis, tinggi lemak, hingga kurangnya aktivitas fisik jadi kebiasaan yang kerap dilakukan oleh seseorang.

Supaya terhindar dari penyakit ini, kamu perlu ubah pola hidup agar menjadi lebih baik. Lantas apa saja kebiasaan yang tanpa disadari memicu penyakit diabetes?

Yuk simak ulasan lengkap di bawah ini yang dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Kamis (11/7)

Kebiasaan Gen Z yang dapat picu penyakit diabetes.

Kebiasaan yang memicu diabetes © 2024 freepik.com

foto: freepik.com

1. Mager.

Kemudahan teknologi membuat banyak orang dilema dan enggan melakukan aktivitas. Mager alias malas gerak ini menjadi salah satu faktor utama yang memicu penyakit diabetes. Kenapa? Ketika mager tubuh cenderung ini terus makan, minimnya aktivitas fisik membuat proses metabolisme tubuh melambat sehingga meningkat risiko diabetes.

Alih-alih mager, sebaiknya lakukan aktivitas fisik. Paling tidak jalan kaki 5.000 langkah setiap harinya. Sebab, dengan aktivitas fisik dapat memperlancar metabolisme tubuh.

2. Mengonsumsi makanan cepat saji secara berlebihan.

Makanan cepat saji atau junk food, salah satu jenis makanan yang praktis dan kaya akan rasa. Nggak heran jika kerap menjadi incaran Gen Z. Padahal, kebiasaan konsumsi junk food berdampak buruk bagi kesehatan.

Melansir laman Hindustan Times, makanan olahan seperti junk food umumnya mengandung tinggi kalori, lemak jenuh, dan gula. Selain itu, junk food juga rendah serat dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Ketika rutin konsumsi makanan cepat saji secara tidak langsung menyebabkan kenaikan berat badan yang berujung terjadinya resistensi insulin.

Terlebih dengan malas gerak membuat seseorang mudah obesitas karena glukosa dalam darah tidak diubah menjadi energi tetapi menjadi lemak yang menumpuk pada organ tubuh. Lama-kelamaan bisa berakibat fatal hingga meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

3. Kebiasaan minum dan makan serba manis.

Rasa manis selalu menggoda selera, seperti soda, minuman kemasan, jus kemasan, kopi susu plus rasa, dan berbagai minuman energi lainnya sangat populer di kalangan Gen Z.

Melansir dari Eat This Not That, makanan atau minuman manis menyebabkan peningkatan glukosa atau gula darah dalam tubuh, hal ini dapat memicu diabetes karena dapat merusak regulasi gula darah serta meningkatkan risiko diabetes tipe 2 secara masif.

4. Kurang tidur.

Keseringan begadang ternyata tidak baik untuk kesehatan. Kebiasaan ini memang kerap dilakukan oleh gen Z, pasalnya kebanyakan lebih memilih untuk nongkrong dan berjibaku dengan teman-teman, atau malah kebut semalam. Kebiasaan ini merusak tubuh secara perlahan, termasuk menjadi pemicu penyakit diabetes.

Ketika tubuh kurang tidur dapat mengganggu hormon yang mengontrol glukosa darah serta rasa lapar pada seseorang. Nggak cuma itu, pola tidur tidak teratur juga mengganggu fungsi metabolisme tubuh. Jika terus-terusan dilakukan memicu peningkatan risiko resistensi insulin yang berakibat menderita diabetes.

5. Tingkat stres yang tinggi.

Di era yang penuh eksistensi ini banyak orang yang mengalami berbagai tekanan, mulai dari tekanan akademis, sosial, hingga keluarga sering menjadi beban bagi Gen Z. Nggak heran, kebanyakan mengalami stres bahkan hingga depresi.

Ketika stres tidak hanya membuat asam lambung naik, namun juga bisa memengaruhi kadar hormon dalam darah, termasuk hormon yang mengatur gula darah. Terlebih ketika stres, orang cenderung mencari pelampiasan pada makanan manis seperti cokelat atau cemilan yang tinggi nitrat dan gula.

Ketika dibiarkan terus-menerus dapat menjadi pemicu diabetes. Oleh karena itu, perlunya mengelola stres dengan baik seperti melakukan meditasi, journaling, berbagi cerita dengan orang terdekat, atau yoga.

Tips mencegah diabetes sejak usia muda.

Kebiasaan yang memicu diabetes © 2024 freepik.com

foto: freepik.com

Menyadur dari Hindustan Times, beberapa tips yang bisa dilakukan sejak usia muda untuk mencegah diabetes.

1. Menjaga berat badan ideal.

Jika saat ini kamu memiliki berat badan berlebih maka sebaiknya sekarang lakukan program menurunkan berat badan. Menurunkan berat badan sebesar 5-10% saja dapat menurunkan resistensi insulin. Terpenting, sebelum melakukan diet perlu konsultasi ke ahli gizi agar menilai asupan apa yang diperlukan oleh tubuh.

2. Menjaga pola makan sehat.

Kebiasaan makan yang tidak teratur dan tidak sehat menjadi pemicu meningkatnya gula darah penyebab diabetes. Oleh karena itu, perlu menjaga pola makan yang seimbang. Bisa konsumsi karbohidrat dari nasi asalkan dikombinasikan dengan buah, protein, dan sayur.

3. Rutin lakukan aktivitas fisik.

Paling tidak lakukan jalan 5.000 langkah per hari atau latihan kardio 20-30 menit setiap hari. Opsi lainnya kamu bisa lakukan kegiatan fisik yang kamu sukai mulai dari bersepeda, yoga, renang, dan sebagainya.

4. Tidur teratur.

Hindari begadang dan istirahat yang cukup. Cobalah untuk tidur lebih awal dan bangun lebih pagi, misalnya tidur jam 10 malam dan bangun sekitar jam 5 pagi lalu lakukan aktivitas fisik dan dilanjutkan dengan sarapan sehat.