Brilio.net - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menjadi salah satu inisiatif unggulan yang digagas oleh pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Program ini bertujuan untuk memberikan asupan gizi yang memadai bagi anak-anak di seluruh Indonesia. Meski begitu, pada pelaksanaannya ada berbagai tantangan, terutama terkait penyediaan susu sebagai salah satu menu utama.
Pasalnya, tak semua wilayah di Indonesia dapat mengakses susu dengan mudah, terutama daerah yang bukan sentra peternakan sapi perah. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menjelaskan bahwa distribusi susu dalam program MBG terkendala oleh keterbatasan wilayah.
Oleh karena itu, daerah-daerah non-peternak akan mendapatkan alternatif menu pengganti yang sama bernilainya dari segi gizi. Alternatif ini mencakup telur sebagai sumber protein dan daun kelor untuk mencukupi kebutuhan kalsium anak-anak yang menjadi peserta program tersebut.
Daun kelor, yang dikenal dengan nama ilmiah Moringa oleifera, memiliki kandungan nutrisi yang luar biasa. Kandungan kalsiumnya diklaim setara dengan susu, menjadikannya pilihan yang ideal dalam memenuhi kebutuhan gizi anak-anak, terutama di daerah yang sulit mengakses produk susu.
Selain kalsium, daun kelor juga mengandung vitamin dan mineral penting seperti vitamin A, vitamin C, zat besi, serta protein nabati. Dengan nutrisi yang begitu lengkap, daun kelor tidak hanya menjadi pengganti yang efektif, tetapi juga menawarkan manfaat tambahan untuk mendukung kesehatan dan pertumbuhan anak-anak.
Nah, supaya lebih memahami apa saja manfaat daun kelor, yuk simak ulasan lengkap yang brilio.net sadur dari berbagai sumber, Jumat (27/12).
Manfaat daun kelor
Daun kelor (Moringa oleifera) telah lama dikenal sebagai tanaman yang kaya nutrisi dan memiliki berbagai manfaat kesehatan. Tumbuhan ini sering digunakan dalam pengobatan tradisional karena kandungan gizinya yang luar biasa. Adapun sejumlah manfaat daun kelor yang perlu kamu ketahui, diantaranya:
1. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Daun kelor mengandung vitamin C, vitamin A, dan berbagai antioksidan seperti flavonoid hingga polifenol yang membantu meningkatkan sistem imun. Antioksidan ini berperan melindungi tubuh dari radikal bebas yang dapat merusak sel. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Medicinal Plants Research menunjukkan bahwa ekstrak daun kelor mampu meningkatkan produksi sel darah putih, yang merupakan komponen penting dalam sistem kekebalan tubuh.
2. Mendukung kesehatan jantung
Daun kelor memiliki kandungan kalium, magnesium, hingga antioksidan yang membantu menjaga tekanan darah tetap stabil. Kandungan polifenolnya juga membantu mengurangi peradangan dalam pembuluh darah, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Sebuah penelitian di Phytotherapy Research menunjukkan bahwa konsumsi ekstrak daun kelor dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).
3. Membantu mengontrol gula darah
Daun kelor mengandung senyawa seperti isothiocyanate yang berperan dalam mengontrol kadar gula darah. Penelitian di International Journal of Food Science and Technology menemukan bahwa konsumsi daun kelor secara teratur dapat menurunkan kadar glukosa darah puasa pada penderita diabetes tipe 2. Ini membuat daun kelor menjadi pilihan alami untuk mendukung pengelolaan diabetes.
4. Kaya akan nutrisi penting
Daun kelor merupakan sumber nutrisi yang sangat baik, termasuk protein, kalsium, zat besi, sampai vitamin B kompleks. Hal ini menjadikannya pilihan yang baik untuk mencegah kekurangan gizi, terutama di daerah yang kekurangan akses makanan bergizi. Menurut laporan Food Science and Human Wellness, daun kelor bahkan dapat menjadi alternatif suplemen multivitamin.
5. Membantu menjaga kesehatan mata
Kandungan vitamin A dalam daun kelor sangat penting untuk kesehatan mata. Vitamin ini berperan dalam mencegah gangguan penglihatan seperti rabun senja maupun degenerasi makula. Studi yang dipublikasikan di Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine menunjukkan bahwa antioksidan dalam daun kelor juga melindungi jaringan mata dari kerusakan akibat radikal bebas.
6. Mendukung kesehatan pencernaan
Daun kelor mengandung serat tinggi yang membantu memperlancar sistem pencernaan sekaligus mencegah sembelit. Selain itu, senyawa antimikroba dalam daun kelor mampu melawan bakteri penyebab infeksi usus, seperti Escherichia coli. Penelitian dalam Journal of Ethnopharmacology mengungkapkan bahwa daun kelor juga dapat membantu mengurangi peradangan pada saluran pencernaan.
7. Membantu menjaga kesehatan kulit
Ekstrak daun kelor sering digunakan dalam produk perawatan kulit karena sifat antioksidan maupun antiinflamasinya. Kandungan vitamin E sekaligus senyawa bioaktif lainnya membantu memperbaiki kerusakan kulit akibat paparan sinar UV dan polusi. Sebuah studi di Journal of Cosmetic Dermatology menemukan bahwa penggunaan topikal daun kelor dapat meningkatkan elastisitas kulit serta mengurangi tanda-tanda penuaan.
8. Mendukung kesehatan otak
Daun kelor mengandung senyawa yang dapat melindungi otak dari kerusakan oksidatif lalu mendukung fungsi kognitif. Penelitian di Frontiers in Aging Neuroscience menunjukkan daun kelor memiliki potensi untuk mencegah gangguan neurodegeneratif seperti Alzheimer, berkat kandungan flavonoidnya yang tinggi. Nutrisi dalam daun kelor juga membantu mengurangi stres oksidatif yang dapat memengaruhi kesehatan otak.
9. Membantu mengurangi peradangan
Peradangan kronis sering kali menjadi penyebab berbagai penyakit seperti arthritis maupun penyakit jantung. Daun kelor mengandung senyawa antiinflamasi alami, termasuk quercetin sampai kaempferol, yang efektif dalam mengurangi peradangan. Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Inflammopharmacology menunjukkan kalau ekstrak daun kelor memiliki efek signifikan dalam menurunkan produksi enzim proinflamasi dalam tubuh.
Recommended By Editor
- Apakah membahayakan manusia? Kenali apa itu Demam Babi Afrika, penyebab, gejala, dan penularannya
- Kenapa obat depresi bisa bikin badan gemuk seperti yang dialami Talitha Curtis? Begini penjelasannya
- Mengenal diet 90-30-50 yang disebut dapat turunkan berat badan dalam waktu 2 bulan
- Dikira sariawan biasa ternyata kena kanker lidah, pahami gejala awal, penyebab, dan cara mencegahnya
- Cuaca ekstrem jelang libur Nataru, ini 8 cara jaga stamina tubuh saat liburan
- Herpes zoster mulai merebak, waspadai gejala awal untuk penanganan dini
- Cara menumbuhkan rambut pitak pinggir tanpa hair tonic, ampuh andalkan 2 bumbu dapur