Siapa sangka, jam saku emas yang memiliki kisah mendalam tentang kapal Titanic ini terjual dengan harga yang selangit. Perusahaan perhiasan ternama asal Amerika, Tiffany & Co, menjadi pembeli jam saku ini dalam sebuah lelang yang diadakan oleh Henry Aldrige & Son di Inggris pada November 2024.
Brand perhiasan ternama tersebut membeli jam saku tersebut dengan harga mencapai USD 1,97 juta atau sekitar Rp32 miliar. Dilansir brilio.net dariCNA pada Kamis (19/12), harga tersebut menjadikannya sebagai kenang-kenangan Titanic termahal yang pernah ada. Jam saku ini bukan hanya sekadar aksesori, tetapi juga memiliki nilai sejarah yang luar biasa.
Dikenal sebagai pahlawan Titanic, Kapten Arthur H Rostron dari RMS Carpathia adalah penerima jam ini sebagai penghargaan dari tiga perempuan bangsawan New York yang selamat dari tragedi tersebut. Jam saku ini pertama kali diperoleh dari Tiffany & Co pada tahun 1912 dan diberikan kepada Kapten Rostron sebagai ungkapan terima kasih.
Di bagian belakang jam tersebut terukir pesan yang berbunyi, "Dipersembahkan pada Kapten Rostron dengan rasa terima kasih dan penghargaan yang tulus dari tiga orang yang selamat dari Titanic pada 15 April 1912, Nyonya John B Thayer, Nyonya John Jacob Astor, dan Nyonya George D Widener," lengkap dengan inisial Kapten Rostron, AHR.
Pada bulan Mei 1912, jam saku ini diserahkan kepada Kapten Rostron dalam sebuah jamuan makan siang di New York yang dihadiri oleh para penyintas Titanic. Selama lebih dari 70 tahun, jam ini disimpan oleh keluarga Kapten Rostron, menjadikannya sebagai warisan yang sangat berharga. Christopher Young, wakil presiden pemasaran visual kreatif di Tiffany, mengungkapkan rasa bangganya atas akuisisi ini.
"Tiffany & Co telah menjadi simbol kemewahan global sejak pertengahan abad ke-19. Kami merasa terhormat untuk menyambut kembali harta karun ini," ujarnya. Jam saku Kapten Rostron direncanakan akan dipamerkan di LVMH Watch Week di Los Angeles pada Januari 2025, memberikan kesempatan bagi publik untuk melihat sepotong sejarah yang luar biasa ini.
Mengenai asal-usul jam saku tersebut, John Jacob Astor IV, yang dikenal sebagai orang terkaya di atas kapal Titanic, adalah salah satu yang terlibat dalam pemberian jam ini. Ia berhasil menyelamatkan istrinya yang sedang hamil, tetapi sayangnya, ia sendiri tidak selamat dalam tragedi tersebut.
Jam saku ini diberikan kepada Kapten Rostron oleh janda mendiang Astor di kediamannya di New York pada 31 Mei 1912, setahun setelah peluncuran Kapal Titanic. Andrew Aldridge, pelelang yang terlibat, menyatakan bahwa minat terhadap memorabilia Titanic tetap tinggi, dengan harga rekor dunia yang tercatat dua kali dalam setahun ini.
Selain itu, pada November 2023, menu makanan kelas satu dari kapal Titanic juga terjual seharga 83 ribu euro, menunjukkan bahwa barang-barang bersejarah dari Titanic terus menarik perhatian kolektor.