Brilio.net - Jika kamu melihat benjolan di leher anak, maka harus waspada. Bisa jadi itu adalah kelenjar getah bening pada anak. Kelenjar getah bening atau limfadenopati merupakan pembengkakan pada kelenjar. Kelenjar ini berbentuk seperti kacang di leher, ketiak, selangkangan, dada, dan perut.

Perlu kamu ketahui bahwa kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk melawan infeksi akibat bakteri, virus, kuman dan parasit. Cairan di dalam kelenjar getah bening mengandung sel darah putih sel darah putih (limfosit) yang membantu tubuh melawan infeksi.

Melansir dari Indonesia Cancer Care Community jumlah penderita kelenjar getah bening atau limfoma sebanyak 7-15 persen dan terjadi usia 6-10 tahun. Jika berdampak parah, maka menjadi limfoma atau kanker kelenjar getah bening. Kanker sejenis ini disebabkan oleh sel darah putih yang berubah menjadi ganas.

Limfoma dapat dibagi menjadi 2 kategori yaitu limfoma non hodgkin (LNH) dan limfoma hodgkin (LH). Limfoma non hodgkin (LNH) merupakan penyakit yang terjadi karena adanya pertumbuhan dan perkembangan sel kanker dalam sistem limfatik. Sedangkan jenis kanker yang ditandai dengan munculnya benjolan di leher, lipatan paha, dan ketiak

Nah, orang tua harus lebih peka dan waspada terhadap kesehatan yang dialami oleh anaknya. Maka dari itu, para orang tua harus mengetahui apa saja gejala yang ditimbulkan ketika anak mengalami kelenjar getah bening. untuk itu, brilio.net telah merangkum dari berbagai sumber, Jumat (5/7) gejala kelenjar getah bening dan ciri-cirinya.

Gejala kelenjar getah bening dan ciri-cirinya

Kenali gejala kelenjar getah bening pada anak freepik.com

foto: freepik.com

Sebenarnya wajar saja jika anak-anak mengalami benjolan kecil di beberapa kelenjar getah bening yang bisa digerakkan di bawah kulit. Namun jika kelenjar getah bening mulai membesar dari biasanya, maka anak tersebut mengalami infeksi atau berbagai masalah lainnya. Ciri-ciri gejala yang paling umum yang dilasnir dari urmc.rochester.edu sebagai berikut:

- Benjolan di bawah rahang, di sisi atau belakang leher, atau di ketiak, selangkangan, dada, atau perut.

- Rasa sakit atau nyeri di area kelenjar.

- Kemerahan atau hangat di area kelenjar.

 

Gejala pernapasan seperti sakit tenggorokan, hidung tersumbat, dan batuk

- Nafsu makan buruk.

- Pegal-pegal.

- Sakit kepala.

- Kelelahan.

- Penurunan berat badan.

- Ruam.

Perlu diingat bahwa gejala kelenjar getah bening bisa mirip dengan kondisi kesehatan lain. Patikan selalu berkonsultasi ke pihak medis untuk mendapatkan diagnosa penyakit yang tepat.

Cara mengobati kelenjar getah bening

Kenali gejala kelenjar getah bening pada anak freepik.com

foto: freepik.com

Perlu digaris bawahi bahwa pengobatan pembengkakan kelenjar getah bening bergantung kepada penyebabnya. Kelenjar getah bening bisa hilang dengan sendiri. Namun dalam kasus tertentu, kelenjar harus diobati dengan cara berikut ini:

- Obat antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri yang mendasarinya, seperti radang tenggorokan, atau infeksi telinga atau kulit.

- Obat antibiotik dan drainase kelenjar getah bening untuk infeksi kelenjar getah bening atau sekelompok kecil kelenjar getah bening.

- Pemeriksaan lanjutan untuk memeriksa kembali pembesaran kelenjar getah bening setelah menunggu selama 3 sampai 4 minggu.

- Obat atau prosedur lain untuk mengobati kondisi lain yang menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening.

- Rujukan ke dokter spesialis untuk pemeriksaan sayatan atau drainase atau pemeriksaan lebih lanjut, tes diagnostik, dan pengobatan.

Diagnosis kelenjar getah bening

Kenali gejala kelenjar getah bening pada anak freepik.com

foto: freepik.com

Mendiagnosa kelenjar getah bening haruslah dari pihak medis. Biasanya pihak medis akan melakukan sesi tanya jawab untuk gejala, riwayat kesehatan, dan obat-obatan yang sedang dikonsumsi pasien. Setelah itu, pihak medis juga akan melakukan pemeriksaan fisik dengan meraba dan mengamati ukuran serta tekstur benjolan. Selanjutnya pihak medis akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut kepada pasien seperti:

- Tes hitung darah lengkap, untuk mendeteksi tanda-tanda infeksi dan leukemia.

- Foto Rontgen, USG, CT scan, atau MRI, untuk mendeteksi sumber infeksi atau tumor.

- Biopsi kelenjar getah bening, untuk mendeteksi kanker atau apakah kanker sudah menyebar ke bagian tubuh lain.

Cara mencegah kelenjar getah bening

Kenali gejala kelenjar getah bening pada anak freepik.com

foto: freepik.com

Cara yang terbaik untuk mencegah kelenjar getah bening adalah dengan menghindari penyebabnya. Beberapa upaya yang bisa kamu lakukan untuk mencegah kelenjar getah bening pada anak sebagai berikut:

- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin.

- Tidak berbagi alat pribadi seperti sikat gigi, dan handuk dengan orang lain.

- Menutup mulut saat batuk atau bersin dengan tisu atau siku.

- Melakukan vaksinasi sesuai jadwal yang diberikan oleh dokter,

- Mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang.

- Menghindari paparan zat berbahaya, seperti asap rokok dan zat kimia lain.