Miftah Maulana Habiburrahman, yang sebelumnya terlibat dalam kontroversi menghina penjual es teh, kembali tampil di depan publik dalam sebuah pengajian di Yogyakarta baru-baru ini. Mantan Utusan Khusus Presiden ini disambut hangat oleh jemaah yang hadir.

Dalam sebuah video yang diunggah di TikTok oleh pengguna @titiktitik371 pada Selasa, 7 Januari 2025, Miftah mengungkapkan bahwa ia merasa belum siap untuk kembali berdakwah. Ia bahkan menyebutkan bahwa es teh telah membuatnya trauma. "Tapi, karena disuguhi kopi, saya akhirnya berangkat. Insya Allah kalau kopi saya minum, kalau es teh saya trauma," ujarnya sambil disambut tawa jemaah.

Video tersebut telah ditonton lebih dari 70 ribu kali dan memicu beragam komentar dari netizen. Beberapa di antaranya masih mengingat perbuatannya yang dianggap tercela. Salah satu pengguna berkomentar, "Traumanya karena dicopot jadi utusan presiden. Kalo ga viral mah bakal terus-terusan begitu kelakuannya." Sementara yang lain berpendapat, "Emang mending ga usah naik panggung lagi," dan ada juga yang berharap Miftah bisa belajar dari pengalaman tersebut.

Sebelumnya, Miftah juga telah memberikan ceramah di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta, pada Sabtu, 4 Januari 2025, setelah kontroversi yang menimpanya. Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh, termasuk politisi Helmy Faishal Zaini dan musisi Charly van Houten.

Acara itu menjadi momen emosional bagi Miftah. Saat menyampaikan ceramah, dukungan dari jemaah membuatnya terharu hingga menangis. Ia berbagi refleksi tentang perjalanan hidupnya selama lima tahun terakhir, yang menurutnya penuh dengan karunia Allah. "Ini menjadi pelajaran besar bagi saya untuk tetap rendah hati dan bersyukur," ungkap Miftah.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada jemaah yang selalu mendukungnya. "Saya tidak pernah menyangka akan mendapat cinta sebesar ini dari kalian. Ini adalah pengingat bahwa apa yang saya lakukan selama ini bukan tentang saya, tapi tentang menyampaikan pesan kebaikan dari Allah," tambahnya.

Dukungan juga datang dari rekan-rekannya yang hadir. Helmy Faishal Zaini menekankan bahwa setiap orang bisa berbuat salah, namun yang terpenting adalah kesediaan untuk memperbaiki diri. Charly van Houten pun menyatakan, "Miftah adalah sosok yang luar biasa. Saya belajar banyak dari beliau tentang bagaimana menjalani hidup dengan penuh keikhlasan dan keteguhan."

Dalam ceramahnya, Miftah juga menekankan pentingnya bersyukur dalam setiap keadaan. Ia merenungkan bahwa kesuksesan yang diraihnya selama lima tahun terakhir adalah ujian dari Allah untuk mengingatkannya agar tetap rendah hati.

Di sisi lain, Miftah juga menjelaskan alasan di balik penggunaan kata-kata kasar dalam ceramahnya. Ia mengaku bahwa tujuannya adalah untuk mendekatkan diri dengan kaum marjinal. "Saya sengaja berbicara kurang formal saat ceramah demi bisa dekat dengan mereka," jelasnya.

Dengan segala kontroversi dan dukungan yang diterimanya, Miftah Maulana kini bertekad untuk terus memperbaiki diri dan menyampaikan pesan kebaikan kepada masyarakat.