Brilio.net - Demam berdarah, jenis penyakit yang kerap menyerang penduduk daerah tropis, termasuk Indonesia. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang terinfeksi virus dengue. Gejalanya pun tak jauh berbeda dengan flu, yaitu demam tinggi dan rasa tidak enak badan.
Gigitan nyamuk pembawa virus inilah yang menjadi awal mula penderita terserang DBD. Virus tersebut kemudian berkembang biak di dalam tubuh dan memicu berbagai gejala yang mengganggu.
Oleh karena itu, perlu adanya kewaspadaan terhadap gigitan nyamuk. Kamu juga bisa melakukan langkah pencegahan seperti memberantas sarang nyamuk, penggunaan kelambu, dan penggunaan obat nyamuk agar dapat memutus rantai penularan demam berdarah.
Pasalnya, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi munculnya DBD ini. Di antaranya, rendahnya kekebalan tubuh seseorang, kepadatan jentik nyamuk atau populasi nyamuk aegypti yang banyak ditemukan terutama di musim hujan.
Selain itu, munculnya jentik nyamuk juga karena adanya genangan air di tempat tertentu seperti ban bekas, kaleng bekas, talang air, botol bekas, gelas bekas, lubang pohon, bambu, pelepah daun dan sebagainya.
Karena itu, untuk mencegah terjadinya demam berdarah kamu perlu menjaga kebersihan rumah dan sekitarnya. Nah, supaya lebih aware terhadap penyakit demam berdarah ini kamu perlu mengenali apa saja ciri-ciri DBD dan cara mengatasinya.
Langsung saja, berikut 6 ciri-ciri demam berdarah pada orang dewasa serta tips mencegahnya, dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (16/5)
Ciri-ciri demam berdarah pada orang dewasa.
foto: freepik.com
Demam berdarah (DBD) pada orang dewasa dapat menunjukkan berbagai gejala, mulai dari yang ringan hingga berat. Berikut adalah beberapa ciri-ciri umum DBD pada orang dewasa:
Gejala awal:
1. Demam tinggi, penderita DBD umumnya memiliki suhu tubuh mencapai 40C atau lebih, berlangsung selama 2-7 hari.
2. Sakit kepala, biasanya terasa berat dan mengganggu. Sakit ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
3. Nyeri otot dan sendi, tak jarang pula rasa sakit bisa terasa di seluruh tubuh atau hanya di beberapa area.
4. Ruam kulit, tak menutup kemungkinan bila penyakit DBD juga muncul bintik-bintik merah atau ruam yang dapat menyebar ke seluruh tubuh.
5. Mual dan muntah, gejala ini dapat terjadi beberapa kali dalam sehari.
6. Diare, pada beberapa kasus, diare ringan dapat terjadi.
Gejala yang lebih parah (DBD Berdarah):
1. Bintik merah atau memar pada kulit, yakni munculnya bintik-bintik merah kecil atau memar spontan tanpa penyebab yang jelas.
2. Mimisan, ada pula yang mengalami perdarahan spontan dari hidung.
3. Perdarahan gusi, penderita DBD membuat gusi mudah berdarah saat menyikat gigi atau makan.
4. Muntah darah, muntah yang mengandung darah merah atau kecoklatan.
5. Nyeri perut, nggak cuma muntah namun ada pula rasa sakit yang parah di perut bagian atas atau bawah.
6. Kotoran berwarna hitam, penderita DBD memiliki kotoran berwarna hitam pekat atau menyerupai tar, menandakan adanya perdarahan di saluran pencernaan.
7. Kesulitan bernapas, di mana kamu merasa sesak napas atau napas cepat yang menandakan adanya penumpukan cairan di paru-paru.
Tips mencegah demam berdarah.
foto: freepik.com
Demam berdarah (DBD) merupakan penyakit yang bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan tepat. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mencegahnya. Berikut beberapa langkah penting yang dapat dilakukan:
1. Melakukan 3M plus.
- Menguras bak air.
Kosongkan tempat penampungan air, seperti bak mandi, drum, dan toren air, minimal setiap minggu. Pastikan tidak ada air yang tergenang di sekitar rumah.
- Menutup.
Tutup rapat tempat penampungan air dengan rapat, seperti menggunakan tutup bak atau plastik.
- Menyedot.
Bersihkan wadah penampungan air, seperti bak mandi, dari lumut dan kotoran.
- Plus:
a. Memanfaatkan kembali barang bekas.
Ubah barang bekas yang dapat menampung air, seperti ban bekas, botol plastik, dan kaleng, menjadi benda lain yang bermanfaat. Pastikan untuk tidak menumpuk barang-barang tersebut sebab bisa menjadi sarang nyamuk.
b. Gunakan kelambu saat tidur, terutama di daerah yang rawan DBD. Selain itu, gunakan obat nyamuk yang mengandung DEET, picaridin, atau IR3535.
c. Kenakan pakaian lengan panjang dan celana panjang saat beraktivitas di luar ruangan, terutama saat pagi dan sore hari.
d. Pelihara ikan pemakan jentik nyamuk, seperti ikan cupang atau burayak ikan mas. Serta lakukan gotong royong membersihkan lingkungan sekitar untuk mencegah berkembangnya jentik nyamuk.
2. Menjaga kebersihan lingkungan:
Hindari membuang sampah sembarangan, terutama di tempat-tempat yang dapat menampung air. Pastikan tidak ada genangan air disekitar rumah, supaya tidak ada jentik jamur yang berkembang biak. Untuk perlindungan maksimal, jangan lupa untuk gunakan kawat kasa pada lubang ventilasi dan jendela rumah.
3. Vaksinasi dengue.
Vaksinasi dengue dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus dengue. Vaksin ini tersedia di beberapa negara, termasuk Indonesia. Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui apakah kamu perlu mendapatkan vaksinasi dengue atau tidak.
4. Konsultasi ke dokter.
Jika kamu mengalami gejala DBD, seperti demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, ruam kulit, mual dan muntah, segera periksakan diri ke dokter. Semakin cepat kamu mendapatkan diagnosis dan pengobatan, semakin besar peluang untuk sembuh.
Recommended By Editor
- Waspada penyakit lupus, kenali penyebab, gejala dan cara mengatasinya
- Ramai banyak anak sekolah terindikasi Thalasemia, kenali pengertian, gejala, serta cara mengobatinya
- Ramai fenomena remaja jompo, pahami asal usul, penyebab, dan cara mengatasinya
- Mengenal penyakit Sepsis yang sempat menyerang Chicco Jerikho hingga kehilangan kesadaran
- Gangguan kecemasan jadi awal autoimun, Erika Carlina alami kesemutan otak hingga kepala botak
- Kisah pilu Chicco Jerikho idap penyakit sepsis yang mengancam jiwa, bersyukur dapat kesempatan kedua
- Mengenal kanker ginjal, penyakit ganas yang diidap Vidi Aldiano hingga satu ginjalnya harus diangkat