Keutamaan mengumandangkan takbir Idul Fitri.

Indahnya lantunan gema takbi membuat hati bergetar dan kembali mengingat momen hari kemenangan yang hanya dirayakan setahun sekali. Dalam kitab Fathul Qarib disebutkan bahwa disunahkan untuk menggemakan takbir pada malam hari raya.

Sunah ini ditujukan untuk semua orang Islam, baik laki-laki maupun perempuan, mukim ataupun musafir, sedang berada di rumah, masjid, ataupun di pasar. Muhammad bin Qasim Al-Ghazi mengatakan:

"Disunahkan takbir bagi laki-laki dan perempuan, musafir dan mukim, baik yang sedang di rumah, jalan, masjid, ataupun pasar. Dimulai dari terbenam matahari pada malam hari raya berlanjut sampai shalat Idul Fithri. Tidak disunahkan takbir setelah shalat Idul Fitri atau pada malamnya, akan tetapi menurut An-Nawawi di dalam Al-Azkar hal ini tetap disunahkan."

Sunah menggemakan bacaan takbiran saat malam lebaran dikemukakan oleh Rasulullah saw dalam hadisnya yang berbunyi:

"Hiasilah hari raya kalian dengan memperbanyak membaca takbir"

Anjuran memperbanyak takbir ini sepadan dengan imbalan yang dijanjikan karena sabda Rasulullah SAW:

"Perbanyaklah membaca takbiran pada malam hari raya (fitri dan adha) karena hal dapat melebur dosa-dosa."

Disunahkan pula untuk melantunkan takbir selama menuju tempat salat. Tak perlu lantang saat melantunkannya, melantunkan dengan suara lirih atau cukup di dalam hati juga dianjurkan.

Manfaat mengumandangkan takbir:

1. Untuk mendapatkan ketenangan pikiran dan terhindar dari perasaan buruk yang dapat menimbulkan fitnah dan dosa.

2. Agar jiwa dan raga terhindar dari perbuatan keji dan mungkar yang menjauhkan dari berkah Allah SWT, serta hal-hal yang menghapus amal ibadah.

3. Dibukakan pintu kemudahan dari Allah SWT untuk rezeki dan selalu terjaga pada jalan kebaikan dan kebenaran.

4. Mendapatkan solusi tercepat dan mudah dari Allah SWT ketika sedang tertimpa masalah atau hal-hal yang membuat hati kita bersedih.

5. Dapat meredakan serangan api dalam musibah kebakaran yang meluap dan membesar.

6. Diberikan ketaqwaan, ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi musibah.

7. Dapat mendatangkan banyak pahala, berkah dan datangnya rezeki dari Allah dari tempat yang tidak terduga sebelumnya.

8. Mencegah kejahatan yang terlihat maupun yang tidak terlihat.

9. Memperkuat keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT beserta utusan terakhirnya Nabi Muhammad SAW.

10. Dapat membuat hati dan kesadaran akan pentingnya pertolongan Allah SWT semakin kuat, dan tidak meyakini adanya kekuatan yang melebihi dari kekuatan yang dimiliki Allah SWT.

Tata cara takbiran pada malam Idul Fitri.

Tata cara melakukan takbiran pada malam Idul Fitri menurut ajaran Islam didasarkan pada petunjuk yang terdapat dalam Al-Quran dan hadis, serta penafsiran dari para ulama. Berikut adalah penjelasan mengenai tata cara tersebut berdasarkan ajaran Islam dan pandangan para ulama:

1. Persiapan secara spiritual.

Sebelum memulai takbiran, umat Islam disarankan untuk membersihkan diri secara fisik dan spiritual, seperti mandi besar atau melakukan wudhu, serta memperbaiki hubungan dengan sesama manusia dan dengan Allah. Ini mencakup meminta maaf kepada orang-orang yang pernah disakiti, memaafkan orang lain, dan memperbaiki hubungan dengan keluarga dan tetangga.

2. Waktu dan tempat penyelenggaraan takbiran.

Takbiran dilakukan pada malam terakhir bulan Ramadan, sebelum awal bulan Sawal yang merupakan bulan Idul Fitri. Tempat pelaksanaan takbiran bisa di masjid, lapangan, atau tempat umum lainnya yang memungkinkan keramaian dan kesatuan umat Muslim dalam merayakan.

3. Mengumandangkan bacaan Takbir.

Selama takbiran, umat Islam membaca takbir secara berjamaah dengan mengucapkan "Allahu Akbar" bersama-sama. Bacaan takbir ini merupakan ungkapan kebesaran Allah dan rasa syukur atas nikmat-Nya. Selain itu, biasanya saat mengumandangkan takbir dilakukan secara bersama-sama dengan penuh kehangatan malam Idul Fitri.

4. Melakukan dzikir dan doa.

Selain takbir, umat Islam juga melakukan dzikir dan berdoa. Kamu bisa membaca dzikir, membaca Al-Quran, atau berdoa dengan doa-doa yang dianjurkan, seperti memohon ampunan, rahmat, dan perlindungan dari Allah.

5. Semangat syukur dan pengampunan di malam Idul Fitri.

Takbiran merupakan waktu untuk memperkuat rasa syukur atas nikmat Allah yang telah diberikan selama bulan Ramadan, serta memohon pengampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Umat Islam dianjurkan untuk bersungguh-sungguh dalam bertaubat dan berjanji untuk memperbaiki diri di masa yang akan datang.

6. Menjadikan momen takbiran untuk berbagi kasih.

Takbiran juga menjadi waktu yang baik untuk berbagi kasih kepada sesama, seperti memberi sedekah kepada yang membutuhkan, memberikan makanan kepada fakir miskin, atau membantu orang-orang yang kurang mampu untuk merayakan Idul Fitri dengan bahagia.

7. Persiapan untuk solat Idul Fitri.

Takbiran juga merupakan persiapan spiritual untuk salat Idul Fitri yang dilaksanakan pada pagi hari setelah selesai bulan Ramadan. Umat Islam dianjurkan untuk menjalankan salat Idul Fitri dengan khusyuk dan ikhlas sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah.