Brilio.net - Batuan beku adalah salah satu jenis batuan yang terbentuk dari pendinginan dan pengerasan magma atau lava. Proses pembentukan batuan beku ini bisa terjadi di dalam bumi atau di permukaan bumi. Batuan beku memiliki peran penting dalam memahami sejarah geologi bumi karena mereka menyimpan informasi tentang kondisi di dalam bumi pada saat pembentukannya.

Batuan beku terbagi menjadi dua kategori utama berdasarkan tempat pembentukannya, yaitu batuan beku intrusif dan batuan beku ekstrusif. Batuan beku intrusif terbentuk di dalam bumi ketika magma mendingin perlahan-lahan, sedangkan batuan beku ekstrusif terbentuk di permukaan bumi ketika lava mendingin dengan cepat. Kedua jenis batuan ini memiliki karakteristik yang berbeda dan dapat memberikan informasi yang berbeda pula tentang proses geologi yang terjadi.

Dalam artikel ini, akan dibahas berbagai macam batuan beku beserta penjelasan dan jenis-jenisnya. Dengan memahami jenis-jenis batuan beku, dapat lebih mudah mengenali dan memahami proses geologi yang terjadi di bumi, Brilio.net lansir dari berbagai sumber pada Jumat (20/9).

1. Granit.

Granit adalah salah satu jenis batuan beku intrusif yang paling dikenal. Batuan ini terbentuk dari pendinginan magma yang terjadi jauh di dalam bumi. Granit memiliki tekstur kasar dengan butiran mineral yang besar dan mudah terlihat dengan mata telanjang. Warna granit bervariasi, mulai dari putih, abu-abu, hingga merah muda, tergantung pada komposisi mineralnya.

Karakteristik granit:

- Tekstur kasar

- Butiran mineral besar

- Warna bervariasi (putih, abu-abu, merah muda)

Penggunaan granit: Granit sering digunakan sebagai bahan bangunan, terutama untuk lantai, dinding, dan meja dapur. Kekuatan dan ketahanannya terhadap cuaca membuat granit menjadi pilihan populer untuk konstruksi.

2. Basalt.

Basalt adalah jenis batuan beku ekstrusif yang terbentuk dari pendinginan lava di permukaan bumi. Basalt memiliki tekstur halus dengan butiran mineral yang sangat kecil sehingga sulit dilihat dengan mata telanjang. Warna basalt umumnya hitam atau abu-abu gelap.

Karakteristik basalt:

- Tekstur halus

- Butiran mineral kecil

- Warna hitam atau abu-abu gelap

Penggunaan basalt: Basalt sering digunakan sebagai bahan konstruksi jalan dan rel kereta api karena kekuatannya. Selain itu, basalt juga digunakan dalam pembuatan batu hias dan patung.

3. Diorit.

Diorit adalah batuan beku intrusif yang memiliki tekstur kasar dengan butiran mineral yang lebih kecil dibandingkan granit. Warna diorit biasanya abu-abu dengan campuran hitam dan putih. Diorit terbentuk dari pendinginan magma yang kaya akan silika dan mineral ferromagnesian.

Karakteristik diorit:

- Tekstur kasar

- Butiran mineral lebih kecil dari granit

- Warna abu-abu dengan campuran hitam dan putih

Penggunaan diorit: Diorit digunakan dalam konstruksi bangunan dan monumen. Kekuatan dan ketahanannya terhadap erosi membuat diorit menjadi pilihan yang baik untuk bahan bangunan.

4. Andesit.

Andesit adalah jenis batuan beku ekstrusif yang terbentuk dari pendinginan lava di permukaan bumi. Andesit memiliki tekstur halus dengan butiran mineral yang kecil. Warna andesit bervariasi, mulai dari abu-abu hingga hitam.

Karakteristik andesit:

- Tekstur halus

- Butiran mineral kecil

- Warna abu-abu hingga hitam

Penggunaan andesit: Andesit sering digunakan sebagai bahan konstruksi jalan dan bangunan. Andesit juga digunakan dalam pembuatan batu hias dan patung.

5. Gabro.

Gabro adalah batuan beku intrusif yang memiliki tekstur kasar dengan butiran mineral yang besar. Warna gabro umumnya hitam atau hijau gelap. Gabro terbentuk dari pendinginan magma yang kaya akan mineral ferromagnesian.

Karakteristik gabro:

- Tekstur kasar

- Butiran mineral besar

- Warna hitam atau hijau gelap

Penggunaan gabro: Gabro digunakan dalam konstruksi bangunan dan jalan. Gabro juga digunakan dalam pembuatan batu hias dan patung.

6. Obsidian.

Obsidian adalah jenis batuan beku ekstrusif yang terbentuk dari pendinginan lava yang sangat cepat. Obsidian memiliki tekstur halus dan mengkilap seperti kaca. Warna obsidian umumnya hitam, tetapi bisa juga berwarna coklat atau hijau.

Karakteristik obsidian:

- Tekstur halus dan mengkilap

- Warna hitam, coklat, atau hijau

Penggunaan obsidian: Obsidian digunakan dalam pembuatan alat-alat tajam seperti pisau dan panah pada zaman prasejarah. Saat ini, obsidian digunakan dalam pembuatan perhiasan dan ornamen dekoratif.

7. Pumice.

Pumice adalah jenis batuan beku ekstrusif yang terbentuk dari pendinginan lava yang mengandung banyak gas. Pumice memiliki tekstur berpori dan ringan. Warna pumice umumnya putih atau abu-abu.

Karakteristik pumice:

- Tekstur berpori

- Ringan

- Warna putih atau abu-abu

Penggunaan pumice: Pumice digunakan dalam industri konstruksi sebagai bahan campuran beton ringan. Pumice juga digunakan dalam industri kosmetik sebagai bahan pengelupas kulit.

8. Rhyolite.

Rhyolite adalah jenis batuan beku ekstrusif yang terbentuk dari pendinginan lava yang kaya akan silika. Rhyolite memiliki tekstur halus dengan butiran mineral yang sangat kecil. Warna rhyolite bervariasi, mulai dari putih, abu-abu, hingga merah muda.

Karakteristik rhyolite:

- Tekstur halus

- Butiran mineral sangat kecil

- Warna bervariasi (putih, abu-abu, merah muda)

Penggunaan rhyolite: Rhyolite digunakan dalam pembuatan batu hias dan patung. Rhyolite juga digunakan dalam industri konstruksi sebagai bahan bangunan.

9. Pegmatite.

Pegmatite adalah jenis batuan beku intrusif yang terbentuk dari pendinginan magma yang kaya akan air dan elemen-elemen langka. Pegmatite memiliki tekstur kasar dengan butiran mineral yang sangat besar. Warna pegmatite bervariasi tergantung pada komposisi mineralnya.

Karakteristik pegmatite:

- Tekstur kasar

- Butiran mineral sangat besar

- Warna bervariasi

Penggunaan pegmatite: Pegmatite digunakan dalam industri perhiasan karena mengandung mineral-mineral berharga seperti turmalin dan topaz. Pegmatite juga digunakan dalam industri elektronik sebagai sumber bahan baku.

10. Scoria.

Scoria adalah jenis batuan beku ekstrusif yang terbentuk dari pendinginan lava yang mengandung banyak gas. Scoria memiliki tekstur berpori dan ringan, mirip dengan pumice, tetapi lebih gelap. Warna scoria umumnya hitam atau merah gelap.

Karakteristik scoria:

- Tekstur berpori

- Ringan

- Warna hitam atau merah gelap

Penggunaan scoria: Scoria digunakan dalam industri konstruksi sebagai bahan campuran beton ringan. Scoria juga digunakan dalam pembuatan batu hias dan ornamen taman.

Dengan memahami berbagai jenis batuan beku dan karakteristiknya, dapat lebih mudah mengenali dan memahami proses geologi yang terjadi di bumi. Batuan beku tidak hanya memiliki nilai ilmiah, tetapi juga memiliki nilai ekonomi yang penting dalam berbagai industri. Semoga artikel ini bermanfaat dalam menambah pengetahuan tentang batuan beku.