Brilio.net - Biaya kegagalan adalah biaya yang timbul akibat produk atau layanan yang tidak memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Biaya ini dapat dibagi menjadi dua kategori utama: biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal. Berikut adalah penjelasan masing-masing jenis biaya kegagalan:
-
Biaya kegagalan internal
Biaya kegagalan internal adalah biaya yang terjadi sebelum produk atau layanan mencapai pelanggan. Ini mencakup biaya yang timbul dari identifikasi dan perbaikan cacat atau kesalahan dalam proses produksi atau layanan. Beberapa contoh biaya kegagalan internal meliputi:
- Biaya scrap (Pembuangan):Biaya yang timbul dari produk yang harus dibuang karena tidak memenuhi standar kualitas.
- Biaya Rework (Pengerjaan ulang):Biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki produk yang cacat agar memenuhi standar kualitas.
- Biaya inspeksi dan pengujian:Biaya yang terkait dengan pemeriksaan dan pengujian produk untuk memastikan bahwa mereka memenuhi standar kualitas sebelum dikirim ke pelanggan.
- Biaya downtime (Waktu henti):Biaya yang timbul dari penghentian produksi untuk memperbaiki masalah kualitas.
-
Biaya kegagalan eksternal
Biaya kegagalan eksternal adalah biaya yang terjadi setelah produk atau layanan mencapai pelanggan. Ini mencakup biaya yang timbul dari produk atau layanan yang tidak memenuhi harapan pelanggan atau standar kualitas setelah pengiriman. Beberapa contoh biaya kegagalan eksternal meliputi:
- Biaya garansi dan penggantian:Biaya yang dikeluarkan untuk mengganti atau memperbaiki produk yang cacat yang telah dikirim ke pelanggan.
- Biaya pengembalian produk:Biaya yang terkait dengan pengembalian produk yang tidak memenuhi standar kualitas oleh pelanggan.
- Biaya kehilangan pelanggan:Biaya yang timbul dari hilangnya pelanggan karena ketidakpuasan terhadap produk atau layanan yang tidak memenuhi standar kualitas.
- Biaya tuntutan hukum:Biaya yang terkait dengan tuntutan hukum yang diajukan oleh pelanggan yang dirugikan oleh produk atau layanan yang cacat.
- Biaya reputasi:Biaya yang tidak langsung tetapi signifikan yang timbul dari kerusakan reputasi perusahaan akibat produk atau layanan yang tidak memenuhi standar kualitas.
Mengelola biaya kegagalan
Untuk mengurangi biaya kegagalan, perusahaan dapat mengambil beberapa langkah, seperti:
- Peningkatan proses produksi:Mengidentifikasi dan menghilangkan sumber cacat dalam proses produksi.
- Pelatihan karyawan:Memberikan pelatihan kepada karyawan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka tentang standar kualitas.
- Penggunaan teknologi:Mengadopsi teknologi canggih untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam proses produksi.
- Inspeksi dan pengujian yang ketat:Melakukan inspeksi dan pengujian yang ketat untuk memastikan bahwa produk memenuhi standar kualitas sebelum dikirim ke pelanggan.
Dengan memahami dan mengelola biaya kegagalan, perusahaan dapat meningkatkan kualitas produk atau layanan mereka, mengurangi biaya yang tidak perlu, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Recommended By Editor
- Bukan ditata di meja, rumah makan Padang ini unik penyajian makanannya bak di restoran Jepang
- Bermodal Rp37 ribu dan kreativitas, anak SD ini sukses dirikan UMKM aksesori beromset jutaan rupiah
- Brightspot dan Tokopedia Shop hadirkan Taman Brightspot 2024 dengan konsep piknik
- Yuk intip bagaimana industri Indonesia mengelola supply chain dari bahan baku sampai siap jual
- Cerdas mencari peluang, pelamar ini manfaatkan momen menunggu interview sambil jualan air mineral