Brilio.net - Banyak anak biasanya menjauh dari pelajaran matematika dan sains. Pelajaran ini sering dianggap membosankan, sulit, atau bahkan menakutkan oleh kebanyakan anak. Tapi hal tersebut tidak berlaku bagi Hubbiy Rasyadarya, seorang anak 10 tahun yang justru sangat menyukai matematika. Siswa kelas 5 SD ini bahkan telah memenangkan berbagai kompetisi di bidang matematika, robotik, dan coding.
Hubbiy sudah mengikuti kompetisi matematika di tingkat nasional dan internasional. Baginya, matematika bukanlah hal yang sulit karena ia sudah mulai berlatih berhitung sejak usia 1,5 tahun. Hingga kini, ia tetap rajin berlatih dengan mengikuti les matematika dua kali seminggu, dan materinya sudah sampai ke topik himpunan.
Melihat Hubbiy yang begitu menyukai matematika, tentu membuat orang tua bertanya-tanya, bagaimana caranya agar anak mereka juga bisa menyukai pelajaran ini? Berikut beberapa tips mudah yang bisa membantu anak kamu lebih tertarik belajar matematika dan senang menghitung angka, dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (20/9).
1. Libatkan matematika dalam kegiatan sehari-hari.
foto: freepik.com
Salah satu cara paling efektif untuk membuat anak suka matematika adalah dengan melibatkan konsep-konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, ajak anak menghitung barang belanjaan, atau tanyakan berapa banyak mainan yang mereka miliki. Aktivitas sederhana seperti ini dapat memperkuat pemahaman anak tentang angka dan konsep matematika tanpa membuatnya merasa sedang belajar.
2. Gunakan permainan matematika yang menarik.
Belajar tidak selalu harus dilakukan di buku pelajaran. Cobalah memperkenalkan anak dengan berbagai permainan matematika yang menyenangkan. Ada banyak aplikasi edukasi yang menggabungkan matematika dengan permainan, sehingga anak bisa belajar dengan cara yang lebih santai dan interaktif. Game matematika seperti ini membantu anak memahami konsep angka tanpa tekanan.
3. Beri anak tantangan kecil.
foto: freepik.com/brgfx
Anak-anak biasanya senang menerima tantangan, apalagi jika tantangan tersebut bersifat permainan. Kamu bisa memberikan anak tantangan matematika yang sederhana seperti menebak angka, menghitung benda-benda di sekitar, atau menyelesaikan soal cerita. Tantangan-tantangan kecil ini bisa membantu anak merasa tertarik untuk terus belajar karena mereka merasa ada pencapaian yang bisa diraih.
4. Ajarkan matematika dengan cerita.
Anak-anak biasanya sangat suka mendengarkan cerita, jadi mengapa tidak mencoba menggabungkan matematika dengan narasi yang menarik? Kamu bisa menceritakan kisah petualangan yang melibatkan hitung-hitungan, misalnya cerita tentang seorang pahlawan yang harus menghitung persediaan makanan untuk bertahan hidup. Cerita semacam ini membuat matematika terasa lebih hidup dan relevan bagi anak.
5. Berikan pujian dan penghargaan.
Memberikan pujian atas usaha anak dalam belajar matematika sangat penting untuk membangun rasa percaya diri mereka. Ketika anak merasa dihargai atas usaha mereka, mereka akan lebih termotivasi untuk terus belajar. Kamu bisa memberikan pujian setiap kali anak berhasil menyelesaikan soal atau memahami konsep baru. Tidak ada salahnya juga memberikan hadiah kecil sebagai bentuk apresiasi.
6. Jangan buat matematika terasa menakutkan.
foto: freepik.com/brgfx
Kadang, anak-anak merasa takut terhadap matematika karena mereka sering mendengar bahwa pelajaran ini sulit. Sebagai orang tua, sangat penting untuk tidak memperkuat persepsi negatif ini.
Sebaliknya, buat matematika terdengar menyenangkan dan mudah diakses. Hindari memberikan tekanan berlebihan pada anak ketika mereka kesulitan memahami materi. Berikan dukungan dan bimbingan dengan sabar agar mereka tidak merasa terintimidasi.
7. Gunakan visualisasi dan alat bantu.
Matematika sering kali dianggap abstrak, sehingga anak kesulitan memahaminya. Untuk mengatasi hal ini, cobalah menggunakan alat bantu visual seperti mainan angka, diagram, atau gambar-gambar menarik. Anak cenderung lebih mudah memahami konsep matematika jika mereka bisa melihat dan memanipulasi benda-benda nyata. Alat bantu ini juga dapat membuat proses belajar menjadi lebih interaktif.
8. Jadikan matematika sebagai bagian dari rutinitas.
Konsistensi adalah kunci dalam menguasai pelajaran apa pun, termasuk matematika. Kamu bisa membuat jadwal rutin untuk belajar matematika di rumah, misalnya setiap sore atau setelah makan malam. Tidak perlu belajar dalam waktu yang lama, cukup 15-20 menit setiap hari, asalkan dilakukan dengan konsisten. Dengan begitu, anak akan terbiasa dan tidak merasa terbebani ketika harus belajar matematika.
Recommended By Editor
- 7 Ide menu makan siang ala rumahan, lezat, tidak bikin bosan dan mudah dibuat
- 6 Cara manfaatkan medsos sebagai sarana belajar bagi pelajar, kegiatan scroll jadi tak buang waktu
- 9 Resep makanan tradisional Indonesia, enak, sederhana, dan mudah dibuat di rumah
- Terhindar dari sistem kebut semalam, ini 7 cara mengatur belajar efektif dalam 30 menit per hari
- 10 Resep masakan Jepang yang enak dan mudah dibuat di rumah
- Budaya instan di kalangan mahasiswa: Belajar semalam penuh tekanan, kesehatan jadi taruhan
- Bilangan khayal dan imajiner, pahami pengertian dan contohnya dalam matematika
- 10 Peluang karier jurusan pendidikan matematika, tak melulu jadi guru, pekerjaan lain menunggu
- Macam-macam bangun datar: mengenal bentuk-bentuk geometri yang menarik