Brilio.net - Lewis Henry Morgan, seorang antropolog Amerika terkemuka abad ke-19, dikenal karena kontribusinya dalam studi sistem kekerabatan. Karyanya yang berjudul "Systems of Consanguinity and Affinity of the Human Family" menjadi landasan penting dalam antropologi sosial. Morgan mengklasifikasikan sistem kekerabatan menjadi beberapa tipe berdasarkan hubungan biologis dan sosial. Artikel ini akan membahas macam-macam sistem kekerabatan menurut L.H. Morgan dan pengaruhnya terhadap pemahaman struktur sosial.

1. Sistem Kekerabatan Iroquois

Sistem Iroquois, dinamai berdasarkan suku asli Amerika, adalah salah satu sistem kekerabatan yang paling dikenal. Dalam sistem ini, saudara laki-laki ayah dianggap sebagai ayah, dan saudara perempuan ibu dianggap sebagai ibu. Sepupu paralel (anak dari saudara kandung sejenis orang tua) dianggap sebagai saudara kandung, sedangkan sepupu silang (anak dari saudara kandung lawan jenis orang tua) dianggap sebagai sepupu. Sistem ini mencerminkan pentingnya hubungan keluarga besar dan peran gender dalam masyarakat.

2. Sistem Kekerabatan Eskimo

Sistem Eskimo, yang umum di masyarakat Barat, membedakan antara keluarga inti dan keluarga besar. Dalam sistem ini, istilah khusus digunakan untuk anggota keluarga inti seperti ayah, ibu, saudara laki-laki, dan saudara perempuan. Sepupu tidak dibedakan berdasarkan jenis kelamin atau hubungan orang tua mereka. Sistem ini menekankan individualitas dan hubungan langsung dalam keluarga inti.

3. Sistem Kekerabatan Hawaii

Sistem Hawaii adalah salah satu sistem kekerabatan yang paling sederhana. Semua anggota generasi orang tua disebut dengan istilah yang sama, seperti "ayah" dan "ibu", tanpa membedakan saudara kandung orang tua. Demikian pula, semua sepupu disebut dengan istilah yang sama seperti saudara kandung. Sistem ini mencerminkan struktur sosial yang egaliter dan kolektif.

4. Sistem Kekerabatan Sudan

Sistem Sudan adalah yang paling kompleks, dengan istilah yang berbeda untuk setiap jenis hubungan keluarga. Setiap anggota keluarga memiliki istilah khusus berdasarkan hubungan biologis dan gender. Sistem ini mencerminkan masyarakat dengan struktur sosial yang hierarkis dan tersegmentasi.

5. Sistem Kekerabatan Crow

Sistem Crow, dinamai berdasarkan suku asli Amerika, memiliki kesamaan dengan sistem Iroquois tetapi dengan perbedaan penting. Dalam sistem ini, hubungan matrilineal lebih ditekankan. Sepupu paralel dari pihak ibu dianggap sebagai saudara kandung, sedangkan sepupu silang dari pihak ayah dianggap sebagai sepupu. Sistem ini menyoroti pentingnya garis keturunan ibu dalam struktur sosial.

6. Sistem Kekerabatan Omaha

Sistem Omaha adalah kebalikan dari sistem Crow, dengan penekanan pada hubungan patrilineal. Sepupu paralel dari pihak ayah dianggap sebagai saudara kandung, sedangkan sepupu silang dari pihak ibu dianggap sebagai sepupu. Sistem ini menyoroti pentingnya garis keturunan ayah.

Pengaruh dan Relevansi

Studi Morgan tentang sistem kekerabatan memberikan wawasan penting tentang bagaimana masyarakat mengorganisir hubungan sosial dan biologis. Klasifikasi ini membantu antropolog memahami dinamika sosial, peran gender, dan struktur kekuasaan dalam berbagai budaya. Meskipun beberapa konsep Morgan telah dikritik dan direvisi, karyanya tetap menjadi dasar penting dalam studi antropologi.

Pemahaman tentang sistem kekerabatan juga relevan dalam konteks globalisasi dan perubahan sosial. Dengan mengenali berbagai sistem kekerabatan, masyarakat dapat lebih memahami dan menghargai keragaman budaya yang ada di dunia. Pengetahuan ini juga dapat digunakan untuk memfasilitasi komunikasi lintas budaya dan memperkuat hubungan antar komunitas.

Dalam kesimpulannya, sistem kekerabatan menurut L.H. Morgan menawarkan pandangan mendalam tentang struktur sosial dan budaya masyarakat. Dengan mempelajari dan memahami berbagai sistem ini, masyarakat dapat lebih menghargai kompleksitas dan keindahan hubungan manusia di seluruh dunia.