Belakangan ini, nama Miftah Maulana kembali menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet. Meskipun ia sudah mundur dari posisi Utusan Khusus Presiden RI Bidang Kerukunan Beragama dan Sarana Keagamaan, sorotan terhadapnya dan keluarganya belum juga mereda.
Kali ini, perhatian tertuju pada istrinya, Ning Astuti, yang terlihat membagikan roti kepada para santri dengan cara yang cukup unik. Pasangan ini mengelola Pesantren Ora Aji yang terletak di Sleman, Yogyakarta. Dalam sebuah video yang diunggah di TikTok oleh akun @santri_ora_aji, Ning Astuti terlihat mengenakan gamis bercorak macan tutul dan hijab panjang berwarna netral.
foto: TikTok/@santri_ora_aji
Video yang diambil pada 6 September 2024 ini menunjukkan para santri yang menerima roti dengan cara jongkok, baru berdiri setelah mendapatkan makanan tersebut. Keterangan di video tersebut, yang ditulis dalam Bahasa Inggris, menyatakan bahwa
"KH. Miftah Maulana Habiburrahman, Ibu Nyai, dan keluarga sering bersedekah dengan tulus. Kebaikan mereka tidak hanya bermanfaat bagi yang membutuhkan, tetapi juga menjadi contoh bagi kita semua untuk berbuat baik dan peduli satu sama lain," tulisnya.
Namun, tindakan ini tidak lepas dari kritik. Banyak warganet mempertanyakan mengapa para santri harus berjalan jongkok saat menerima roti. Salah satu pengguna X (dulu Twitter) berkomentar, "Kenapa segitunya sih? Yang paham budaya pondok, tolong dong jelasin emang harus gini?" Beberapa warganet lainnya menambahkan bahwa seharusnya cukup dengan menundukkan kepala tanpa harus jongkok. "Sumpah ga paham lagi kenapa orang pada segitunya. Ajaran siapa ini?" protes seorang pengguna.
Di sisi lain, ada juga yang mempertanyakan peran dari gus-gus dan ning-ning dalam konteks ini, dengan harapan agar tindakan tersebut lebih manusiawi. "Sebelum apapun, seharusnya penting untuk MEMANUSIAKAN MANUSIA," ungkap salah satu pengguna yang tidak setuju dengan adab yang ditampilkan dalam video tersebut.
Selain itu, Ning Astuti juga pernah menjadi sorotan saat suaminya, Miftah, secara tiba-tiba menoyor kepalanya di depan umum dalam sebuah video yang viral. Meskipun Miftah terlihat bercanda, banyak warganet yang menganggap tindakan tersebut tidak pantas. "Ustaz harus memberi contoh yang baik karena jadi panutan," komentar salah satu warganet.
Kontroversi ini berlanjut hingga Presiden Prabowo Subianto mempertimbangkan untuk menghidupkan kembali wacana sertifikasi bagi para pendakwah setelah Miftah mengundurkan diri dari jabatannya. Prabowo menyatakan pentingnya diskusi dengan berbagai pihak terkait untuk mencari solusi yang tepat.
Dengan segala perdebatan ini, kita diingatkan akan pentingnya etika dan adab dalam berinteraksi, terutama bagi mereka yang menjadi panutan di masyarakat.