Brilio.net - Setiap akhir bulan, ada momen yang selalu ditunggu-tunggu oleh para karyawan, yaitu hari gajian. Rasanya, seluruh kerja keras selama sebulan terbayar saat saldo rekening bertambah. Namun, meski gaji baru saja masuk, banyak karyawan yang langsung kebingungan melihat saldo berkurang dengan cepat.

Akhir bulan memang penuh dengan dilema. Di satu sisi, ada rasa lega karena gaji sudah di tangan. Di sisi lain, berbagai tagihan menunggu untuk dilunasi, mulai dari sewa tempat tinggal, cicilan, hingga kebutuhan harian yang tak bisa dihindari.

Bagi sebagian karyawan, situasi ini sudah seperti siklus rutin. Gaji masuk, tapi tak lama kemudian sudah hilang entah ke mana. Hal ini sering kali terjadi bukan karena jumlah gaji yang tidak cukup, tetapi karena kebiasaan-kebiasaan kecil yang tanpa disadari, menguras gaji dengan cepat.

Yuk simak ulasannya seperti dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (24/10).

1. Langsung bayar tagihan.

kebiasaan karyawan di akhir bulan © 2024 brilio.net

foto: freepik.com/jcomp

Saat gaji masuk, kebiasaan pertama yang banyak dilakukan karyawan adalah langsung membayar tagihan. Kebutuhan seperti listrik, air, internet, dan cicilan memang harus segera dibayarkan agar tidak menumpuk. Dengan begitu, kamu merasa lega karena kewajiban utama sudah diselesaikan, meski terkadang saldo rekening langsung berkurang signifikan.

Bayar tagihan di awal bulan sebenarnya adalah kebiasaan yang baik. Ini menghindarkan kamu dari denda keterlambatan pembayaran. Namun, jika semua pengeluaran besar dikeluarkan sekaligus, kadang-kadang bikin kamu kaget melihat saldo di rekening mendadak menipis.

2. Belanja kebutuhan bulanan berlebihan.

Setelah membayar tagihan, biasanya karyawan akan berbelanja kebutuhan bulanan. Mulai dari sembako hingga perlengkapan rumah tangga, semua diborong sekaligus. Meski awalnya berniat untuk membeli yang benar-benar diperlukan, godaan promo dan diskon sering kali membuat kamu membeli barang yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.

Kebiasaan ini sering kali membuat pengeluaran membengkak. Apalagi, jika kamu tidak memiliki daftar belanja yang jelas, risiko belanja impulsif makin besar. Pada akhirnya, barang-barang yang dibeli banyak yang tidak digunakan, sementara gaji semakin menipis.

3. Nongkrong dan hangout dengan teman.

Gajian juga sering kali dianggap momen yang tepat untuk merayakan bersama teman. Banyak karyawan yang memilih untuk nongkrong di kafe atau makan di restoran mewah begitu gaji turun. Kebiasaan ini sebenarnya wajar, karena setelah bekerja keras selama sebulan, kamu juga butuh refreshing.

Namun, terlalu sering hangout atau memilih tempat yang terlalu mahal bisa menjadi bumerang. Pengeluaran untuk sekali nongkrong bisa jauh lebih besar dari yang diperkirakan, terutama jika kamu tidak memperhatikan anggaran. Pada akhirnya, sisa gaji yang seharusnya untuk kebutuhan penting malah habis untuk kesenangan sementara.

4. Godaan promo dan flash sale.

kebiasaan karyawan di akhir bulan © 2024 brilio.net

foto: freepik.com/pressfoto

Akhir bulan sering kali menjadi waktu yang penuh godaan, terutama dengan berbagai promo dan flash sale yang muncul di e-commerce. Diskon besar-besaran, cashback, hingga gratis ongkir sering kali membuat banyak karyawan tergoda untuk berbelanja online. Meski sudah memiliki anggaran yang ketat, godaan promo ini bisa membuat kamu mengeluarkan uang lebih dari yang seharusnya.

Belanja saat ada promo memang menggiurkan, tetapi jika tidak berhati-hati, kamu bisa saja membeli barang yang sebenarnya tidak terlalu diperlukan. Pada akhirnya, gaji yang baru masuk sebagian besar malah habis untuk barang-barang yang tidak terpakai. Maka, penting untuk tetap bijak dan menahan diri agar tidak terjebak godaan promo yang terlihat menarik di awal.

5. Lupa menyisihkan untuk tabungan.

Salah satu kebiasaan buruk yang sering dilakukan karyawan di akhir bulan adalah lupa menabung. Dengan begitu banyak pengeluaran yang harus ditutupi, menabung sering kali jadi prioritas terakhir. Padahal, kebiasaan menabung sejak awal gajian bisa membantu kamu lebih aman secara finansial di kemudian hari.

Menabung seharusnya menjadi kebiasaan yang dilakukan sebelum kamu mulai menghabiskan gaji untuk kebutuhan lain. Menyisihkan 10-20% gaji untuk tabungan di awal bisa membantu menjaga kestabilan keuanganmu. Jika kamu selalu menunda menabung, bisa-bisa di akhir bulan tidak ada uang yang tersisa untuk disimpan.

6. Terlalu banyak berlangganan layanan streaming.

Di era digital seperti sekarang, berlangganan layanan streaming seperti Netflix, Spotify, atau Disney+ menjadi hal yang lumrah. Sayangnya, banyak karyawan yang terlalu banyak berlangganan layanan ini tanpa benar-benar memanfaatkan semuanya. Meski biaya langganan per bulan terlihat kecil, jika dijumlahkan, ini bisa menjadi pengeluaran yang cukup besar.

Jika kamu merasa langganan terlalu banyak platform streaming, ada baiknya mengevaluasi mana saja yang benar-benar sering digunakan. Berhenti berlangganan yang tidak diperlukan bisa membantu kamu menghemat pengeluaran. Dengan begitu, gaji kamu bisa lebih terkendali dan tidak habis untuk hal-hal yang kurang penting.

7. Tidak membuat anggaran bulanan.

Salah satu kebiasaan yang paling sering diabaikan adalah tidak membuat anggaran bulanan. Tanpa anggaran, kamu tidak memiliki panduan yang jelas mengenai berapa banyak uang yang bisa dikeluarkan untuk kebutuhan harian, tagihan, atau hiburan. Akibatnya, kamu cenderung mengeluarkan uang lebih banyak dari yang seharusnya.

Membuat anggaran bulanan sebenarnya tidak sulit dan sangat membantu. Dengan anggaran, kamu bisa lebih mudah memantau pengeluaran dan memastikan ada sisa gaji yang bisa ditabung. Selain itu, anggaran juga membantu kamu lebih bijak dalam mengelola gaji agar tidak habis begitu saja sebelum akhir bulan.