Brilio.net - Bagi pemerhati lingkungan memang tak asing lagi dengan istilah net zero. Di tengah krisis iklim global ini membuat istilah ini kembali digaungkan di berbagai platform media sosial. Tapi apa sih net zero ini?
Nah, net zero emission merujuk pada jumlah karbon yang dilepaskan ke atmosfer seimbang dengan jumlah yang terserap, baik melalui ekosistem alami maupun teknologi penyerapan karbon. Tujuannya untuk mencapai nol bersih emisi karbon, di mana sedikit emisi residu yang tersisa bisa diolah oleh alam tanpa berdampak negatif pada lingkungan.
Untuk mencapai net zero emisi ini, berbagai negara di belahan dunia menggaungkan berbagai kerjasama untuk mengupayakan agar bumi tetap terjaga. Indonesia turut berkomitmen dalam upaya global dengan menetapkan target ambisius untuk mencapai nol emisi karbon pada tahun 2060.
Pada gelaran COP28 di Dubai, 2023 lalu di masa pemerintahan Presiden ke-7 Joko Widodo menyampaikan bahwa target net zero emission namun memerlukan investasi besar, diperkirakan mencapai US$1 triliun atau sekitar Rp15 ribu triliun. Besarnya dana ini menggambarkan betapa pentingnya dukungan investasi untuk transformasi hijau, mulai dari transisi energi hingga pembangunan teknologi ramah lingkungan.
Tentu, target ini kemungkinan akan berlanjut pada pemerintahan Presiden Prabowo-Gibran. Pasalnya telah jadi impian hampir seluruh negara-negara dunia agar terhindar dari berbagai risiko krisis iklim. Perlu diketahui, mencapai nol emisi karbon membawa banyak manfaat, baik bagi lingkungan maupun kesejahteraan masyarakat.
Dengan berkurangnya polusi udara dan suhu Bumi yang stabil, kualitas hidup akan meningkat, kesehatan masyarakat lebih terjaga, sekaligus risiko bencana iklim berkurang. Transformasi ini juga membuka peluang ekonomi hijau, sehingga menarik investasi dalam sektor energi terbarukan, menciptakan lapangan kerja baru, hingga memperkuat ketahanan energi nasional.
Supaya lebih memahami apa itu net zero emission, yuk simak ulasan lengkap di bawah ini yang disadur brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (14/11).
Apa itu net zero emission
foto: freepik.com/freepik
Net zero emission atau netralitas karbon merupakan kondisi di mana jumlah emisi gas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfer sama dengan jumlah yang bisa diserap kembali. Bayangkan saja seperti neraca keuangan yang harus seimbang antara pemasukan dan pengeluaran. Target ini jadi penting banget untuk mengatasi krisis iklim yang lagi dihadapi sekarang.
Cara mencapai net zero emission bisa dilakukan dengan dua pendekatan utama. Pertama, mengurangi emisi gas rumah kaca sebanyak mungkin melalui berbagai cara seperti beralih ke energi terbarukan, meningkatkan efisiensi energi, hingga mengubah pola konsumsi. Kedua, menyerap ataupun menangkap emisi yang sudah terlanjur dilepaskan dengan cara seperti menanam pohon serta menggunakan teknologi penyerapan karbon.
Banyak negara telah berkomitmen untuk mencapai net zero emission pada tahun 2050-2060. Indonesia sendiri menargetkan hal ini di tahun 2060. Komitmen ini melibatkan berbagai sektor, mulai dari industri, transportasi, hingga rumah tangga. Semua pihak harus bekerja sama karena pencapaian target ini.
Transisi menuju net zero emission memang tidak mudah dan membutuhkan investasi besar. Tapi ini jadi kesempatan buat menciptakan lapangan kerja baru di bidang teknologi hijau maupun energi terbarukan. Selain itu, transisi ini juga bisa membantu mengurangi polusi udara sekaligus menciptakan lingkungan yang lebih sehat.
Istilah net zero emission sering dikaitkan dengan Paris Agreement, sebuah perjanjian internasional tentang perubahan iklim. Perjanjian ini bertujuan membatasi kenaikan suhu global di bawah 2 derajat Celsius, idealnya 1,5 derajat dibanding masa pra-industri. Tanpa pencapaian net zero emission, target ini bakal sulit tercapai.
foto: freepik.com/freepik
Ada beberapa tantangan dalam mencapai net zero emission. Misalnya, masih banyak industri yang bergantung pada bahan bakar fosil, infrastruktur energi terbarukan yang belum memadai, hingga biaya teknologi ramah lingkungan yang masih mahal. Tapi seiring waktu, teknologi semakin berkembang dan harganya makin terjangkau.
Peran masyarakat juga penting dalam mencapai net zero emission. Kita bisa mulai dari hal-hal kecil seperti menghemat listrik, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, atau mendaur ulang sampah. Perubahan gaya hidup ini mungkin terlihat sepele, tapi kalau dilakukan bersama-sama bisa memberikan dampak yang signifikan.
Pencapaian net zero emission membutuhkan kolaborasi dari semua pihak, baik pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat. Pemerintah perlu membuat kebijakan yang mendukung, perusahaan perlu berinvestasi di teknologi ramah lingkungan, dan masyarakat perlu mengubah pola konsumsi. Semua ini dilakukan demi masa depan bumi yang lebih baik.
Buat yang masih bingung, net zero emission itu bukan berarti kamu tidak boleh mengeluarkan emisi sama sekali. Yang penting ialah menyeimbangkan antara emisi yang dikeluarkan dengan yang bisa diserap kembali. Ibarat olahraga dan makan, kamu tetap bisa makan enak asal diimbangi dengan olahraga yang cukup.
Ada banyak contoh sukses penerapan net zero emission di berbagai negara. Misalnya, Denmark yang udah berhasil menghasilkan hampir setengah listriknya dari energi angin, atau Costa Rica yang hampir 100% listriknya berasal dari energi terbarukan. Ini membuktikan kalau target net zero emission itu memang bisa dicapai.
Manfaat net zero emission
foto: freepik.com/freepik
Manfaat net zero emission bagi Indonesia dan dunia
Net zero emission bukan hanya sekadar upaya untuk mengurangi jumlah karbon di atmosfer, tapi juga membawa manfaat yang sangat besar, baik bagi Indonesia maupun dunia. Adapun manfaat utamanya:
1. Mengurangi dampak perubahan iklim
Dengan mencapai net zero emission, kita bisa mengurangi laju perubahan iklim yang semakin cepat. Emisi gas rumah kaca dari berbagai aktivitas manusia menjadi penyebab utama kenaikan suhu bumi, yang memicu berbagai bencana alam seperti banjir, kekeringan, dan badai yang semakin parah.
Jika net zero emission bisa tercapai, suhu global bisa lebih stabil, sehingga risiko perubahan iklim yang ekstrem dapat berkurang. Bagi Indonesia yang rawan bencana seperti banjir maupun kenaikan muka air laut, manfaat ini sangat besar, karena akan mengurangi kerugian ekonomi serta melindungi kehidupan masyarakat.
2. Meningkatkan kualitas udara dan kesehatan
Pengurangan emisi karbon juga berdampak positif pada kualitas udara. Sumber emisi karbon, seperti pembakaran bahan bakar fosil, biasanya juga menghasilkan polutan lain yang mencemari udara, seperti sulfur dioksida hingga nitrogen oksida.
Polusi udara ini berbahaya bagi kesehatan manusia, karena bisa menyebabkan penyakit pernapasan, jantung, dan kanker. Dengan beralih ke energi bersih sekaligus teknologi rendah emisi, kualitas udara akan lebih baik, artinya masyarakat akan hidup lebih sehat dengan risiko penyakit yang lebih rendah.
3. Mendorong inovasi teknologi dan energi terbarukan
Untuk mencapai net zero emission, banyak inovasi teknologi yang dibutuhkan, terutama di bidang energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan hidro. Dorongan untuk mencapai target ini bisa mempercepat perkembangan teknologi energi yang lebih efisien serta ramah lingkungan.
Bagi Indonesia, peluang ini dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan industri teknologi hijau lalu menciptakan lapangan kerja baru di sektor ini. Dalam skala global, inovasi yang berkembang di bidang energi bersih akan membantu mendorong ekonomi yang lebih berkelanjutan.
foto: freepik.com/freepik
4. Menjaga keberlanjutan lingkungan dan keanekaragaman hayati
Emisi karbon yang tinggi berkontribusi pada perusakan lingkungan, termasuk kerusakan hutan, ekosistem laut, sampai keanekaragaman hayati. Pencapaian net zero emission dapat membantu melindungi ekosistem penting di dunia sekaligus menjaga keanekaragaman hayati yang ada.
Di Indonesia, yang memiliki hutan hujan tropis luas nan kaya akan flora maupun fauna unik. Menjaga lingkungan berarti melindungi kekayaan alam yang juga menjadi sumber penghidupan masyarakat lokal. Hal ini juga membantu mempertahankan jasa ekosistem yang vital, seperti penyediaan air bersih serta kesuburan tanah, yang penting untuk pertanian maupun ketahanan pangan.
5. Meningkatkan ketahanan ekonomi dan energi
Ketergantungan pada bahan bakar fosil membuat ekonomi rentan terhadap fluktuasi harga energi global. Dengan beralih ke energi terbarukan, Indonesia bisa mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar fosil dan meningkatkan ketahanan energi nasional.
Selain itu, pembangunan ekonomi yang lebih berkelanjutan akan menciptakan stabilitas yang lebih baik dalam jangka panjang, sehingga ekonomi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim maupun gejolak pasar energi. Di tingkat global, stabilitas ekonomi ini akan membantu mendorong pembangunan yang lebih merata dan adil.
6. Membangun citra positif di dunia internasional
Dengan berkomitmen mencapai net zero emission, Indonesia menunjukkan kontribusi positif dalam memerangi perubahan iklim lalu ikut berperan dalam mencapai tujuan keberlanjutan global. Citra positif ini tidak hanya meningkatkan reputasi Indonesia di mata dunia, tetapi juga membuka peluang kerjasama internasional, baik dalam bentuk investasi di sektor energi terbarukan maupun bantuan teknologi dan keuangan untuk mendukung pencapaian target net zero. Kerjasama ini akan membantu Indonesia dalam mencapai target iklimnya dengan lebih cepat serta efektif.
Secara keseluruhan, net zero emission membawa dampak positif yang sangat luas, baik secara lingkungan, kesehatan, ekonomi, hingga politik. Manfaat ini menjadikan net zero bukan sekadar target, tetapi sebuah langkah strategis untuk memastikan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Recommended By Editor
- Jelaskan macam-macam pencemaran lengkap dengan definisi dan contohnya
- 5 Contoh teks laporan hasil observasi bertema polusi, pahami definisi, fungsi, dan formatnya
- 5 Macam-macam polusi, dilengkapi penjelasan dan dampaknya
- Tren karnaval Sound Horeg disebut sebagai polusi suara, ini 6 dampaknya bagi kesehatan
- Polusi udara dalam ruangan ancam kesehatan, ini dampak dan cara mengatasinya