Brilio.net - Peristiwa kecelakaan fatal yang menimpa Vanessa Angel dan suaminya, Bibi Ardiansyah di Jalan Tol Nganjuk-Jombang banyak mendapat perhatian publik, salah satunya dari pemerhati konstruksi jalan raya dan jalan KA, Gatot Rusbintardjo. Menurutnya, jalan tol di Indonesia tidak aman untuk berkendara dengan kecepatan tinggi.

Alasannya, jalan tol di Indonesia menggunakan sistem perkerasan kaku dengan beton semen. Sistem ini kata Gatot, tidak mempunyai daya cengkeram ban dengan permukaan perkerasan jalan (skid resistance).

Karena skid resisten-nya kecil atau bahkan nol, maka apabila mobil melaju dengan kecepatan tinggi dan mengerem, mobil tidak segera berhenti karena tidak ada daya cengkeram yang memadai antara ban dan permukaan perkerasan jalan, jelas Gatot.

Kondisi tersebut, lanjut Gatot, akan membuat mobil meluncur cukup jauh sebelum berhenti. Sehingga sering terdengar mobil menabrak truk atau mobil lain yang ada di depannya. Lebih lanjut ia mewanti-wanti bahwa jalan beton bukan untuk kecepatan tinggi.

Apalagi, menurutnya, jalan tol selalu diberi pembatas dinding beton yang tebal dan kokoh. Akibatnya jika ada mobil yang selip atau kemudinya berbelok maka akan menabrak tembok beton. Karena dalam kecepatan tinggi, maka akibatnya fatal seperti yang dialami mobil Vanessa Angel.

Selanjutya ia menjelaskan jalan tol yang aman di tengahnya (mediannya) harus berupa rumput dengan lebar minimal 2 x 5 meter dengan kelandaian 5%. Contohnya seperti Jalan Tol Jagorawi pada awal dibuat.

Dengan demikian jika ada sopir mengantuk atau mobil pecah ban, mobil tidak menabrak tembok beton, tetapi meluncur di atas rumput yang landai dan akhirnya berhenti dengan selamat, lanjut Gatot.

Peristiwa kecelakaan Vanessa Angel harus menjadi pelajaran bagi semua pengguna jalan tol. Karena itu harus menjadi perhatian para pengguna jalan agar selalu memerhatikan rambu-rambu yang terpasang serta menjaga laju kendaraan agar tidak melebihi kecepatan yang dianjurkan. Perlu dicatat, laju mobil dengan kecepatan 110 Km/jam, jika terjadi sesuatu maka pengemudi tidak akan bisa melakukan pengereman mendadak apa lagi pindah posisi kecepatan.