Baru-baru ini, sebuah video tentang penjual bakso yang memperbaiki jalan di Dusun Segelan Sidomulyo, Kabupaten Malang, menjadi viral di TikTok. Dalam video tersebut, terlihat perubahan mencolok dari jalan yang awalnya hanya tanah menjadi jalan berbeton yang mulus. Yang menarik, semua biaya perbaikan ini berasal dari uang pribadi penjual bakso bernama Ferry, bukan dari dana desa atau pemerintah.

Ferry, yang kini tinggal di Batam, memulai proyek ini sejak 2017. Koordinator pembangunan, Sunardi, menjelaskan bahwa Ferry mengajak perangkat desa untuk berdiskusi mengenai rencana pembangunan jalan. Dari diskusi tersebut, terbentuk tujuh kelompok kerja yang masing-masing terdiri dari 17-18 orang untuk merencanakan pembangunan jalan ini.

Proyek ini difokuskan di lingkungan pemukiman Dusun Segelan Sidomulyo. Sunardi menambahkan bahwa setelah tahap lima selesai, masih ada rencana untuk pengecoran rabat beton dan pembangunan gedung sekolah yang juga dibiayai oleh Ferry.

Menurut Sunardi, biaya untuk pengecoran rabat beton dan drainase telah mencapai sekitar Rp1,7 miliar. Jika dihitung keseluruhan biaya untuk semua fasilitas umum yang telah dibangun, totalnya mendekati Rp10 miliar, semuanya dibiayai oleh Ferry.

Warga setempat sangat antusias dengan inisiatif Ferry. Mereka juga turut berpartisipasi dengan memberikan konsumsi bagi warga yang bergotong royong dalam proyek ini. Meskipun proyek masih berjalan, warga sudah mulai melakukan perawatan terhadap jalan yang telah selesai dibangun dengan menanam tanaman di bahu jalan dan membersihkan sampah secara berkala.

Apresiasi dari warga

Setelah semua pembangunan selesai, Sunardi menyatakan bahwa mereka akan mengadakan acara peresmian untuk mengapresiasi Ferry dan keluarganya. Warga Dusun Segelan Sidomulyo akan mengungkapkan rasa terima kasih mereka yang mendalam atas semua bantuan yang telah diberikan.

Sunardi juga berharap agar pemerintah lebih memperhatikan masyarakat kecil dalam hal infrastruktur, pendidikan, dan ekonomi. Ia berharap agar masyarakat kecil seperti mereka dapat merasakan manfaat dari program-program pemerintah.

Di media sosial, banyak warganet yang memberikan dukungan dan doa untuk kelancaran proyek ini. Beberapa pengguna TikTok bahkan mengingatkan agar proyek ini tidak diklaim sebagai hasil kerja pemerintah. Ada yang menyarankan untuk menulis di gapura masuk bahwa jalan ini dibangun dengan dana swadaya masyarakat, bukan dari pemerintah.

Dengan semangat gotong royong dan inisiatif dari Ferry, proyek ini menjadi contoh nyata bagaimana satu individu dapat membawa perubahan besar bagi komunitasnya. Semoga ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk berkontribusi pada lingkungan sekitar.