Brilio.net - Dalam ajaran agama Islam, ada beragam ibadah yang diwajibkan untuk dilaksanakan. Salah satunya adalah sholat. Sholat fardhu menjadi satu di antara ibadah yang wajib dilaksanakan umat Islam setiap harinya. Namun, ada juga sholat yang disunnahkan, seperti sholat Eid.
Sholat Eid dilaksanakan dua kali dalam setahun pada momen Idul Fitri dan Idul Adha. Keduanya memiliki arti yang mendalam bagi kaum muslim. Idul Fitri dirayakan untuk menyambut kemenangan atas hawa nafsu yang ditahan selama sebulan. Sedangkan Idul Adha melambangkan gambaran ketakwaan nabi Ibrahim AS kepada Allah SWT dengan berkurban.
Masing-masing memiliki keistimewaan dalam hati setiap umat Islam. Keduanya memiliki keberkahan dan kemenangan untuk kaum muslim di seluruh dunia. Dengan hadirnya sholat sunnah Eid, umat Islam bisa berkumpul dalam satu ibadah yang menyerukan keagungan Allah SWT dan bersyukur akan nikmat yang telah diberikan.
Namun, bukan berarti ibadah ini tidak memiliki perbedaan dalam pelaksanaannya. Jika ingin mengetahui lebih lanjut apa perbedaan dan persamaan dari ibadah sholat Idul Adha dan Idul fitri, berikut ini penjelasan lengkapnya seperti dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (13/6).
Persamaan sholat Idul Fitri dan Idul Adha.
foto: freepik.com
Kedua sholat Eid ini memiliki persamaan dalam segi aspek-aspeknya. Adapun kesamaan dari sholat Idul Fitri dan Idul Adha, sebagai berikut:
1. Memiliki jumlah rakaat yang sama.
Sholat Idul Fitri dan Idul Adha memiliki persamaan pada jumlah rakaat, yaitu sebanyak 2 rakaat. Pada rakaat pertama disunnahkan sebelum membaca Al-Fatihah untuk membaca takbir sebanyak 7 kali di luar takbiratul ihram, dan di rakaat ke-2 membaca takbir sebanyak 5 kali di luar takbir intiqal.
Adapun hadis yang menguatkan tata cara ibadah sholat Eid bisa ditemukan dari HR. Abu Daud:
Dari Amr bin Syu'aib dari ayahnya dan dari kakeknya radhiyallahu 'anhum berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Takbir di sholat Idul Fitri tujuh kali di rakaat pertama dan lima kali di rakaat yang kedua. Dan membaca ayat Al-Quran sesudah takbir pada keduanya" (HR. Abu Daud)
2. Tahun pensyariatan.
Penetapan tanggal Idul Fitri dan Idul Adha bergantung pada kalender Hijriah, yang berdasarkan pada peredaran bulan. Namun, tidak ada tahun pasti untuk pensyariatan Idul Fitri dan Idul Adha. Penetapan hari raya tersebut terjadi setelah pengamatan langsung bulan baru yang dilakukan oleh ulama atau otoritas agama setempat.
Secara umum, Idul Fitri jatuh pada tanggal 1 Syawal, yang merupakan bulan ke-10 dalam kalender Hijriah, setelah selesai bulan puasa Ramadan. Sedangkan Idul Adha jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah, bulan ke-12 dalam kalender Hijriah, yang merupakan hari setelah penyembelihan hewan kurban.
3. Tidak didahului adzan dan iqamah.
Dalam tradisi Islam, sholat Idul Fitri dan Idul Adha tidak didahului oleh adzan dan iqamah seperti sholat lima waktu pada hari-hari biasa. Ini menjadi kebiasaan yang pembeda dari sholat harian, yang biasanya dimulai dengan adzan yang memanggil umat Islam untuk beribadah.
Sholat Idul Fitri dan Idul Adha dimulai dengan membaca takbir, yaitu rangkaian kalimat yang memuliakan Allah dan mengagungkan-Nya. Takbir ini biasanya dibacakan secara berjamaah oleh seluruh jamaah yang berkumpul untuk sholat Idul Fitri atau Idul Adha. Setelah rangkaian takbir selesai, imam langsung memulai sholat tanpa adzan dan iqamah.
Hal ini mencerminkan kekhususan dan keunikan dari kedua perayaan tersebut dalam Islam, ketika takbir menjadi penanda dimulainya sholat dan momen kegembiraan bagi umat Muslim yang merayakannya.
4. Tidak disyariatkan sholat sunnah sebelum dan sesudahnya.
Sholat Idul Fitri dan Idul Adha tidak didahului denga sholat sunnah lainnya seperti qabliyah dan ba'diyah.
5. Disunnahkan khutbah sesudahnya.
Khutbah setelah sholat Idul Fitri dan Idul Adha merupakan amalan yang dianjurkan dalam Islam. Khutbah ini biasanya dilakukan setelah selesai melaksanakan sholat Eid, terdiri dari dua bagian yang dipisahkan oleh duduk sejenak di antara keduanya.
6. Dianjurkan untuk dihadiri oleh semua kalangan.
Kedua sholat Eid dianjurkan untuk dihadiri oleh semua kalangan dari umat Islam. Semua kalangan yang dimaksudkan adalah dari usia, laki-laki ataupun perempuan, baik dewasa maupun anak-anak, baik orang merdeka ataupun budak. Bahkan para wanita yang sedang haid sekalipun tetap dianjurkan hadir meski tidak menjalankan sholatnya.
Hadis yang menganjurkan untuk dihadiri oleh semua kalangan bisa dilihat di HR. Bukhari dan Muslim.
Dari Ummu ‘Athiyyah Ra ia berkata: "Rasulullah SAW memerintahkan kepada kami untuk mengeluarkan hamba sahaya dan wanita haid pada hari Idul Fitri dan Idul Adha, agar mereka dapat menyaksikan kebaikan dan undangan muslimin. Dan wanita yang haid menjauhi tempat sholat."(HR. Bukhari dan Muslim)
7. Dilaksanakan pada waktu dhuha.
Kedua sholat ini dilaksanakan di waktu dhuha dan tidak dilakukan bila telah lewat dzuhur. Apabila terlewat dan mau diqadha', waktu pelaksanaannya yaitu keesokan harinya pada saat dhuha.
Seperti yang dijelaskan di Hadis Abu Daud dan Ibnu Majah.
Dari Abu Umair bin Anas bin Malik ia berkata: "Paman-pamanku dari kalangan Anshor yang termasuk sahabat Rasulullah SAW pernah menceritakan padaku: Mereka berkata,"Hilal bulan Syawal pernah tertutupi sehingga kami tidak bisa melihatnya, kemudian besoknya kami melaksanakan shaum, kemudian menjelang sore datang sekelompok kafilah dan bersaksi di hadapan Nabi SAW bahwa mereka melihat hilal kemarin. Maka Rasulullah SAW memerintahkan mereka untuk berbuka dan pergi untuk melaksankan sholat Ied esok harinya." (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah)
Perbedaan sholat Idul Fitri dan Idul Adha.
foto: freepik.com
Terdapat perbedaan sholat Idul Fitri dan Idul Adha yaitu terletak pada niat, takbir, masalah waktu, kesunahan sebelum melaksanakan sholat, dan anjuran puasa setelah Hari Raya. Lebih lengkapnya sebagai berikut:
1. Niat.
Keduanya diawali dengan niat, namun memiliki perbedaan saat mengucapkan niat.
Niat sholat Idul Fitri.
Ushalli sunnatan li Idil Fitri rak‘atayni mustaqbilal qiblati ada’an imaman lillahi ta‘ala.
Artinya:
"Aku menyengaja sembahyang sunnah Idul Fitri dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah SWT."
Niat sholat Idul Adha.
Ushallî sunnata-li ‘idil adl-ha rak‘ataini mustaqbilal qiblati (ma’muman/imaman) lillahi ta‘ala
Artinya:
"Aku niat melaksanakan shalat sunnah Idul Adha dua rakaat, menghadap kiblat (sebagai makmum/imam) karena Allah Ta‘ala."
2. Sholat Idul Adha dilakukan lebih awal daripada sholat Idul Fitri.
Hal tersebut sebagaimana yang diriwayatkan Imam asy-Syafi'i dalam hadisnya."Bahwa Rasulullah SAW memerintahkan kepada beberapa sahabatnya untuk memajukan waktu sholat Adha dan mengakhirkan waktu sholat Fithr."
3. Takbir.
Saat Idul Fitri takbir mulai berkumandang setelah maghrib pada akhir Ramadhan hingga sebelum sholat Idul Fitri pada 1 Syawal dimulai. Sedangkan saat Idul Adha takbir mulai dikumandangkan selepas subuh pada hari arafah yaitu 9 dzulhijjah hingga akhir hari tasriq yaitu 13 dzulhijjah saat menjelang ashar.
4. Anjuran makan.
Mungkin sebagian umat Islam belum mengetahui anjuran makan yang disunnahkan oleh Allah SWT. Perlu diketahui, pada saat hari raya Idul Adha, umat Islam disunnahkan untuk tidak makan hingga selesai menjalankan sholat Eid. Sedangkan ketika Idul Fitri, umat Islam justru disunnahkan makan terlebih dahulu sebelum melaksanakan sholat.
5. Anjuran berpuasa setelah Hari Raya.
Pada saat hari raya Idul Fitri dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah yang dilaksanakan pada bulan syawal. Sedangkan, puasa Idul Adha yang dilakukan pada hari Tasriq atau bertepatan pada tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah haram hukumnya.
Hukum sholat Idul Fitri dan Idul Adha.
foto: freepik.com
Hukum pelaksanaan sholat Eid Idul Fitri dan Idul Adha dalam Islam adalah sunnah mu’akkadah atau sunnah yang ditekankan. Ini berarti bahwa pelaksanaannya sangat dianjurkan dan diberi penekanan yang kuat dalam agama Islam, namun tidak wajib.
Keutamaan sholat Idul Fitri dan Idul Adha.
foto: freepik.com
Melakukan sholat Idul Fitri merupakan bentuk ketaatan kepada perintah Allah SWT dan sunnah Rasulullah SAW. Sedangkan sholat Idul Adha adalah ungkapan ketaatan dan penghormatan kepada Allah SWT. Perayaan ini memperingati pengorbanan Nabi Ibrahim dan kesetiaannya kepada Allah SWT dalam mengorbankan anaknya Ismail, serta menegaskan komitmen umat Islam dalam mematuhi perintah Allah.
Sholat Idul Fitri juga merupakan penegasan identitas keagamaan umat Islam. Dengan berkumpul bersama untuk melaksanakan sholat dan merayakan akhir bulan Ramadhan, setiap muslim bisa memperkuat ikatan sosial dan spiritual dalam komunitas muslim serta meneguhkan identitas keislaman. Sama dengan Idul Fitri, Idul Adha juga menjadi momen kegembiraan dan kebahagiaan bagi umat Islam.
Recommended By Editor
- 55 Pantun Islami penuh nasihat mendalam, bikin rajin beribadah
- Doa sesudah sholat witir, latin, terjemahan, keutamaan serta tata caranya
- Tata cara sholat malam Nisfu Syaban, mulai niat, rukun, doa, dan keutamaannya
- Dosa meninggalkan shalat subuh, pahami keutamaan dan hukum melalaikannya dalam Islam
- Doa dan tata cara sholat jamak qashar, pahami pengertian, waktu dan makna keutamaannya