Brilio.net - Di masa pandemi seperti sekarang, bukan hanya donasi yang dibutuhkan masyarakat. Namun mereka juga membutuhkan program untuk mengasah kemampuan. Hal ini diperlukan agar mereka bisa memanfaatkan kemampuan tersebut untuk menambah penghasilan.
Saat ini tidak sedikit perusahaan atau lembaga yang memberikan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat. Salah satunya dilakukan perusahaan global KT&G. Perusahaan tembakau asal Korea Selatan ini menggelar program Pusat Pelatihan Kejuruan. Program ini untuk membantu golongan masyarakat kurang mampu dengan meningkatkan keahlian dan mendukung mereka agar dapat mandiri. Selain itu, perusahaan ini juga kerap ikut menangani berbagai isu sosial di Indonesia, khususnya di sektor pendidikan, perumahan, dan lingkungan hidup.
“Sebagai perusahaan yang mewakili Korea Selatan, kami akan terus membina SDM berbakat yang akan memimpin masa depan dan melakukan kontribusi sosial dengan mendukung kemandirian ekonomi,” ujar Jaeyoung Cho, Chief of Global Headquarter of KT&G dalam keterangan resmi yang diterima Brilio.net, Senin (9/8/2021).
Bukan baru kali ini saja perusahaan yang telah 10 tahun merambah pasar Indonesia ini menggelar program yang merupakan bagian dari tangggung jawab sosial perusahaan. Sejak 2016, perusahaan ini telah berkontribusi terhadap pemberdayaan komunitas lokal dengan menciptakan sekitar 900 lapangan pekerjaan baru setiap tahun.
Secara kumulatif, perusahaan ini telah menyediakan pekerjaan bagi sekitar 4.800 orang di Indonesia. Bahkan perusahaan ini juga ingin merevitalisasi perekonomian Indonesia dengan membeli daun tembakau dan bahan baku lokal, dan sejumlah upaya lainnya.
Nah pendirian Pusat Pelatihan Kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kemandirian dan keahlian kerja masyarakat kurang mampu. Pada Desember 2020, fasilitas Pusat Pelatihan Kejuruan telah dibangun bersama Universitas UKCW di Malang, Indonesia. Mulai Januari tahun ini, pendidikan tentang teknologi dan keahlian menjahit telah tersedia secara gratis bagi keluarga-keluarga prasejahtera.
Selain itu perusahaan ini juga punya program bernama Sangsang Fund. Ini merupakan sumbangan pegawai KT&G untuk membiayai pendirian Pusat Pelatihan Kejuruan. Sangsang Fund adalah dana donasi yang digalang secara sukarela oleh jajaran eksekutif dan pegawai KT&G.
Ketika seorang pegawai menyumbangkan porsi tertentu dari gaji bulanannya, KT&G akan menciptakan program hibah yang tepat untuk uang yang telah didonasikan tersebut. Sangsang Fund membantu golongan masyarakat kurang mampu dan menangani isu-isu sosial yang mendesak. Skala operasional tahunannya mencapai sekitar 4 miliar won Korea atau sekitar Rp50,2 miliar.
Jaeyoung menegaskan beragam program social yang dilakukan karena Indonesia dan Korea Selatan merupakan negara sahabat yang telah melakukan pertukaran aktivitas ekonomi di beragam bidang sejak hubungan diplomatik kedua negara resmi terjalin pada 1973.
Recommended By Editor
- Kampus ini bangun entrepreneurship kolaborasi ilmu bisnis & teknologi
- Kisah anak pedagang nasi jadi dokter, sejak SMP bantu ibu berjualan
- Momen Maudy Ayunda pulang ke Indonesia, keliling kampus sebelum pergi
- 4 Strategi belajar untuk guru, agar keterampilan siswa meningkat
- Dukung transformasi digital, Niagahoster bangun sekolah di NTT