Brilio.net - Quarter life crisis adalah istilah yang semakin sering didengar beberapa waktu terakhir, terutama di kalangan anak muda yang tengah memasuki fase kehidupan dewasa awal. Fase ini ditandai dengan perasaan tidak memiliki arah, kebingungan, dan ketidakpastian terhadap masa depan. Pada tahap ini, banyak individu mulai mempertanyakan tujuan hidup mereka, merasa tertekan dengan ekspektasi sosial, atau bahkan merasakan ketidakpuasan terhadap pencapaian pribadi. Fenomena ini tidak hanya memengaruhi kondisi emosional, tetapi juga dapat berdampak pada kesehatan mental dan fisik seseorang.
Banyak orang yang berusia 20 hingga 30 tahun mengalami quarter life crisis dan mereka sering merasa seperti terjebak dalam lingkaran kegelisahan yang tak berujung. Banyak yang mulai membandingkan diri dengan teman sebaya yang mungkin terlihat lebih sukses atau lebih bahagia. Ditambah lagi dengan tekanan media sosial yang kerap kali menampilkan kesuksesan dan kebahagiaan orang lain, menjadikan fase ini terasa lebih berat. Perasaan tidak cukup atau gagal karena belum mencapai standar tertentu juga seringkali memperburuk situasi ini.
Namun, penting untuk diingat bahwa quarter life crisis adalah fase yang normal dan bisa dialami oleh siapa saja. Memahami bahwa kondisi ini merupakan bagian dari perjalanan menuju kedewasaan dapat membantu individu untuk menghadapinya dengan lebih baik. Dengan mengetahui pengertian, penyebab, tanda-tanda, dan cara mengatasinya, kamu bisa menghadapi fase ini dengan lebih siap dan positif.
Berikut penjelasan lebih lengkapnya yang brilio.net rangkum dari berbagai sumber, Jumat (11/10).
Pengertian quarter life crisis.
foto: freepik.com/freepik
Quarter life crisis adalah suatu fase dalam kehidupan ketika seseorang mulai merasa tidak puas dengan arah hidupnya dan mengalami kebingungan terkait tujuan hidup. Fase ini umumnya terjadi pada usia 20-an hingga awal 30-an, di mana individu mulai mengevaluasi pencapaian mereka dalam karier, hubungan, dan aspek kehidupan lainnya. Quarter life crisis dapat disebabkan oleh tekanan sosial, ekspektasi pribadi yang tidak realistis, atau perasaan bahwa seseorang tidak berada di tempat yang seharusnya dalam hidup mereka.
Penyebab quarter life crisis.
foto: freepik.com/rawf8.com
Beberapa penyebab quarter life crisis meliputi:
1. Tekanan sosial dan ekspektasi pribadi.
Banyak individu merasa tertekan untuk mencapai standar tertentu dalam karier, pendidikan, atau kehidupan pribadi pada usia tertentu.
2. Perbandingan dengan orang lain.
Era media sosial memudahkan kamu untuk melihat kehidupan orang lain yang tampak lebih sukses atau bahagia, sehingga menimbulkan perasaan tidak cukup.
3. Ketidakpastian masa depan.
Tidak tahu apa yang ingin dilakukan dalam hidup atau merasa bahwa pilihan yang telah diambil adalah salah dapat memicu perasaan tidak berdaya dan kebingungan.
Tanda-tanda quarter life crisis.
foto: freepik.com/cookie_studio
Quarter life crisis sering kali datang tanpa disadari, membawa perasaan gelisah dan kebingungan yang tiba-tiba. Banyak orang mengalami tanda-tanda seperti merasa terjebak dalam rutinitas yang tidak memuaskan, kehilangan motivasi, atau merasa tertekan karena membandingkan diri dengan orang lain. Tanda-tanda ini bisa bervariasi, mulai dari perubahan suasana hati yang drastis hingga keraguan terhadap pilihan hidup yang telah diambil.
Menyadari tanda-tanda quarter life crisis sejak awal sangat penting agar kamu dapat segera mengambil langkah untuk mengatasinya dan kembali menemukan arah yang tepat dalam hidup. Mari kenali lebih jauh gejala-gejala dari quarter life crisis ini agar kamu bisa lebih siap menghadapinya.
- Perasaan kebingungan dan ketidakpuasan: Merasa bingung dengan tujuan hidup dan tidak puas dengan pencapaian saat ini.
- Kecemasan dan depresi: Mengalami tingkat kecemasan atau depresi yang meningkat terkait masa depan atau kondisi saat ini.
- Perubahan dalam hubungan dan karier: Sering berpikir untuk mengubah karier dan hubungan, atau merasa bahwa keputusan-keputusan tersebut tidak membawa kebahagiaan.
Tips menangani quarter life crisis.
foto: freepik.com/EyeEm
Menghadapi quarter life crisis bisa menjadi pengalaman yang membingungkan dan menakutkan bagi banyak orang. Perasaan tidak memiliki arah, ketidakpastian, dan tekanan sosial dapat menimbulkan kecemasan yang mendalam. Namun, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk membantu mengatasi fase ini dan menemukan kembali arah hidup yang diinginkan. Dengan pendekatan yang tepat, quarter life crisis bisa diubah menjadi kesempatan untuk tumbuh, mengenali diri sendiri lebih dalam, dan menetapkan tujuan yang lebih bermakna. Mari simak beberapa tips yang dapat membantu kamu menavigasi periode penuh tantangan ini dengan lebih percaya diri.
1. Terima dan pahami kondisi ini.
Sadari bahwa quarter life crisis adalah fase yang normal dan sementara dalam kehidupan. Ini bukan tanda kegagalan, tetapi bagian dari pertumbuhan pribadi.
2. Tetapkan tujuan yang realistis.
Alih-alih menetapkan tujuan yang terlalu tinggi, cobalah fokus pada pencapaian kecil yang lebih realistis dan dapat dicapai dalam jangka pendek.
3. Cari dukungan dan berbicara dengan orang lain.
Berbicara dengan teman, keluarga, atau seorang profesional tentang perasaan dan ketidakpastian Anda dapat membantu meredakan kecemasan dan memberikan perspektif baru.
Recommended By Editor
- 10 Kalimat ini tidak boleh diucapkan anak kepada ibu, disertai trik mengatasi konflik dengan orang tua
- Content creator jadi cita-cita banyak anak muda, ini 7 cara membuat postingan FYP di TikTok
- Kebiasaan ngerjain tugas dengan sistem SKS bikin tubuh gampang lelah, ini 5 cara agar tetap bugar
- SKS bikin stres, begini jurus jitu ala mahasiswa Gen Z atasi kebiasaan nugas mepet deadline
- Skena adalah istilah gaul anak muda, pahami pengertian sebenarnya agar tak keliru
- Mau dapetin rumah idaman tapi gaya hidup tetap terpenuhi? Cek tipsnya disini