Brilio.net - Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia. Jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuh-tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran), daun-daunan, hingg buah. Bagi sebagian masyarakat, mereka lebih memilih mengonsumsi jamu yang sudah terbukti khasiat herbalnya daripada obat-obatan dari apotek.

Berbincang tentang jamu, ada satu kios jamu yang sangat legendaris di kota Yogyakarta. Konon penjualnya adalah generasi ketiga dari pembuat jamu Keraton Yogyakarta pada masa Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Ialah Jamu Peres Bu Tari, atau lebih terkenal dengan sebutan Jamu Jawa Bu Tari.

Ramuan Jamu Peres Bu Tari © 2022 brilio.net

foto: brilio.net/Ricka Milla Suatin

Resep jamu yang diwariskan secara turun temurun dalam jamu ini telah terbukti menyembuhkan berbagai keluhan kesehatan. Penjualnya bernama Bu Tari. Seorang pemilik sekaligus peracik di kios Jamu Peres yang beralamat di jalan RE Martadinata, Wirobrajan, Yogyakarta. Saking legendarisnya, bahkan sebelum kios beroperasi, pengunjung beramai-ramai antre untuk menunggu warung tersebut dibuka.

Setiap sore, warung ini dipenuhi dengan para pelanggan yang berikhtiar sehat dengan mengonsumsi ramuan jamu Bu Tari. Namun kini Bu Tari tidak full melayani pelanggannya, ia akan dibantu oleh anaknya dalam membuat pesanan. Sebelum membuka kios jamu sendiri, pada masa kecil Bu Tari turut membantu ibunya berjualan jamu keliling.

 

 

 

Mgg: RICKA MILLA SUATIN

 

Dari ibunya yang bernama Mbok Mangun, kemampuannya meracik jamu diturunkan. Mbok Mangun diketahui merupakan anak dari seorang abdi dalem Keraton Yogyakarta pada masa Sri Sultan Hamengkubuwono IX, yaitu peracik jamu untuk anggota keluarga keraton. Resep jamu inilah yang kemudian diturunkan kepada Mbok Mangun yang juga diwariskan kepada Bu Tari.

Ramuan Jamu Peres Bu Tari © 2022 brilio.net

foto: brilio.net/Ricka Milla Suatin

Jamu Peres Bu Tari dibuka mulai pukul 17.00 WIB hingga larut malam, atau ketika dagangannya habis. Keunikan dari Kios Jamu Bu Tari adalah menyediakan bermacam jenis jamu dan camilan lain sebagai penawar rasa jamu. Jamu yang disuguhkan juga terkesan kental daripada jamu biasanya dan ada sensasi pahit di akhir untuk jenis beras kencur, sehingga membutuhkan penawar. Apalagi, menurut anak dari Bu Tari, seluruh jamu dibuat dengan cara di peras.

"Di sini tersedia banyak jenis jamu. Seperti beras kencur, kunyit asem, pegal linu, uyup-uyup, temulawak, brotowali, dan masih banyak lagi. Cara membuatnya sama, semuanya di peres. Makanya seperti yang mbak bilang tadi, jamunya kental, itu karena proses pembuatannya yang tidak biasa," ujar anak Bu Tari saat diwawancarai brilio.net, Jumat (9/12).

Berbeda dari jamu lainnya yang siap minum sehingga pelanggan tidak mengetahui proses pembuatannya, di Jamu Jawa Bu Tari, jamu diperas dan diracik langsung di hadapan konsumen. Di sana kamu dapat melihat panci dan baskom yang berisi bahan jamu yang sudah diparut. Bahan-bahan inilah yang nantinya akan diperas dan di racik sesuai dengan pesanan pelanggan.

Ramuan Jamu Peres Bu Tari © 2022 brilio.net

foto: brilio.net/Ricka Milla Suatin

Cita rasa dari setiap bahan jamu sangat terasa karena Bu Tari memilih bahan-bahan segar dan berkualitas untuk setiap jamunya. Tak heran, jamu tersebut memiliki rasa yang lebih kuat dan kental. Nah, jika kamu berkungjung ke Jogja, sempatkanlah untuk mampir ke Jamu Peras Bu Tari. Rasakan jamu legendaris yang diwariskan secara turun temurun ini.

Tak perlu ragu, selain higienis dan kebersihan warungnya terjaga, khasiat jamu Bu Tari efektif dan sudah terbukti secara empiris oleh banyak pelanggan. Bahkan, pelanggannya tidak hanya masyarakat sekitar Jogja saja tetapi juga datang dari berbagai daerah. Untuk harga, sangat bervariasi. Mulai dari Rp 10.000- Rp 15.000 saja, tergantung jenis jamunya.