Brilio.net - Indonesia kini menempati posisi ke-10 dalam daftar negara dengan kebocoran data pribadi tertinggi di dunia. Dalam empat tahun terakhir, hampir 100 juta data penduduk Indonesia tercatat telah bocor. Fenomena ini menjadi perhatian serius, mengingat jumlahnya mencapai 94,22 juta akun yang diduga terdampak.
Melansir dari laman resmi OJK, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, mengungkapkan data ini dalam acara Risk and Governance Summit 2024. Kebocoran ini bukan hanya soal statistik, tetapi juga potensi risiko yang dapat memengaruhi individu hingga institusi.
Insiden ini mempertegas pentingnya menjaga keamanan data pribadi di era digital. Untuk mengurangi risiko serupa, ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk menjaga keamanan data pribadi di era serba canggih ini. Memahami cara melindungi data pribadi menjadi sangat penting agar tidak menjadi korban pencurian data.
Lantas bagaimana cara menjadi data pribadi di era digital ini? Yuk, simak ulasan lengkap di bawah ini, dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (28/11).
1. Gunakan kata sandi yang kuat dan unik.
foto: freepik.com/rawpixel.com
Membuat kata sandi yang kompleks menjadi langkah pertama melindungi data. Kombinasikan huruf besar, huruf kecil, angka, dan karakter khusus dengan panjang minimal 12 karakter. Hindari menggunakan informasi pribadi yang mudah ditebak seperti tanggal lahir, nama keluarga, atau nama hewan peliharaan. Selain itu, jangan pernah menggunakan kata sandi yang sama di banyak akun.
2. Aktifkan autentikasi dua faktor (2FA).
Autentikasi dua faktor menambahkan lapisan perlindungan ekstra dengan meminta verifikasi tambahan selain kata sandi. Biasanya berupa kode OTP (One-Time Password) yang dikirimkan melalui SMS atau aplikasi autentikasi. Dengan 2FA, meskipun kata sandi dicuri, akses ke akun tetap terjaga karena perlindungan lapis kedua.
3. Hindari berbagi informasi pribadi secara berlebihan.
foto: freepik.com/rawpixel.com
Jangan sembarangan membagikan informasi pribadi, baik di media sosial maupun platform lain. Informasi seperti alamat, nomor telepon, dan detail lainnya bisa dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan untuk phishing maupun pencurian identitas. Pastikan pengaturan privasi di akun media sosial diatur secara ketat.
4. Perbarui perangkat lunak secara rutin.
Sistem operasi, aplikasi, hingga perangkat lunak yang tidak diperbarui rentan terhadap serangan. Pembaruan rutin biasanya mencakup perbaikan celah keamanan yang dapat dimanfaatkan oleh peretas. Aktifkan pembaruan otomatis untuk memastikan perangkat selalu menggunakan versi terbaru.
5. Gunakan jaringan yang aman.
foto: freepik.com/rawpixel.com
Hindari menggunakan jaringan Wi-Fi publik untuk mengakses informasi sensitif seperti akun perbankan. Jika harus menggunakan Wi-Fi publik, manfaatkan layanan VPN (Virtual Private Network) untuk mengenkripsi koneksi kamu. VPN melindungi data dari potensi penyadapan.
6. Waspada terhadap phishing.
Phishing jadi metode penipuan yang menggunakan email, pesan teks, atau situs palsu untuk mencuri informasi pribadi. Jangan mengklik tautan maupun mengunduh lampiran dari sumber yang tidak dikenal. Selalu verifikasi keaslian email ataupun pesan yang meminta informasi pribadi.
7. Hapus data secara aman.
foto: freepik.com/rawpixel.com
Sebelum menjual maupun membuang perangkat seperti ponsel ataupun komputer, pastikan semua data telah dihapus dengan aman. Gunakan perangkat lunak penghapusan data untuk memastikan informasi pribadi tidak bisa dipulihkan. Langkah ini penting untuk melindungi data yang tersimpan di perangkat lama.
8. Pasang perangkat lunak keamanan.
Antivirus dan anti-malware merupakan pelindung penting untuk mencegah serangan siber. Pastikan perangkat lunak keamanan yang kamu gunakan selalu diperbarui agar efektif melindungi perangkat dari ancaman terbaru. Pilih perangkat lunak yang memiliki reputasi baik hingga fitur yang lengkap.
9. Monitoring aktivitas akun secara berkala.
foto: freepik.com/freepik
Periksa secara rutin aktivitas akun di berbagai platform untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan. Kebanyakan layanan seperti email hingga rekening bank menyediakan riwayat login maupun notifikasi aktivitas. Segera ganti kata sandi serta laporkan jika menemukan aktivitas yang tidak dikenal.
10. Edukasi diri tentang keamanan digital.
Memahami cara kerja ancaman siber jadi langkah penting dalam melindungi data. Ikuti perkembangan terbaru tentang tren kejahatan siber sekaligus cara mencegahnya. Edukasi diri sendiri maupun keluarga untuk mengenali tanda-tanda ancaman seperti phishing, ransomware, atau penipuan online lainnya.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, keamanan data pribadi bisa lebih terjaga dari risiko kebocoran. Langkah pencegahan ini membantu melindungi identitas dan informasi penting di era digital yang penuh tantangan.
Recommended By Editor
- 5 Resep camilan ala restoran, mudah, murah, dan rasanya juara
- Paspor lama vs paspor baru RI, kenali dari segi desain dan keamanannya
- 5 Cara jaga privasi di HP, mudah dan tetap aman saat dipinjam teman
- 7 Momen Prabowo saat kunjungan ke Inggris, gaya paspampres ala Thomas Shelby bikin heboh
- Menghadapi kenaikan PPN 12% tanpa stres, ini 8 tips ampuh untuk pekerja agar tetap sejahtera
- 5 Macam bentuk blocking dalam dunia digital yang perlu diketahui
- 7 Arti penting keterampilan digital dalam dunia pendidikan, bantu siapkan generasi melek teknologi